Chapter 2

1K 156 38
                                    

Seorang penyihir, itulah yang Dumbledore katakan dan jelaskan pada Melody mengenai identitasnya. Pria itu pun dengan senyum dan suara menenangkan melanjutkan penjelasannya dengan memberitahu sejarah singkat keluarga Potter.

Tentang mereka yang merupakan orang-orang hebat pada masanya, mereka yang dikejar-kejar oleh penyihir jahat Lord Voldemort dan tentang Harry-kakak Melody-yang bertahan hidup setelah berhadapan dengan Voldemort sebagai seorang bayi dengan hanya meninggalkan bekas luka berbentuk sambaran kilat di dahinya sebagai kenang-kenangan.

Dumbledore juga menjelaskan bahwa saat penyerangan pada keluarga Potter, Melody sedang bersama salah satu sahabat ayahnya-Dumbledore menolak memberitahu siapa nama orang itu. Hal itulah yang membuat Melody selamat tanpa cacat apapun lalu demi keselamatan hidupnya-karena anak buah Voldemort masih berkeliaran-dia disembunyikan di panti asuhan ini dengan hanya segelintir orang saja yang tahu keberadaannya.

Melody juga jadi tahu bahwa selama ini Harry tinggal bersama keluarga kakak dari ibu mereka, bersama keluarga Dursley di suatu tempat bernama Private Drive. Dumbledore tak bisa mengirimkan Melody dan Harry untuk tinggal di satu tempat yang sama dengan alasan keamanan sehingga dia memutuskan agar mereka tumbuh di dua tempat yang berbeda lalu bertemu kembali di Hogwarts, tempat paling aman bagi para penyihir di bawah umur.

Mengetahui masih memiliki keluarga, Melody tak bisa tak merasa senang dan berdebar di dalam hatinya. Dia ingin segera dipertemukan kembali dengan mereka tapi Dumbledore memintanya untuk bersabar dan sekarang Melody jadi takut.

Apakah Harry sudah tahu sejak awal bahwa dia memiliki seorang adik?

Jika iya, bagaimana reaksinya nanti?

Jika tidak, bagaimana menurutnya? Apakah dia akan menyukai Melody?

Harry sendiri, orang seperti apa dia? apakah Melody akan menyukainya? Apa yang harus dikatakannya pada pertemuan pertama mereka nanti?

Dipenuhi oleh pertanyaan di dalam kepalanya, Annabeth dan Dumbledore memberitahunya bahwa dia akan bersekolah di Hogwarts dan dalam waktu dekat akan pergi ke Diagon Alley untuk membeli keperluan sekolahnya. Nanti di sana, Dumbledore akan mempercayakannya pada Hagrid, pengawas binatang liar di Hogwarts yang sangat dipercaya oleh sang kepala sekolah.

"Selain itu, Melody," kata Dumbledore pada hari keduanya datang ke panti asuhan untuk menjelaskan secara rinci mengenai identitas Melody.

Pria itu membetulkan posisi duduknya yang hari ini berhadapan dengan Melody kemudian berkata, "Lily-ibumu, saat dia tahu bahwa keluarga kalian dikejar-kejar oleh Voldemort, dia memasang sebuah sihir untuk melindungimu dan kakakmu."

"Dia melakukan itu?" tanya Melody, tak percaya atas pengorbanan yang diberikan sang ibu.

Dumbledore mengangguk, "tak hanya itu, dia memberikan sebagian besar kekuatan sihirnya padamu agar kau bisa menggunakannya untuk membantu Harry di masa mendatang." Katanya.

Melody mengerutkan dahinya, "saya tak mengerti, Profesor." Katanya sambil menggeleng.

"Semua orang memiliki kemampuan dan batasnya masing-masing dalam menggunakan sihir. Kekuatanmu sendiri, menurut pendapatku, sudah cukup besar dan Lily memberikan kekuatannya padamu agar kekuatanmu semakin besar. Itu sesuatu yang sangat luar biasa." Kata Dumbledore.

"Tapi kenapa? Maksud saya, memangnya apa yang akan terjadi di masa mendatang? Bukankah Voldemort sudah kalah?" tanya Melody.

"Tidak sepenuhnya, kita tidak tahu di mana dan apa yang direncanakan olehnya tapi kakakmu kembali menghadapinya beberapa bulan lalu. Itu membuktikan bahwa Voldemort tidak sepenuhnya musnah. Menurut pendapatku, dia sedang mencoba untuk kembali." Kata Dumbledore.

Melody Potter and the Chamber of SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang