Melody dan Daniel berjalan turun menuju gubuk Hagrid yang berada di dekat hutan terlarang. Mereka berjalan sembari membicarakan apa yang harus Melody katakan pada Harry karena Daniel menyadari bahwa Melody pasti sangat gugup. Akan tetapi di tengah perjalanan, Daniel menarik Melody menuju semak-semak di pinggir hutan terlarang lalu menekan pelan bahu gadis itu agar dia menunduk.
"Ada apa sih?!" bisik Melody, menoleh pada Daniel yang sedang menatap was-was ke depan.
"Dia tuh," jawab Daniel sembari mengedikkan dagunya ke depan.
Melody menoleh ke hadapannya, terlihatlah Lockhart sedang berjalan menaiki bukit untuk kembali ke Hogwarts sembari bersenandung riang. Pria itu pun terus berjalan tanpa menyadari keberadaan Melody dan Daniel di semak-semak kemudian masuk ke dalam kastil.
"Bisa repot kalau harus bertemu dengannya dulu. Jujur saja aku tidak begitu suka dengan cerita kehidupannya yang selalu dia ulang-ulang." Kata Daniel sembari melangkah keluar dari semak-semak setelah memastikan keadaan aman.
Melody mengekeh sembari keluar dari semak-semak, "oh kukira semua orang menyukainya?" tanyanya.
Daniel mengedikkan bahunya, "kurasa kebanyakan laki-laki tidak. Bagaimana denganmu?" katanya.
"Aku juga tidak begitu tertarik pada pria tenar itu." Katanya.
Keduanya tersenyum pada satu sama lain kemudian melanjutkan perjalanan ke gubuk Hagrid dan ketika mereka hampir sampai, Hagrid keluar bersama tiga murid yang Melody kenali sebagai Harry, Hermione, dan Ron.
Jantung Melody berdetak dengan sangat cepat ketika melihat keempatnya bergegas menuju kebun sayur Hagrid yang berada di belakang pondoknya. Daniel pun mengajak Melody mempercepat langkahnya untuk menyusul mereka dan sekarang Melody benar-benar merasa gugup.
"Awas!" teriak Hagrid, menarik Ron menjauh dari sebuah labu kuning ketika Melody dan Daniel tiba di belakang mereka.
Melody terkejut karena Hagrid berteriak, hal itu sampai membuatnya menabrak beberapa kayu lapuk di dekat gubuk dan semua orang menoleh padanya.
"Sorry," cicit Melody, malu.
"Melody!" kata Hagrid dan Hermione sembari tersenyum.
"Melody?" tanya Harry, wajahnya terlihat sangat terkejut.
Harry Potter adalah seorang anak lelaki berambut hitam yang gayanya tidak jelas serta sangat berantakan—setidaknya bagi Melody. Tubuhnya kurus, kulitnya putih, dan kedua matanya berwarna hijau di balik kacamata bulatnya.
Pemuda itu membelalak bertukar pandang dengan Melody yang berdiri terpaku di belakang Daniel. Kaki gadis itu membeku, dia tak bisa bergerak dan sekarang bingung harus bagaimana karena perasaannya campur aduk.
Apa ya yang biasanya dilakukan oleh keluarga yang terpisah belasan tahun dan tak pernah bertemu?
Selagi Melody berpikir dalam keadaan membisu, tiba-tiba saja Harry berlari kecil ke arahnya lalu menariknya ke dalam sebuah pelukan erat. Melody membelalak terkejut, dia terhuyung ke belakang, berusaha mempertahankan keseimbangannya lalu menoleh pada semua orang yang menatap mereka dengan terharu.
"Oh, akhirnya aku bertemu denganmu!" kata Harry, terisak kecil.
Melody terdiam, tubuh dan wajahnya memanas. Dia melirik Daniel yang tersenyum lalu mengangguk padanya. Gadis itu pun menundukkan kepalanya pada bahu Harry, dia membalas pelukan sang kakak dan merasakan dirinya pun sama-sama terisak.
.
.
Mereka kembali ke kastil dengan Harry dan Melody berjalan beriringan mengobrol dengan seru membicarakan apa saja yang terlintas di kepala mereka. Percakapan seru antar adik kakak yang sudah lama terpisah itu membuat Daniel, Hermione, dan Ron tidak mau mengganggu jadi mereka berjalan di belakang dengan Daniel memperkenalkan diri pada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Potter and the Chamber of Secrets
Fiksi PenggemarSelama sepuluh tahun tinggal di panti asuhan, Melody tidak tahu apa-apa tentang dirinya, dia bahkan tak punya nama keluarga, tak punya banyak teman, dan tak ada keluarga yang mau mengadopsinya. Hal itu membuatnya sering bertanya-tanya siapa dirinya...