Chapter 5

991 139 34
                                    

Pesta tahun ajaran baru Hogwarts adalah pesta terbaik Melody setelah pesta tahun baru yang biasa dilaksanakan di panti asuhan. Ada banyak makanan, minuman, dan obrolan menjadi satu di atas meja. Selain itu semua orang ramah padanya, berkenalan dengannya, dan ingin tahu tentangnya yang mana hal itu sangat baru karena di panti asuhan, Melody bukan tipe anak yang populer.

Sayangnya, berapa kali pun dia bertanya dan memandang berkeliling, dia tak menemukan anak lelaki dengan bekas luka sambaran kilat duduk di meja gryffindor padahal Hermione berkata bahwa mereka ada di asrama yang sama. Setelah beberapa saat, Melody menyerah mencari keberadaan kakaknya dan memutuskan untuk mencari nanti sampai dia mendengar kabar bahwa Harry dan Ron sedang di kantor Snape, dihukum karena datang ke sekolah dengan cara terbang memakai mobil.

Melody nyaris tersedak jus labu kuningnya saat dia mendengar hal tersebut. Memorinya melayang kembali ke saat dia masih di dalam kereta, ketika dirinya bosan dan mengira bahwa dia melihat sebuah mobil terbang di luar jendela. Siapa yang tahu bahwa itu ternyata bukan halusinasi semata.

Pesta selesai sekitar satu jam kemudian. Harapan Melody untuk pergi mencari Harry langsung putus ketika Percy Weasley—prefek—memerintahkan anak kelas satu untuk mengikutinya menuju menara asrama gryffindor.

Berbeda dengan slytherin dan hufflepuf yang turun ke bawah tanah, gryffindor dan ravenclaw naik ke atas. Percy membawa murid-murid kelas satu menaiki tangga sembari memperingatkan mereka bahwa di hogwarts banyak tangga ajaib seperti tangga yang bisa berpindah tempat atau tangga jebakan yang tiba-tiba membuat lubang sendiri agar kau jatuh.

Sambil mengingat-ngingat peringatan dan rute menuju asrama, Melody mengikuti Percy dan yang lain terus naik sampai ke lantai tujuh. Perjalanan yang jauh membuatnya sedikit pusing dan kakinya lelah. Dia hampir memutuskan untuk beristirahat sebentar ketika rombongan berhenti di depan sebuah lukisan.

Melody menatap lukisan itu dari balik bahu Chere yang berada di depannya. Seorang wanita gemuk berwajah ramah terlukis di sana. Wanita itu tersenyum pada mereka kemudian bertanya,

"Apa kata kuncinya?"

"Gelambir kalkun," jawab Percy dan tiba-tiba saja lukisan mengayun ke depan seperti pintu.

"Apa tadi katanya?" bisik Ginny, keheranan.

"Gelambir kalkun," balas Chere dan Melody nyaris tertawa.

Mereka pun akhirnya masuk ke dalam asrama gryffindor. Percy membuat mereka berhenti di tengah ruangan lalu berkata, "selamat datang di ruang rekreasi gryffindor."

Semua anak ber-oh kagum ketika mereka memandang berkeliling ruangan bundar dengan dominasi warna merah dan emas itu. Ruang rekreasi gryffindor cukup besar untuk seluruh penghuninya. Ada sebuah perapian di tengah ruangan, beberapa meja belajar, kursi santai, kursi berlengan nyaman, sofa, dan karpet di depan perapian.

Selain itu, pada dindingnya terdapat beberapa rak buku, foto penyihir, dan foto beberapa hewan eksotis. Lalu menghadap ke pintu masuk, ada dua anak tangga yang mengarah ke atas. Jendela di sana pun cukup banyak, semuanya mengarah ke halaman kastil, menyuguhkan pemandangan yang enak dilihat.

"Nah, cukup nyaman, bukan?" tanya Percy.

Anak-anak kelas satu menoleh padanya lalu memberikan anggukan sebagai jawaban. Percy menatap mereka tanpa ekspresi, dia mengalihkan pandangannya lalu menunjuk ke arah tangga,

"Kamar anak laki-laki naik tangga sebelah kiri, anak perempuan sebelah kanan. Semua keperluan kalian sudah ada di kamar kalian." Katanya.

Dia menoleh lagi pada anak-anak kelas satu tapi mereka tak mengatakan apapun, hanya menunjukkan wajah terkesan maka Percy pun membuka mulutnya lagi,

Melody Potter and the Chamber of SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang