Chapter 3

1K 148 18
                                    

Bank Sihir Gringotts adalah sebuah bank yang terletak di bagian utara Diagon Alley. Bangunannya tinggi, berwarna putih bersih dengan pintu ganda yang mewah. Bank itu dimiliki dan diatur oleh goblin, makhluk bertubuh kecil yang dalam pandangan Melody sangat tidak ramah.

Dia dan Hagrid datang dengan kunci cadangan untuk brankas keluarga Potter. Menurut Melody, meskipun goblin yang melayaninya sangat tidak ramah, tur ekstrim yang dilaluinya dengan kereta kecil menuju brankas sangat menyenangkan.

Brankas keluarga Potter pun bagi Melody yang selama hidupnya hanya pernah punya beberapa pence saja, sangatlah mewah. Dia melihat banyak koin emas di sana. Dengan bantuan Hagrid, dia memasukkan beberapa koin emas, perak, dan perunggu ke dalam sebuah tas serut lalu pergi meninggalkan bank.

"Nah sekarang, hal pertama yang harus kau miliki sebagai seorang penyihir adalah tongkat sihir. Kita akan beli ke Ollivander kalau begitu." Kata Hagrid sembari menuruni undakan.

"Beli? Jadi kita tidak membuat tongkat sihir kita sendiri?" tanya Melody, mengerutkan dahi sembari berusaha menyamakan langkahnya dengan Hagrid.

"Tentu saja tidak, tidak semua orang bisa membuat tongkat sihir, kau tahu? Butuh keahlian khusus." Kata Hagrid.

"Oh begitu... dalam buku-buku fantasi yang kubaca, beberapa penyihir membuat sendiri tongkat mereka." Kata Melody.

"Fiksi, eh?" tanya Hagrid yang dibalas dengan anggukan oleh Melody.

Mereka pun berjalan di jalanan ramai Diagon Alley dengan Hagrid memperkenalkan berbagai toko pada Melody. Gadis itu pun terlihat sangat senang, kepalanya tak berhenti menoleh ke sana kemari, tersenyum dan menyapa penyihir-penyihir yang dilewatinya.

Lalu akhirnya mereka pun tiba di depan sebuah toko. Toko itu kecil, sempit, dan kumuh. Pada bagian depan ada sebuah tanda yang ditulis dengan huruf-huruf emas yang sudah mengelupas berbunyi, "Ollivander's: Makers of Fine Wand sejak 382 SM". Kemudian di balik jendelanya yang berdebu ada sebuah tongkat yang terbaring di atas sebuah bantal ungu tua yang sepertinya mulai berjamur.

Hagrid pun membuka pintu dan bel di atas pintu berdering kecil. Melody mengikuti di belakangnya dan saat masuk, aroma kayu langsung menyapa indra penciumannya. Gadis itu berdecak kagum lagi, mendapati beberapa rak diisi oleh tumpukan rapi kotak-kotak tongkat sihir sampai ke langit-langit. Ada juga sebuah meja menghadap pintu serta sebuah kursi berkaki kurus.

Seorang pria bermata pucat dan berambut putih muncul dari bagian belakang toko. Dia tersenyum ramah pada Melody dan Hagrid sembari mengucapkan selamat siang.

"Selamat siang, namaku Ollivander. Tongkat baru?" sapanya.

Melody mengangguk, "iya, saya kemari untuk mendapatkan sebuah tongkat." Katanya.

"Boleh boleh, biar aku periksa dulu ukuran tubuhmu ya? Siapa namamu?" kata Ollivander sembari mengeluarkan sebuah alat pengukur dari saku jubahnya.

"Melody, sir. Melody Potter." Jawab Melody, melirik ke arah Ollivander yang mulai serius mengukur tubuhnya.

"Ah, Miss Potter. Rasanya baru kemarin aku memberikan tongkat untuk kakakmu. Aku masih ingat sekali, sebelas inci, dari kayu holy, inti bulu phoenix, tongkat yang langka." Kata Ollivander.

"Oh begitu..." gumam Melody.

Beberapa saat kemudian, Ollivander pun selesai mengukur tubuh Melody. Dia bergerak ke rak-rak berisi kotak tongkat kemudian mengambil beberapa kotak dan meminta Melody untuk mencobanya satu persatu.

Tongkat pertama cukup gemuk, dia harus memegangnya dengan erat agar tidak lepas sampai Ollivander menyatakan bahwa tongkat itu tak memilihnya—dia menegaskan bahwa tongkatlah yang memilih penyihir, bukan sebaliknya. Tongkat keduanya lepas dari genggamannya saat dia mencoba mengayunkannya. Tongkat ketiga dan keempatnya pun tak mau mencocokan diri dengan Melody barulah pada tongkat kelima, tidak terlalu panjang, warnanya nyaris hitam, Melody bisa merasakan hangat yang nyaman merambat melalui tangan ke seluruh tubuhnya.

Melody Potter and the Chamber of SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang