Keesokan harinya, Melody turun ke aula besar berdua bersama Chere karena Ginny masih tak ingin diganggu dan kendati pun Chere sudah berusaha membujuknya agar mereka pergi sarapan sama-sama, Ginny tetap menolak.
"Colin membeku katamu?" tanya Chere selagi mereka menuruni tangga menuju aula besar.
Melody telah menceritakan padanya apa yang terjadi semalam ketika dia menjenguk Harry. Wajah Chere langsung saja diliputi kengerian dan kekhawatiran. Sebenarnya mereka tak begitu dekat dengan Colin tapi tetap saja saat mengetahui bahwa teman satu angkatanmu membeku adalah berita yang menyedihkan.
"Yeah, katanya dia ditemukan di dekat tangga... sepertinya dia mau menjenguk Harry." Jawab Melody.
"Oh, kasihan sekali dia. Seharusnya dia tak melakukan itu dan kau juga seharusnya tidak nekat keluar pada malam hari seperti itu! Kalau kau diserang juga bagaimana?" kata Chere, tiba-tiba saja membentak.
Melody merintih, "maaf, aku khawatir." Katanya.
Chere pun mulai mengomel tentang Melody yang sering sekali keluar asrama pada malam hari tanpa was-was sedikit pun. Dia juga berkata bahwa dia tahu Melody sering berkunjung ke kantor Snape pada waktu-waktu tertentu setelah makan malam.
Chere hanya ingin Melody lebih hati-hati sedikit dalam segala aktivitasnya. Hal itu tentu saja membuat Melody terkejut. Dia tak menyangka seseorang tahu bahwa dia sering keluar dari asrama untuk menemui Snape, terutama orang itu adalah Chere.
"Sebenarnya, apa yang kau lakukan di kantor Snape?" tanya Chere ketika keduanya duduk di meja gryffindor lalu mengambil roti dan selai.
"Um... pelajaran tambahan," jawab Melody bohong sembari mengalihkan perhatiannya pada selai.
Chere menyipitkan matanya dengan curiga, "aku tahu kau bohong." Katanya, sambil mengoleskan selai coklat ke atas rotinya.
Melody melirik ke arah Chere yang sama sekali tak menatapnya namun jelas-jelas dia tak puas dan tak senang dengan jawaban yang Melody berikan. Gadis itu pun menelan ludah lalu berkata.
"Aku akan memberitahumu kalau aku sudah siap."
Chere menoleh ke arahnya, matanya berkilat tajam, "sungguh?" tanyanya.
Melody mengangguk, "dan ngomong-ngomong aku harus menemui Hermione." Katanya.
"Oh, untuk ramuan polijus?" tanya Chere dengan santai.
Melody mengangkat kedua alisnya, "kau sungguh tahu banyak hal ya?" katanya.
Chere tersenyum, "aku yang membantu Hermione mencari tempat untuk membuat ramuan itu." Katanya dengan bangga.
Maka dari itu, keduanya pun segera menyelesaikan sarapan mereka dengan cepat kemudian bergegas menuju toilet rusak anak perempuan yang dijaga oleh Myrtle Merana. Setelah masuk ke dalam toilet, mereka mendekati salah satu bilik yang terkunci.
Melody mengetuk pintu kemudian dia dan Chere menunggu selama beberapa saat sampai akhirnya mereka melihat Ron mengintip dari lubang kunci lalu pemuda itu berbisik dalam nada terkejut,
"Melody, Chere?! Ngapain kalian di sini?"
"Kami membawakan bahan ramuan kalian," jawab Melody dalam bisikan.
"Oh..." gumam Ron.
"Izinkan mereka masuk, Ron." Kata Hermione.
Ron berdiri tegak lagi lalu segera membukakan pintu untuk mereka. Keduanya pun dapat melihat bahwa Hermione dan Ron telah mengubah bilik menjadi tempat pembuatan ramuan darurat. Ada sebuah kuali bertengger di atas kloset dengan api berderak kecil di bawahnya. Sebuah tas yang terbuka di bawah kloset memperlihatkan berbagai macam bahan ramuan dan sebuah buku ramuan tergeletak di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Potter and the Chamber of Secrets
FanfictionSelama sepuluh tahun tinggal di panti asuhan, Melody tidak tahu apa-apa tentang dirinya, dia bahkan tak punya nama keluarga, tak punya banyak teman, dan tak ada keluarga yang mau mengadopsinya. Hal itu membuatnya sering bertanya-tanya siapa dirinya...