END

414 31 6
                                    

Tidak terasa usia kandungan jennie sudah memasuki usia sembilan bulan. Hanya tinggal menghitung hari untuk menunggu kedatangan seorang pewaris keluarga Min.

Suga yang biasanya sibuk dengan pekerjaan, sejak usia kandungan Jennie menginjak tujuh bulan, suga mulai mengurangi pekerjaan bahkan biasanya pulang larut sekarang pukul lima sore sudah ada di rumah.

Pekerjaan yang mengharuskannya untuk keluar kota maupun negeri dia limpahkan kepada taeyong. Dia tidak ingin meninggalkan istrinya.

Dan untuk ngidam, jennie tidak mengalami itu. Melainkan suga yang mengalaminya. Pernah tiga bulan yang lalu suga mengidam ingin lagsana. Tapi, harus dibuat dan di makan di Italia. Tengah malam suga langsung membopong jennie menuju italia demi lagsana. Dua bulan yang lalu dia ingin semua sahabatnya berkumpul di mansionnya dan memakai pakaian balet.

Namun, sekarang masa ngidam itu telah berakhir digantikan dengan masa-masa yang sangat mereka nanti.  Semua keperluan untuk persalinan dam perlengkapan bayi sudah disiapkan sejak jauh hari.

Saat ini Jennie dan Suga berada di halaman belakang mansion yang langsung menghadap kolam renang.

"Aku gak sabar menantinya lahir. Aku yakin kalau dia laki-laki pasti ganteng kayak aku. Dan jika perempuan pasti akan sangat cantik seperti eommanya" ujar suga mengelus perut buncit jennie
.

"Tunggu beberapa hari lagi appa. Nanti aku akan melihat appa dan eomma" seru jennie menirukan suara anak kecil.

"Kamu baik-baik di sana ya sayang. Appa dan eomma sayang kamu"

"Aku juga sayang appa dam eomma" mereka tertawa. Tukang kebun yang melihat mereka saat sedang merawat tanaman tersenyum melihat tuan dan nyonya mereka yang terlihat bahagia.

"Kamu belum merasakan kontraksi kan honey?" Tanya suga.

"Untuk saat ini belum. Tidak tahu nanti, kamu harus janji sama aku. Jika terjadi sesuatu pada salah satu antara kami. Aku mohon untuk selamatkan anak kita" ujar jennie. Suga yang mendengar perkataan jennie membenarkan posisi duduknya.

"Jangan pernah katakan hal seperti tadi. Aku yakin kalain bertiga akan baik-baik saja. Jangan pernah tinggalkan aku. " ujar suga tegas.

"I love you" ujar jennie memeluk suga.

"I love you too honey" balas suga memeluk jennie tak kalah erat. Entah kenapa sejak jennie berkata seperti tadi dia merasa perasaannya tak tenang.

"Tuhan tolong jaga istri dan anak-anakku" batin suga.

***

Seminggu kemudian.

"HONEY KAMU DIMANA? HONEY...
SAYANG...." teriak suga saat tidak melihat Jennie berada dikamarnya.

Suga memutari seluruh mansion. Dia mencari jennie ke setiap ruangan yang ada namun tidak menemukannya. Saat melewati halaman belakang dia melihat Jennie tengah duduk di rerumputan sambil mengelus perut buncitnya.

"HONEY" teriak suga.

Jennie yang tengah asik duduk sambil menghirup udara segar terlonjak kaget mendengar teriakan Suga.

Tak lama kemudian dia merasakan ada yang merangkul bahunya. Tanpa membuka mata dia sudah tahu siapa pemilik tangan tersebut.

"Bisa tidak teriak? Kau mengagetkanku" ujar Jennie tanpa membuka mata.

"Habisnya kamu, aku cari ke seluruh mansion tidak ada. Aku panik, aku pikir terjadi sesuatu denganmu" ujar Suga.

"Im ok" balas jennie tersenyum manis.

Young Marriage (YoonNie) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang