'Takdir'
Tidak ada yang bisa menentang takdir begitupun dengan jennie dan suga.
Mereka harus menerima takdir dalam ikatan pernikahan.
"Aku ingin bicara, setelah ini kamu bisa menentukan akan melanjutkan hubungan ini atau berhenti"
"AGUUSSS"
Tadi, setelah mereka mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke tempat yang suga katakan. Mereka meninggalkan hotel tempat mereka menginap.
Selama perjalanan tidak ada yang memulai pembicaraan suga fokus dengan kemudinya, sedangkan jennie menikmati pemandangan sepanjang jalan.
Hanya menempuh waktu sejam dari hotel tadi, mereka sudah sampai di sebuah rumah besar bergaya modern yang dilapisi kaca di pinggir kota seoul.
Jennie terpana melihat rumah didepannya tidak terlalu besar seperti mansionnya. Sungguh seperti rumah impiannya.
Suga yang melihat wajah penasaran sekaligus kagum jennje tersenyum tipis. Dia keluar dari mobil lalu membukakan jennie pintu.
"Ayo turun, apa kau tidak ingin masuk?" Tanya suga.
"Tapi, ini rumah siapa?" Bukannya menjawab jennie malah balik bertanya.
"Ini rumah kita mulai sekarang dan seterusnya Min Jennie. "Jawab suga santai, menarik tangan jennie untuk masuk menghiraukan kekagetan jennie.
"Apa? Kau serius, rumah sebesar ini untuk kita berdua?" Kaget jennie,membuat langkah suga terhenti dia membalikan tubuhnya menghadap jennie.
"Siapa bilang kita akan tinggal berdua. Nanti juga akan ada anak-anak kita disini. Jadi, tak perlu khawatir" ujat suga. Mendengar kata anak raut wajah jennie berubah muram. Dia bahkan belum memberi hak suga tapi, suga dia sudah ingin memiliki anak dari kata-kata yang dia ucapkan tadi.
Suga yang melihat perubahan raut wajah istrinya bingung. " ada apa denganmu jenn?" Tanyanya.
"Haa.. e.. tidak ada apa apa kok" jawab jennie.
"Ayo kita masuk" ajaknya menarik tangan jennie untuk masuk.
Saat pintu utama di buka, jennie di suguhkan dengan interior yang hampir semuanya dari kaca dan kayu.
"Oh ya. Disini ada 2 pelayan dia bibi jiwoo dan bibi jeun mereka kakak beradik." Jelas suga memperkenalkan mereka kepada jennie.
"Annyeong bibi aku jennie" ujar jennie sopan.
"Nado annyeong nona jennie"
"Kalian jangan memanggilku seperti itu aku lebih muda dari kalian panggil saja jennie"
"Tapi, itu tidak sopan nona"
"Tidak berlaku bagiku. Jadi panggil aku jennie"
"Baiklah nak jennie. Kalau begitu kami ke belakang dulu mau bersih-bersih" setelah bibi jiwoo dan bibi jeun pergi, suga mengajak jennie ke kamar utama untuk membereskan semua barang-barang mereka.
" emm.. suga boleh aku meminta sesuatu?" Tanya jennie saat mereka menaiki tangga.
"Apa itu?"
"Bisakah kaca-kaca disini diisi korden. Aku sangat takut bila malam hari"
"Baiklah nanti aku akan suruh orang untuk memasangnya".
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
