23

383 31 6
                                    

Happy Reading
Inget untuk di Vote

Setelah sambungan itu terpurus. Suga memandang Jennie dengan pandangan kosong.

"Dari siapa ada apa agus?" Tanya Jennie tak sabaran saat melihat reaksi sang suami.

"Jimin....jimin...dia---"

________________________________

"Jimin kenapa?" Tanya Jennie penasaran.

"Kita ke apartemen Jimin sekarang juga" ujar Suga, maraih jaket dan kunci mobil sportnya. Sedangkan Jennie hanya menurut dia mengambil sweeter dan sepatunya.

Mereka keluar rumah, menuju apartemen milik Jimin. Entah apa yang terjadi dengan pria itu. Sendari tadi Suga hanya diam saat Jennie menanyakan ada apa sebenarnya.

Sedangkan dilain tempat. Semua anggota Bangtan kecuali Suga, tengah berkumpul di apartemen milik Jimin. Mereka menatap satu titik yang sama. Di atas tempat tidur dengan ukuran king size, terdapat seorang lelaki yang tertidur karena obat bius dengan tangan penuh luka sayatan dan seorang dokter yang tengah memeriksanya.

"Jadi begini, tuan Jimin kembali mengalami self injury, padahal ini sudah 2 tahun berlalu. Perkiraan saya tuan Jimin sudah lama kembali melukai dirinya terlihat dari bekas luka yang terdapat di tubuhnya." Ujar Dr. Jongin.

"Tapi, kenapa ini bisa terjadi?"tanya Jin.

"Saya tidak tahu pasti. Penyebabnya hanya tuan Jimin yang tahu. Saya sarankan kalian semua terus perhatian terhadapnya. Limpahkan kasih sayang terhadapnya itu bisa untuk memulihkan keadaan tuan jimin sedikit demi sedikit. Dan ini tolong kalian tebus di apotek. Jangan berikan dia obat penenang setiap hari karena ini akan menambah buruk keadaan" ujar Dr. Jongin

"Apa tidak ada cara untuk cepat menyembuhkannya?" Tanya Suga tiba-tiba. Dia telah datang sejak Dr. Jongin mulai menjelaskan keadaan Jimin. Semua menatap kearah pintu kamar Jimin yang terlihat Suga dan Jennie di sana.

"Caranya pasti ada. Itu semua bisa kalian mulai dengan melimpahkan dia kasih sayang. Rutin minum obat, rajin untuk trapi. Dan pastinya dukungan kuat dari orang yang sangat berharga dan di sayangi tuan jimin."

"Karena tugas saya sudah selesai. Saya mohon pamit. Tuan jimin akan sadar nanti sore karena pengaruh obat tidur"

Setelah dr. Jongin meninggalkan apartemen jimin, semuanya berkumpul di ruang tamu.

"Apa kita akan memberi tahu Rose tentang kondisi jimin?"celetuk Jhope.

"Entahlah. Tapi menurutku bagaimanapun Rose harus tahu. Jika Rose memang benar mencintai Jimin dia akan menerima segala kekurangan jimin" ujar Jungkook.

"Biarkan Jimin yang memberitahunya. Kita tidak ada hak untuk mencampuri urusan mereka" ujar Taehyung.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" Tanya Jennie yang sendari tadi diam menyimak obrolan para lelaki itu.

"Sejam yang lalu, aku dan Namjoon datang untuk sarapan kesini. Tapi, saat masuk seluruh apartemen ini kacau, kita berdua cepat-cepat menuju kamar Jimin. Disitu kita melihat jimin pingsan di sampaing tempat tidur dengan darah yang mengering di tangan dan pipinya." Jelas Jin.

"Jadi, jimin pengidap self injury?. " tanya Jennie lagi yang di balas anggukan dari semuanya.

"Bagaimana bisa?"

"Saat kita semua kelas 6 sekolah dasar. Jimin mengalami kekerasan di sekolah. Dia di bully habis-habisan oleh anak junior High School. Dari situ kejiwaan Jimin terguncang. Dia tertekan dia depresi. Sebagai pelampiasaanya dia menyekiti durinya sendiri. Kedua orang tuanya sudah memhalalkan selaga cara untuk kesembuhan anak mereka. Hingga mereka meminta bantuan dr. Jongin dia sembuh. Namun, tadi dia kembali melukai dirinya sejak 2 tahun lalu. " jelas Jin.

"Apa kedua orang tuanya tahu?" Tanya Suga.

"Tidak. Kita tidak mungkin membeti tahu mereka. Mereka saat ini tengah di Singapura. Kita bisa membiat mereka panik apalagi mereka di sana untuk merawat kakek jimin."

Brakk.......

Sebuah suara mengalihkan mereka semua. Mereka menatap ke depan pintu masuk. Disana terlihat seorang gadis beramput sepinggang berwarna pirang dengan paper bag yang sudah jatuh ke lantai. Mereka hanya bisa pasrah jika rahasia ini terbongkar.

"Kemarilah kami akan menjelaskannya" ujar Suga.

Rose hanya bisa menurut. Otaknya tidak mampu bekerja mulutnya seakan terkunci saat mengetahui kondisi kekasihnya.

"Duduklah. Jadi jimin mengalami ------
....." jelas mereka.

Rose hanya mampu menangis, dia menyalahkan dirinya sendiri yang tidak ada saat kekasihnya mengalami hal seburuk itu.

"Apa kau bisa menerima jimin dengan kekurangnnya itu. Limpahkan lah dia kasih sayang dan cinta karena itu mampu mempercepat penyembuhannya. Jangan buat dia tertekan. " ujar Jungkook.

"Jimin sangat mencintaimu dia tulus sayang kepadamu. Mungkin lo lupa siapa jimin itu. Dia adalah anak kecil yang dulu nolongin lo di taman di kota busan saat lo jatuh dari sepeda. Setiap saat dia menunggu lo di sana berharap akan bertemu kembali dengan lo. Namun, yang dia dapat hanya kosong. Lo pergi ke luar negeri. Dia udah cinta dari kalian masih berusia 5 tahun. Konyol memang. Tapi itulah park jimin tidak aka melepaskan apa yang dia miliki" ujar taehyung.

Ucapan taehyung kembali mengingatkan dia kejadian beberapa tahun silam tentang dua anak 5 tahun yang bermain sepeda dan memakan gulali. Dia tidak menyangka jimin sudah mencintainya sejak kecil.

"Dimana jiminsaat ini?" Tanya Rose setelah tangisnya reda.

"Dia ada di kamar. Dia tertidur karena obat bius. Dokter bilang nanti sore dia baru sadar" ujar Namjoon.

Rose langsung bangkit menuju kamar jimin. Saat membuka pintu terlihat jimin yang tertidur pulas dengan bekas luka di tubuhnya.

Rose berjalan, menidurkan dirinya di samping jimin. Memeluk tubuh kekasnya itu mencium pipi dan kening jimin.

"I love you Park Jimin. Aku akan menerima kamu apa adanya. Tidak ada yang bisa memisahkan kita lagi. Love you So much honey" ujar rose dan mulai terlelap di pelukan Jimin.

Tanpa di sadari Jennie memperhatikan semua itu. Ia turut bahagia karena sahabatnya mau meberima jimin.

"Bagimana?" Tanya suga pada Jennie saat Jennie sudah duduk di smapingnya.

"Dia ikut tertidur, mungkin lelah menangis" jawab Jennie menenggelamkan wajahnya di dada Suga.

"Kok gue merasa ada bau bau orang baru habis ngegol ya?" Tanya Taehyung.

"Iya ya. Wahh hebat nih kawan kita udah gak puasa lagi bro" ledek Jhope.

"Gimana enak gak?" Goda Jin.

Suga hanya mendengus mendengar pertanyaan sahabatnya sedangkan Jennie dia sudah menutup wajahnya dengan tangan karena malu.

"Lebih baik kita pergi saja. Sumpek denger omongan orang yang jomblo" sindir Suga menarik tangan Jennie untuk berdiri.

" Gue kagak ya. Udah ada Hyujin di hati eyakk" ujar Taehyung.

"Serah lah. Gue cabut duluan. Salam buat jimin " setelahnya Suga dan Jennie menghilang di balik pintu apartemen.

"Kita mau kemana?" Tanya Jennie saat mereka sudah ada di dalam mobil.

"Kita ke kantor aku dulu ya. Ada yang perlu aku tanda tangani sebentar. Habis itu kita ke mall nonton mau?" Ujar Suga.

"Oke" jawab Jennie.

-----------------------------------------

Aku update lagi.🎉

Seru gak? Semoga mengibur.

Maaf lama. Karena kemari aku ikut kemah. Dan itu pertama kalinya aku kemah. Bahagia pastinya. Tapi ya.. sedih juga sih. Apalagi kalau pas mau tidur tuh gak bisa tidur. Mau mandi aja harus antri :(

Tapi, itu pengalaman yang berarti.banyak yang bisa di pelajari dari kemah itu terutama. Kerja sama. Solidaritas.

Haha kok aku curhat ya.

Pokoknya jangan pernah bosen dengan cerita aku. So see you next chapter.

Young Marriage (YoonNie) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang