YM -1 S-2

259 23 1
                                    

HAPPY READING

JANGAN LUPA UNTUK VOTE BIAR TAMBAH SEMANGAT AKUNYA

****

New York, 19.00

Waktu sudah menunjukkan petang,tapi suasana kota new york tidak pernah sepi semua orang masih sibuk dijam seperti ini. Begitupun dengan seorang pria yang masih sibuk di depan laptopnya. Seakan sadar waktu sudah malam dengan segera menghentikan pekerjaanya. Bersiap-siap untuk pulang kerumah menjumpai orang yang sangat dicintainya.

Suga terus berjalan menuju basement sesekali menyahuti sapaan para pegawainya. Setelah memasuki mobilnya suga menjalankan mobil sportnya membelah jalanan kota New York yang masih padat.

Butuh waktu lama untuknya sampai di rumah yang menjadi tempat tinggalnya tujuh belas tahun ini bersama keluarga kecilnya dikarenakan harus terjebak macet. Pintu utama terbuka menampilkan wanita cantik yang menemani hidupnya selama ini tersenyum manis.

"Tumben pulang telat" ujar Jennie membantu suga untuk melepas jas dan dasi pria itu.

"Banyak sekali pekerjaan yang harus aku selesaikan. Oh ya, anak-anak mana?"

"Mereka lagi di kamar Sohyoun. Kamu mandi gih habis itu kita makan malam bareng" seru jennie yang berjalan mendahului suga sambil membawa jas dan tas suaminya.

"Mandi bareng?" Ajak suga.

"No, mandi sendiri aku sudah mandi" tolak jennie cepat karena dia tahu dibalik kata 'mandi bareng' itu ada maksud lain.

"Di ajak enak malah gak mau" gumam suga tapi masih di dengar jennie.

"Sana mandi jangn mengguman gak jelas!".

Dengan malas Suga memasuki kamar mandi. Sedangkan Jennie, dia menyiapkan pakaian untuk suga pakai setelah mandi. Selepasnya jennie menuju kamar anak bungsunya untuk memanggil mereka.

Dilihatnya anak-anak sedang asik bermain lego tanpa menyadari kehadirannya.

"Khem" dehem jennie mengalihkan perhatia ketiga orang itu.

"Eommaa" seru si kembar.

"Eomma lihat yang dibuat kak daejun sama kak daehyun" ujar sohyoun semangat.

"Wahh, bagus banget rumah legonya" puju jennie.

"Ada apa eomma?" Tanya daehyun.

"Ayo kita makan malam appa sudah pulang" ajak jennie.

"Appa sudah pulang?" Tanya sohyoun berbinar. Dari ketiga anaknya sohyoun lah yang paling manja terhadap Suga. Jika daejun dan daehyun mereka juga manja pada kedua orangtunya.

" sudah, ayo kita ke meja makan" mereka berempat menuju meja makan yang sudah tersedia berbagai macam makanan kesukaan mereka yang dimasak oleh Jennie sendiri.

"Selamat malam kesayangan appa semua" ujar suga yang baru datang.

"Appaaa.. sohyoun kangen" manja sohyoun memeluk kaki suga. Dengan sigap suga menggendong anaknya.

"Adek manja banget sih udah besar masih aja manja" ujar suga mendudukan Sohyoun di kursinya dan dia duduk di kursinya sendiri.

"Gimana sekolah adek?" Tanya suga. Sohyoun sudah bersekolah di sekolah dasar dia baru kelas satu.

"Seru sohyoun punya banyak teman gurunya juga baik semua" jawab sohyoun.

"Kalian berdua bagimana?"

"Selalu baik, oh ya dua hari lagi daehyun ada lomba olimpiade matematika" jawab daehyun.

"Wah, hebat banget kamu kak. Belajar yang rajin appa gak menuntut kamu untuk selalu juara. Tapi, kamu harus berusaha semaksimal mungkin ya"

"Baik appa"

"Daejun bagimana?"

"Baik-baik aja sih appa. Tapi, masak tadi di sekolah ada adek kelas yang minta nomor telepon aku. Yaudah aku kasi nomornya si willy aja" gerutu daejun yang membuat semua tertawa sebab willy itu asisten sekaligus sepupu suga yang memiliki istri yang sangat pencemburuan.

"Parah banget lo jun, bisa-bisa paman willy tidur diluar hahah" seru daehyun.

"Gimana gak. Kesel banget gue, tiap hari kerjaannya ganggu orang mulu"

"Udah-udah sekrang kita makan ya. Kasin tih appa kalian udah laper" lerai jennie.

***

Pagi hari yang cerah ini, kediaman kelurga kecil suga tampak ramai karena pertengkaran si kembar yang merebutkan ayam goreng yang tinggal sepotong.

"Gue duluan daejun" ujar daehyun yang ingin mengambilnya tapi ditepis oleh daejun.

"Lo udah dapet dua ya gue baru satu jadi ini punya gue" sanggah Daejun tak terima.

Jennie yang melihat itu hanya mampu mengelus dada sabar sudah biasa terjadi seperti ini. Kalau suga, dia diam saja melihat anaknya yang ribut karena sebentar lagi pasti akan ada yang menghentikan mereka .

"KEMBAR DIAMM, SOHYOUN GAK BISA FOKUS" benar bukan, si kecil sohyoun yang akan menghentikan perdebatan mereka.

"Jangan ikut campur adek" seru keduanya.

"Kalian berisik, aku gak bisa fokus makannya. Jadi, ayamnya buat aku aja" kata sohyoun mengambil ayam yang ada di tengah-tengah meja makan dan memakannya. Si kembar yang melihat itu tak terima kompak mereka melihat kedua orangtuanya untuk meminta bantuan. Tapi suga dan jennie hanya mengangkat bahu acuh.

"Udah jangan bahas itu lagi. Cepat habiskan sarapan kalian jika tidak ingin telat. Sohyoun berangkat bareng appa ya?"

"Siap appa"

"Appa kita berdua juga bareng appa boleh?"

"Motor kalian kenapa?"

"Gak kenapa-kenapa hanya ingin diantar appa saja"

"Yaudah. Ayo kita berangkat"

"Eomma kami berangkat ke sekolah" ujar ketiga anak itu mencium tangan dan pipi jennie.

"Semangat sekolahnya. Daejun berhenti membolos jika tidak ingin lapangan basketmu eomma bakar" ujar jennie memperingati daejun yang sangat suka membolos berbeda dengan kembarannya.

"Tidak janji" teriak daejun berlari memasuki mobil milik suga.

"Honey aku berangkat ke kantor kamu baik-baik di rumah jika ada apa-apa segera kabari aku" titah suga.

"Aku nanti siang ke kantor ya kita makan siang bareng" ujar jennie.

"Aku tunggu"

"Appa ayo cepat kita tidak ingin terlambat" teriak daehyun mengalihkan perhatian keduanya.

"Dasar itu anak tidak bisa sabaran" gerutu suga.

"Dan sifat itu dituruni oleh appanya" sindir jennie.

"Aku berangkat bye honey"

Chup

Setelah memberi kecupan pada kening dan bibir jennie, suga memasuki mobilnya dan meninggalkan halaman rumahnya.

Jennie yang melihat itu tersenyum manis membayangkan rumah tangga yang sudah mencapai umur 17 tahun ini tetap langgeng dan harmonis. Kehadiran ketiga anaknya membuat keluarga kecil mereka semakin sempurna.

Young Marriage (YoonNie) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang