9; To You

1.1K 213 7
                                    

🎶To You - Kim E-Z🎶

"Kok lo jadi berubah baik gini sama gue? Apa karena lo yang mau pergi? Atau karena ada batu di balik udang?"

"Ada udang di balik batu. Nilai bahasa Indonesia lo berapa, sih?"

"Bercanda, Ra. Gue cuma heran aja karena lo sebaik ini mau ngajakin gue nonton, berdua doang pula."

"Siapa yang bilang gue baik? Orang gue mau nyuruh lo buat bayarin tiket filmnya, sekalian beliin popcorn sama minumannya juga."

Bara hanya bisa memandangi Ara dengan tatapan heran. Ia mengira tugasnya hanyalah untuk menemani Ara, bukan menjadi atm berjalannya Ara. Bisa Bara lihat jika Ara sedari tadi asyik memilih bangku untuk tempat menonton, lalu ia menyenggol lengan Bara untuk segera membayar tiketnya. Terpaksa, Bara pun hanya bisa mendengus kesal dan membayar tiket tersebut.

"Beliin popcorn sama minumannya sekalian, gue mau duduk di pojok sana dulu sambil nunggu lo."

Ara memang sengaja ingin mengerjai Bara, karena selama ini hanya dirinya yang selalu menjadi korban. Mumpung ada kesempatan, kali ini ia ingin membalaskan dendamnya pada Bara. Perlu diketahui bahwa Bara sebenarnya takut dengan hal-hal yang berbau gaib dan tidak bisa menonton film bertema horor. Ara bahkan sampai bingung mengapa Bara malah mengiyakan ajakannya untuk menonton film horor dengannya.

Ara tertawa senang melihat Bara yang benar-benar menuruti perkataannya itu. Bahkan tingkahnya sangat lucu ketika ia kesusahan membawa makanan yang ia beli, sampai ia harus menggigit ujung kertas bungkus popcorn sambil kedua tangannya membawa soda. Karena Ara tidak tega melihat Bara, ia pada akhirnya langsung mengambil soda miliknya, lalu mengajak Bara masuk ke dalam ruang bioskop.

"Yakin lo gak bakal takut? Film hantu loh ini."

"Gue pasrah aja. Gue tau lo emang mau bales dendam ke gue. Nanti gue tutup mata aja, gampang."

Film pun mulai diputar. Ara mulai fokus menatap layar bioskop sambil memakan popcorn-nya. Sementara Bara masih terlihat tenang-tenang saja, karena di awal pemutaran biasanya memang belum ada sosok menyeramkan yang muncul, sehingga ia masih bisa bersantai dulu. Keduanya pun fokus menonton, meskipun suara-suara aneh dan backsound yang mengagetkan mulai membuat Bara gusar.

Ia memasang muka takut sambil melirik Ara yang masih tidak bergeming sama sekali sambil terus mengunyah popcorn-nya. Sedetik kemudian, Bara mulai menutup matanya dengan kedua tangannya karena ia melihat sesosok hantu yang mulai muncul di layar. Dan Ara malah menertawakan Bara yang mulai ketakutan itu.

"Ara! Gue takut! Maafin gue, Ra. Gue gak bakal ngerjain lo lagi."

Bara memeluk lengan Ara sambil menyembunyikan wajahnya, sedangkan Ara hanya mengangguk sambil sesekali mengelus rambut Bara yang terlihat sedikit rontok.

"Baru juga beberapa menit kita nonton, masa lo udah takut?"

"Iya, terserah lo mau ngomong apa. Jujur gue emang takut, gak dibuat-buat."

"Ya udah, lo tidur aja. Nanti gue bangunin kalo filmnya udah selesai."

Bara hanya mengangguk sambil berusaha memejamkan kedua matanya dengan posisi tangan memeluk Ara, sekaligus badannya pun yang juga menempel pada Ara. Sepertinya ia benar-benar tidak sadar dengan apa yang sudah dilakukannya itu, dan Ara juga tidak menyadarinya karena ia sudah terlalu fokus dengan film yang ditontonnya.

14 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang