21; If It Is You

1.1K 176 7
                                    

🎶If It Is You - Jung Seung Hwan🎶

Day 10

"Ara, memangnya pacar kamu yang namanya Bara itu sedang sakit?"

"Mama tau dari mana?"

Ara menghentikan aktivitasnya memasukkan makanan ke dalam kotak bekal untuk Bara, dan kini menatap mamanya dengan heran.

"Mama juga pakai instagram, sayang. Apa kamu kira mamamu ini gaptek, hmm? Mama hanya tidak sengaja melihat di instagram kamu."

"Hmm, iya, mah. Bara lagi sakit. Jadi setiap hari aku membawakan Bara makanan biar dia bisa cepat sembuh."

"Kalau boleh tahu, dia sakit apa, Ara?"

"Tifus, mah."

Ara berusaha menelan salivanya dan langsung menutup kotak bekalnya. Ia sebenarnya tidak mau berbohong dengan orang tuanya, tapi Ara takut jika ayahnya tahu penyakit Bara, lalu setelah itu Ara tidak diperbolehkan untuk menemui Bara lagi. Jadi lebih baik ia berbohong saja untuk saat ini.

Mamanya merasakan ada sesuatu yang disembunyikan oleh anak bungsunya ini, namun mamanya lebih memilih untuk diam dan percaya dengan ucapan anaknya. Setidaknya mamanya ini akan membela anaknya jika papanya kembali memaksa Ara untuk putus dengan Bara.

"Ya sudah, mah. Aku berangkat dulu, ya? Kasian bang Biru sudah menunggu di luar. Sepertinya juga nanti aku mau menginap sama teman-teman."

"Ya sudah. Hati-hati ya, sayang. Semoga Bara cepat sembuh."

Ara mengangguk lalu mencium pipi mamanya, dan langsung berangkat ke rumah sakit dibonceng oleh Biru. Biru pun membawa motornya dengan sedikit mengebut karena ia ada presentasi pagi ini.

🖤🖤🖤

"Pagi, Bara kesayangan Ara."

Ara masuk ke kamar rawat Bara dan lagi-lagi tidak melihat Bara di atas ranjang. Yang ia lihat hanyalah pemandangan kedua teman lelakinya yang sedang bermain kartu di lantai yang sudah dialasi dengan tikar.

"Kalian pada ngapain, coba? Udah kayak gembel aja."

"Ra? Lo gak tau apa kalau kos-kosan kita udah pindah ke sini sejak kemarin? Karena permintaan Yuvin dan cowok lo, gue jadinya disuruh nginep juga di sini. Lumayan, ada ac gratis. Daripada di kosan cuma ada kipas angin doang."

"Tapi lo gak kepaksa kan buat nemenin Bara di sini, Han?"

"Tenang, gue malah lebih suka di sini, adem. Gak perlu shirtless kalo malem."

Ara mengangguk dengan ucapan Yohan dan langsung menaruh kotak bekalnya di atas nakas.

"Vin? Bara ke mana?"

"Lagi pemeriksaan. Semalem dia mimisan, terus waktu tidur keringetnya berlebihan gitu. Dan gue denger, dia udah di stadium akhir, Ra. Dia semalem juga susah tidur gara-gara badannya sakit semua katanya."

14 DAYSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang