Minjoo Pov----7:00 AM----
*BEEP BEEP*
Alarmku berdering ketika aku duduk tegak, dikejutkan oleh deringan keras. Aku mengulurkan tangan untuk menekan tombol pada jam alarm dan menghentikannya dari dering. Aku meregangkan tubuhku lalu dengan malas mengikat rambutku asal menjadi seperti buntalan roti namun berantakan.
Aku meletakkan kakiku ke bawah lalu berdiri berjalan menghadap cermin , memandangi diriku dengan kantong mata yang terlihat seperti aku belum tidur dalam sejuta tahun dan rambut terlihat seperti aku baru saja keluar dari Perang Dunia ke 2. Aku menggaruk rambutku dan berpikir untuk mencuci rambut hari ini karena ini benar-benar gatal dan baunya , mmhh kurang enak untuk dicium. Aku melihat sekeliling kamarku masih merasa mengantuk sebelum berjalan malas ke kamar mandi.
"Minjoo~ah, turun lalu sarapan!" Ibuku berteriak dari dapur.
"Oke!" Aku balas berteriak sebelum memasuki kamar mandi.
* Knock Knock *
"Sayang, kamu mandi?" Ibuku bertanya ketika dia memasuki kamarku. Aku mendengarnya membuka pintu dari kamar mandi.
"Ya, Buu!" Aku berteriak padanya, lalu menggosok tubuhku dengan sabun.
"Apakah kamu ingin minum susu atau teh untuk sarapan?" Dia bertanya lagi dan suaranya keras, berarti dia langsung berada di luar pintu kamar mandi.
"Uhmm, susu." Aku menjawab dan setelah itu, aku mendengar suara seseorang membuka pintu.
"Turunlah ketika kamu selesai." Ibuku berbicara sebelum dia meninggalkan kamarku.
Aku selesai mandi , lalu mengambil handuk untuk mengeringkan tubuhku. Aku membungkus tubuhku menggunakan handuk. Lalu berjalan untuk mengganti pakaianku dengan seragam sekolah. Aku mengintip ke luar memastikan aku sudah menutup jendela. Aku menghela nafas lega ketika aku menutup pintu di belakangku.
--------
"Pagi Bu, pagi Ayah!" Aku menyapa orang tuaku ketika aku berjalan ke meja makan. Mereka berdua berbalik ke arahku dan tersenyum.
"Bagaimana tidurmu?" Ayahku bertanya dan aku hanya tersenyum padanya sebelum menjawab pertanyaannya.
"Bagus, ayo minum susunya sayang." Ibuku menuangkan susu ke dalam cangkirku.
Aku mengucapkan terima kasih dan dia hanya tersenyum.
"Bagaimana tesmu, Sayang?"
"Apakah kamu berhasil?" Ibuku melanjutkan ketika dia mulai khawatir.
"Ani, aku berhasil melakukannya lagi dengan sempurna!" Aku melompat-lompat dengan gembira memberikan tanda perdamaian saat orang tuaku saling berpelukan.
"Kami sangat bangga padamu ..." Kedua orangtuaku berkata dan aku hanya tersenyum bahagia. Setelah itu, kami menyantap sarapan kami dalam keheningan saat ibuku terus meletakkan telur di piring. Aku melihat jam di dinding dan mataku terbuka lebih lebar.
"Bu, aku harus pergi sekarang atau aku akan terlambat," kataku sambil meraih tasku di satu tangan dan memeluknya sebelum pergi.
"Hati-hati Minjoo." Kedua orangtuaku melambai padaku dan aku balas melambai pada mereka sebelum meninggalkan apartemen. Secara kebetulan, Yujin juga meninggalkan apartemennya. Aku membatin dan mengutuk diri sendiri karena pergi pada waktu ini. Ahn Yujin si makhluk mars yang menyebalkan.
"Sampai jumpa ibu, ayah!" Yujin berteriak sebelum menutup pintu di belakangnya. Aku melambaikan tangan kepada orang tuaku untuk terakhir kalinya sebelum menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Mars Love Venus
FanfictionMinjoo suka belajar, Yujin suka bermain . Minjoo membencinya, Yujin suka menggodanya . Bayangkan tumbuh dewasa dengan seseorang sangat berbeda denganmu. Yujin dan Minjoo telah menjadi tetangga sejak bayi tetapi masalahnya adalah, mereka adalah keb...