"Boy.... bangun...bangun!!" Omar menggoyang-goyangkan tubuh Al.
Sejak lima belas menit yang lalu, dia berusaha membangunkan Al dari tidurnya. Tetapi yang dibangunkan tidak bergeming. Pantas saja teman-temannya menjulukinya "Si Jago Tidur". Karena jika sudah tidur, Al seperti orang pingsan, susah dibangunkan.
"AL.... ayoo bangun! udah jam sembilan ini!" Omar berusaha lagi.
"eeuhh... lima menit, lima menit lagi" erang Al membalikkan tubuhnya membelakangi Omar.
"Yuki keburu balik boy! Katanya lo mau anter dia ke bandara?"
"Ya Allah iyaaa!!" AL kaget dan langsung bangun dari posisi tidurnya.
Ia pun lompat dari atas kasurnya menyambar handuk yang menggantung sembarang di sofa.
"Dasar bucin! Denger nama Yuki langsung bangun itu anak!" Omar geleng-geleng kepala.
Omar meninggalkan kamar Al kemudian menuju meja makan dengan terbahak.
"Kenapa lo Mar?" tanya Jeremy.
"gue masih ke bayang muka panik Al barusan! Haha" jelasnya.
"Udah bangun kan?" Om Amank muncul dari pantry.
"Bangun kok om, begitu denger nama Yuki langsung amblas ke kamar mandi. Haha" balasnya.
"Hahah, si boss lek urusan cinta nomer wahid Mar!" sambar Pak Puji sambil mengunyah apel.
"Hahaha, yoii bener-bener gass pooll dia" ucap Jeremy lagi.
"Ya mudah-mudahan aja perjuangan dia gak sia-sia" balas Omar.
"Iyaa nih, kayanya kemaren berdua juga happy banget, ya gak sih? tanya Om Amank pada orang-orang di depannya.
"Iyoo, ketok ee ngunu! Yo mugo-mugo ae lah!!" jawab Om Mbud disusul anggukan dari Omar, Jeremy, dan pak Puji.
"Anjay lo Mar!" suara Al menggema di ruang makan.
Dia keluar dari kamarnya sambil mengusap-usap rambutnya dengan handuk.
"Apaan Al?" balas Omar menoleh pada sumber suara.
"Katanya udah jam sembilan, gue udah mandi ngasal, taunya masih setengah 8" dengus Al menyusul teman-temannya.
"Hahaha, gue udah bangunin lo lima belas menit sebelum lo melek bro! Masih aja molor lo nya!" Omar berusaha membela diri.
"Gue ngantuk banget, semalem baru tidur jam 1" jelas Al meraih roti selai di depannya.
"Bukannya jam 12 lo udah masuk kamar ya?" tanya Jeremy heran.
"Heheh, biasalah je. Hehe" jawab Al ambigu.
"Ngapain lo, Al?" Omar menaikkan sebelah alisnya menatap Al curiga.
"Jangan ngeres, gue cuma VC an" Al terkekeh menatap Omar.
"Sama siape?" Jeremy pun kepo.
"Rahasia! Hahah" Al pun melahap potongan terakhir roti ditangannya.
"Sama yang di Paris boy?" tanya Om Mbud.
"Gak lah om, ngapain?" tanya Al balik.