Hari ini adalah hari terakhir Yuki berada di Lombok. Usai subuh tadi, Yuki merapikan barang-barangnya agar tidak satupun yang tertinggal.
Sesuai jadwal, siang nanti Yuki akan melakukan penerbangan kembali ke Jakarta, namun tanpa para sahabatnya. Yuki pulang sendiri dengan pesawat, sedangkan Rani cs masih akan melanjutkan perjalanan mereka mengelilingi Lombok.
"Lo ngapain sih balik hari ini, Kuy?" Tanya Rani disela sarapan mereka.
"Banyak pekerjaan yang udah menanti Ran, mau gue sih lebih lama ikut kalian-kalian" jawab Yuki.
"Pekerjaan yang menanti, atau Al yang memintaa??" goda Shan.
"Hahhaa ... Lebih ke pilihan kedua sih Shan" ucap Ezza.
"Apaan sih lo pada. Gak lah, emang jadwal gue lagi padat bulan ini" Yuki melanjutkan sarapannya.
"Hmm ... Jadi ntar jam 11 kita checkout deh ya, terus anterin Ikuy ke bandara"
"Okeehh, kita tungguin Ikuy sampe berangkat" final Rani.
"Thanks guys! Trip ini seruuu bangett!! Pertama kalinya gue perjalanan jauh naik mobil ke antar pulau. Asli, seru abissss!!!" Yuki menatap para sahabatnya.
"Sama-sama Kuy, nanti kita atur lagi jadwal biar bisa ke Rinjani bareng-bareng"
"Nah, ajak Al juga tuh! Kan dia pernah ajakin lo ke Rinjani atau Semeru gitu, gue baca di kolom komen"
"Hah? Kapan? Kok gue gak tahu Ran?" Yuki bingung dengan ucapan Rani.
"Lah, gue kira emang sengaja lo diemin komennya Al"
"Serius gue gak tahu"
"Adaa tuu di foto lo pas di Gunung Slamet Kuy" ucap Radit.
"Emang iyaa ya? Gue gak baca soalnya. Hahaha"
"Wuuu ... Pacar macam apa kau inii" Shan melemparkan tissue pada Yuki.
"Yeeee ... Dulu belum jadi pacar gue keleuss" sanggah Yuki.
"Hahaha ... Yaudah, mulai sekarang lo omongin dah tuu ke dia. Kita mendaki ke Rinjani bareng"
"Hmm ... Iyaa kalau gue inget yak. Hahaha" tawa Yuki pecah dengan sendirinya.
Saat Bagier akan berbicara, hp Yuki berdering. Nama "mama 💖" tertera di layar ponselnya.
"Assalamu'alaikum mah" salam Yuki.
"Wa'alaikumsalam ... Udah sarapan teh?"
"Udah mah, ini lagi di meja makan sama temen-temen. Kenapa mah?"
"Engga, mama mau mastiin aja, kamu jadi pulang hari ini kan?" Tanya ma Twina diseberang telepon.
"Jadi kok mah, pesawatku jam 13.00 berangkat dari sini. Bang Bryan aja suruh jemput, atau Reina ya" pinta Yuki.
"Oke, awas barangnya ada yang ketinggalan, di cek ulang kamar villanya teh"
"Siaapp mah, nanti aku kabarin kalau mau berangkat pesawatnya. Oke?"
"Oke, yaudah hati-hati di kota orang. Kabarin mama nanti. Assalamualaikum" pamit mama Twina.