Part 7

13.7K 343 1
                                    

Naina melambaikan Tangan nya pada eza saat laki-laki itu berjalan kearahnya, lebih tepatnya kearah mobilnya yang sedang ia sandar_i.

"Lama nunggu?" Tanya eza membuka pintu mobilnya untuk Naina.

"Astaga Kak Ezaa..."

"Yakk jangan pulang bersama nya Kak eza.."

"Naina Jangan Naik mobil kak eza.."

"Yakkkkk....."

Hampir Semua yang berada di area parkir menatap tercengang kearah eza dan naina. bahkan banyak yang langsung histeris dan menjeritkan nama eza dan naina dengan jelas.

Ketiga sahabat Eza pun kembali di buat tercengang oleh kelakuan tak biasa dari sahabatnya itu.

"Nah kan. gue yakin 100% mereka udah pacaran "Sahut Rian menatap eza dengan bertopang dagu.

"Gue gak percaya. dia bilang masa SMA_nya tidak mau pacaran. tapi bullsit. Jelas-jelas dia sedang kasmaran sama si naina." Ucap remon yang di angguki ray dan rian.

--------------------

Naina tersenyum dan menggeleng. "Aku sudah biasa nungguin kakak di lapangan basket. jadi biasa aja.." Jawab Naina kemudian masuk dan duduk di kursi penumpang. Ia sedikit risih mendengarkan teriakan di luar.

Eza terkekeh dan berputar memutari mobilnya. ia duduk di kursi kemudi.

"Kak, Satu sekolah Ribut banget ngeliat kita satu mobil. Bagaimana kalo kita bergandengan tangan di hadapan mereka. " Celetuk Naina Menatap kaca mobil yang menampilkan keadaan sekolahnya yang sangat ribut oleh teriakan fans nya Kak eza yang melihat ia memasuki mobil idolanya.

"Biarkan saja, Mereka hanya melihat tanpa tau apa yang terjadi." Ucap eza setelah memasang sabuk pengaman. ia melihat naina belum juga meamsang sabuk pengamannya.

Naina Melirik eza yang mendekat kearahnya. "Kakak mau apa?" Tanya naina cepat.

Eza Menaikan satu alisnya dan .Klik. "Kamu belum memakai sabuk pengaman kamu Ai.. "

Naina hanya ber _ Oooo....

Tapi kemudian Naina melepaskan lagi sabuk pengaman nya dan menarik kemeja sekolah Kak eza. Ia memiringkan wajahnya dan melumat lagi bibir yang sudah menjadi candu untuk naina itu.

Naina melumatnya dengan lembut dan menyecapnya dengan perlahan.

Eza Mengerang dalam hati. untung kaca mobilnya gelap, kalau tidak . apa yang Naina lakukan bisa-bisa menjadi tontonan gratis untuk satu sekolah.

Naina mengecup bibir Eza sebelum melepaskan nya. ia tersenyum menatap eza dan duduk kembali dikursinya. ia juga memasang kembali sabuk pengaman nya.

"Ai, Aku tidak akan melarang kamu untuk menciumku. tapi jika kamu ingin melakukan nya jangan di tempat umum seperti ini. " Ucap Eza mulai menjalankan mobilnya keluar dari halaman parkir. Para siswa perempuan masih saja histeris di luar sana.

Naina menyunggingkan senyuman manisnya. "Jadi, Ai bisa mencium kakak di mana saja kecuali tempat umum, begitu!" Seru Naina langsung.
Eza Melirik naina sekilas kemudian mengangguk .

"Apa kakak Sudah mau menjadi pacarku?" Tanya naina lagi menatap Eza penuh harap.

"Naina .... Jangan terburu-buru. Kita masih belum mengenal satu sama lain. Kamu tenang saja, Aku sedang tidak dekat dengan perempuan lain lagi, selain dengan kamu. Jadi kita pelan-pelan saja ya..."

Naina cemberut, tapi ia mengangguk.
Ia melipat Satu kakinya dan menyilangkan nya dengan lugas.

Eza dapat melihat dengan jelas dalaman Naina ketika rok Naina terangkat saat perempuan itu menyilangkan kakinya. "Ai, Apa rok kamu tidak terlalu pendek..?" Tanya Eza mencoba pokus pada jalanan.

Naina menaikan satu alisnya menatap kak eza.  "Memangnya ada yang salah dengan rok Ai saat ini!" Seru Naina balik bertanya pada eza.

"Aku bahkan dapat melihat dengan jelas dalaman kamu tadi. Besok-besok kamu harus mengganti rok kamu menjadi lebih panjangan lagi sedikit."

Itu sebuah perintah kah.. Batin naina bertanya pada dirinya sendiri.

"Tapi aku suka dan nyaman dengan pakaian aku saat ini Kak... Kalo aku memakai rok panjang.  yang ada nanti kakak tidak akan suka padaku.  bagaimana?"

"Tidak Naina. aku tidak pernah melihat kamu dari cara berpakaian kamu saat ini. "

"Benarkah! Terus kakak liat aku dari mananya?'' Tanya Naina penasaran.

Eza mengangguk. "Sifat ceria kamu, pemaksa kamu, Kegigihan kamu, pantang menyerah kamu. Dan juga tidak punya rasa malunya kamu."

Naina mengerut jengkel. "Kenapa yang jeleknya semua..." Gerutu Naina menekuk bibirnya.

Eza terkekeh. "Kalo aku Mencari kesempurnaan dari kamu, rasa sayang yang akan timbul nanti juga tidak akan bertahan lama. jadi aku menyukai kejelekan kamu dari pada menyukai kelebihan kamu"

Naina menatap Eza dengan bibir yang terangkat sempurna. ia tersenyum begitu lebar pada eza. "Ahhh... Aku benar-benar mencintai kamu Kak..."

Eza tertawa dan kembali fokus pada kemudinya.



*******************





enibahri
06-11-19

Do you love me(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang