Part 1 .S2

7.8K 191 5
                                    

Duh mau up ntar malam tapi gak kuatt... 😬

Selamat membaca kesayangan eza😉.

--------------------------

"Kak! Apa kakak benar-benar akan pergi?" Tanya Naina dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca.

Dua minggu yang lalu kak eza sudah melewati masa kelulusannya di SMA harapan dan kekasihnya itu kini akan pergi meninggalkan dirinya keluar negri untuk melanjutkan kuliahnya disalah satu universitas terbaik dunia.

Naina menatap kakak eza nya dengan air mata yang sudah mengalir dengan derasnya dengan perasaan hancur. ia sudah mencoba meminta kak eza untuk tetap disini dan jangan pergi, Ai bahkan menyarankan kak eza untuk berkuliah disini saja supaya mereka tetap bisa bersama tanpa harus ada jarak jauh yang memisahkan. tapi kak eza tetap tidak mau mendengarkan naina dan malah meminta maaf terus menerus padanya.

Apa salahnya jika naina tidak rela jika ditinggalkan kekasihnya yang akan pergi jauh dari sisinya. Meskipun itu untuk kebaikan masa depan kekasihnya sendiri.

Baru juga hampir tiga bulan mereka tinggal bersama dan ia juga benar-benar sudah mantap tentang perasaannya terhadap kak eza bahwa Naina memang benar-benar mencintai kekasihnya itu. tapi baru juga mereka menikmati kebersamaan seumur jagung, kini mereka malah akan terpisah jauh karena kak eza tidak mau mendengarkan permohonan naina, dan bahkan entah untuk berapa lama mereka akan bertemu kembali.

Eza menghapus air mata naina dengan perasaan sesak. "Maafkan aku Ai, tapi ini semua demi kebaikan kita! jika kamu khawatir tentang perempuan disana! Aku bersumpah, aku tidak akan pernah menghianati kamu. bukan kah dari awal aku sudah bilang, aku tidak akan mudah didekati oleh perempuan yang tidak aku kehendekati untuk mendekatiku." ucap eza penuh keseriusan disetiap ucappan nya. ia mengecup pucuk kepala ai dengan lembut menyalurkan ketulusannya supaya ai dapat merasakan nya juga.

"Aku hanya mencintai kamu ai, tidak akan pernah ada perempuan lain disini(Eza membawa tangan naina tepat didepan jantungnya)Aku berharap kamu tidak akan pernah meragukan itu! dan aku tidak akan pernah mungkin meninggalkan kamu begitu saja setelah hubungan kita yang sudah terlalu jauh seperti ini." Eza menggeratkan selimut yang menutupi tubuh polos dirinya juga naina dan kembali mengeratkan pelukannya dengan lembut.

Naina memeluk tubuh kak eza dengan sangat erat, air mata masih mengalir dipipi naina saat kak eza mengucapkan kata ketulusan itu barusan."Ai hanya takut! kakak sangat tampan! diselokah saja kakak banyak digilai hingga diperebutkan. Ai hanya takut kalau disana juga ada yang mendekati kakak seperti Ai mendekati kakak, terus kakak akan luluh karena teringat Ai disana. Ai takut..." Rengek Naina menggeleng-gelengkan kepalanya dengan isakannya yang semakin kencang.

Ini yang eza takutkan jika ia memiliki hubungan di masa SMA. karena ia sudah terikat kontrak dengan dady nya bahwa ia harus melanjutkan sekolahnya diluar negri apapun yang terjadi dimasa SMA nya disini.

Eza sudah sekuat tenanga tidak terlalu merepon tentang perasaan naina semejak dua bulan kekasihnya itu mendekatinya diakhir masa SMA nya, tapi eza juga tidak bisa membohongi hatinya lebih lama lagi jika ia juga mencintai naina yang sangat polos dan apadanya saat itu. meskipun naina sangat agresif, tapi eza tau, naina hanya sangat agresif jika saat mendekati dan di dekatnya saja.

Dan inilah akhirnya yang ia takutkan benar-benar terjadi. Ia sudah terlanjur berhubungan dengan naina dan menikmati kebersamaan mereka dalam waktu singkat. eza harus terpaksa meninggalkan kekasihnya karena kontraknya bersama orang tuanya yang tidak bisa eza abaikan begitu saja.

"Apa yang bisa aku lakukan supaya kamu bisa tenang dan percaya padaku Ai?"

Naina tetap menggelengkan kepalanya dan tetap tidak bisa merelakan kakak eza pergi dari sisinya.

"Ai...."

Naina menggelengkan kepalanya dengan sangat keras dan melepaskan pelukannya ditubuh kak eza dengan kasar, ia menatap tajam dan juga sedih dikedua matanya menatap kak eza yang hanya menatap sendu kearahnya.

Ai hanya tertawa sedih dalam hati.

"Kakak egois! kakak hanya memikirkan perasaan kakak saja! kakak tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan ai jika kakak pergi? kakak tau! ai HAMIL! AI HAMIL KAK...." Sentak Naina mendorong tubuh kak eza keras hingga terjatuh kesisi kasur, ia turun dari kasur dengan cepat dan pergi keluar dari dalam kamar dengan hanya memakai kemeja putih kebesaran milik kak eza ditubuhnya yang ia pakaikan secara asal-asalan.

DEG.

Eza Tercengang dengan kedua matanya yang melebar. ia tertegun, bahkan tubuhnya begitu kaku dan panas dingin seketika menatap kepergian naina.

Hamil...!!

BRAKK....

Eza baru tersadar dari keterkejutannya dan segera beranjak dari atas kasur naina untuk mengejar kekasihnya.

"Naina tunggu...?" Ucap eza dengan sangat keras dari dalam kamar. ia langsung memakai pakaianya secepat kilat dengan asal dan segera berlari keluar dari dalam kamar untuk mengejar naina.

"Ai tunggu,... Ai...." Seru eza dengan lebih keras saat melihat naina hendak keluar dari dalam apartemen. ia berlari semakin cepat menuruni anak tangga dan

"LEPAS.." Sentak naina keras dan melepaskan tangan kak eza yang mencekal tangannya didepan pintu apartemen yang sudah terbuka dengan kasar.

Eza menggelengkan kepalanya dan malah memeluk tubuh naina dengan sangat erat.

"Ai, aku mohon! maafkan aku sayang! aku benar-benar tidak tau kamu hamil, maafkan aku, maaf..."

Naina Memukul-mukul tangan kak eza dengan tangisan nya yang kembali pecah bahkan kali ini lebih keras dari sebelumnya. ia menjatuhkan dirinya diatas lantai dengan tubuhnya yang masih dipeluk dengan sangat erat oleh kak eza.

Eza menutup pintu apartemen dengan satu kakinya dan memeluk tubuh naina dengan perasaan menggebu, dan juga takut dihatinya. ia menciumi pucuk kepala naina berulang kali dan menggelus-elus rambut naina lembut penuh perasaan.

"Maafkan aku Naina! Aku janji kita akan menikah." eza berucap dengan sangat lembut dan penuh penyesalan. ia menenggelamkan dirinya dirambut naina sambil menenangkan naina yang masih menangis histeris sekaligus menenangkan perasaan nya sendiri yang begitu kalut.

Karena eza yakin, semua ini tidak akan mudah untuk kedepannya.

Jika sudah seperti ini! ia tidak akan mungkin sanggup meninggalkan kekasihnya yang tengah mengandung anak mereka.



-------------------------------

😉

enibahri
1-07-20

Do you love me(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang