Part 13

14.7K 358 2
                                    

.
.
.

PRANGG....

Eza Membuang ponselnya keatas lantai hingga hancur berkeping-keping.

Ia Kembali Meraup puting Naina tanpa peduli pada Wajah tercengang Naina menatapnya.

Naina Tidak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar barusan, Kak eza yang ia tahu itu sangat Tenang dan tidak kasar. Tapi barusan kak eza benar-benar berbeda dengan kak eza yang ia kenal sebagai kekasihnya selama ini. Apa kak eza Sangat marah padanya sehingga melampiaskan nya pada orang lain.

Naina Mengerutkan keningnya dan meremas sprei dengan sangat erat saat kak Eza Menggigit kedua putingnya bergantian. Ia Menutup rapat bibirnya dan memejamkan kedua matanya dengan erat.

Eza terus melahap kedua puting naina bergantian, ia menarik dan mengigigit kencang puting kekasihnya sehingga kedua puting itu tampak kemerahan dan terlihat lecet di kedua sisinya. Ia Melepaskan kuluman nya dan kali ini bergantian ia meraup Bibir naina untuk ia hisap dengan rakus.

Naina Tidak dapat menolak Lumatan Kak eza di bibirnya. ia Membalas setiap lumatan Kak eza dan mengerang kencang saat kak eza juga meremas kasar payudaranya.

Itu tidak menyakitkan. Benar, Rasanya memang perih tapi nikmat.

"Akhhh...." desah Naina Saat Eza Menarik lidah nya kencang.

Eza Terus Mencumbu Naina Di seluruh tubuh keksihnya dengan kedua tangan nya yang mulai melepaskan celana dalam naina. Ia membuangnya kelantai setelah berhasil menanggalkan celana dalam itu dari tubuh kekasihnya.

Naina Tidak tahu apa yang baru saja terjadi, Ia baru pertama kali merasakan hal senikmat ini dalam hidupnya dan rasanya sekujur tubuhnya bergetar dengan sangat hebat. Naina pikir hati nya tidak bisa lagi bergetar karna kak eza. Tapi sungguh, hatinya masih bisa merasakan deguban luar biasa itu disana.

"Akhhhhhh.... Sa..kitt...." Teriak naina kencang. Ia membuka kedua matanya dan menangis saat merasakan pusat dirinya begitu sakit tertusuk sesuatu di bawah sana.

"Akhh... Kak..Eza ...Sakit...."

Eza Menahan Nafasnya. ia behenti memasukan miliknya pada tubuh Naina Dan menatap naina Lirih.

"Maaf Ai, Aku akan melakuakan nya dengan perlahan ok, " Naina menggelengkan kepalanya. ia meremas sprei dengan sangat erat.

"Kak lep..as.... sakit...."

Eza Menggenggam kedua tangan Naina di atas kepala kekasihnya dan Melumat bibir kekasihnya dalam, ia Menyecap dan melumat bibir kekasihnya dengan irama lembut, dan sekali hentakan kuat, ia menerobos masuk kedalam milik Naina dengan jeritan kencang dari naina yang begitu memilukan.

"Maaf sayang. Aku janji Tidak akan pernah meninggalkan kamu." Ucap Eza melumat bibir naina dan mengapus air matanya menggunakan bibirnya.

"Sakit ..Kak...." Ucap Naina Terisak.

"Aku tahu Ai, Tapi ini hanya sebentar ok.. "

Naina membuka kedua matanya dan langsung menatap kedua bola mata kak eza.

"Dari mana kakak tahu, Apa kakak pernah melakukannya sebelumnya" Ucap naina yang kembali terisak.

Eza Melepaskan tangan nya yang sedang menggenggam tangan naina dan menghapus air matanya  dengan lembut.

"Tidak pernah Ai, Ini pertama kali untukku dan untuk kamu. "Ucap Eza lembut.

Naina menggeleng. "Tapi kenapa kak eza tahu ini tidak akan menyakitkan. Kak eza pasti berbohong..."

"Ai, Apa aku pernah berbohong padamu! Aku tau karna aku memang tahu, Aku Belajar dari pelajaran yang ada di sekolah dan juga pengalaman dari remon yang sering dia katakan di sekolah. Setidaknya walaupun sedikit pengetahuan, tapi aku paham, Hal ini memang akan menyakitakn di awal Dan kamu tidak akan merasakan sakitnya lagi saat kita melakukannya untuk kedua kalinya. Kamu percaya padaku bukan?"

Naina Menggigit bibirnya. Ia benar-benar ngilu dengan benda baru yang berada di dalam tubuhnya. ia hanya menganggukan kepala untuk menjawab dari kalimat panjang kak eza padanya.

Eza Melumat lagi bibir Naina dengan lembut dan mencoba menggerakan miliknya dengan perlahan. ia mencoba merangsang kembali tubuh naina dengan sentuhan lembutnya.

Naina Menggelengkan kepalanya dan mencakar lengan Kak eza kuat. ia membalas lumatan kak eza dengan nafas yang tercekak menahan sakit.

"Ahhh...Mmmmpp..."

Eza Menggerakan miliknya Seirama dengan rangsangan tangan nya pada tubuh naina dan juga lumatan nya di bibir kekasihnya. ia Menghentakan miliknya kuat Saat ia merasa Tubuh naina sudah mulai bisa menerima miliknya dengan penuh dan ia mulai menggerakan miliknya dengan tempo sedikit lebih kencang.

Naina Meremas sprei dengan erat dan menatap sayu pada Kak eza. Rasanya memang sangat menyakitkan diawal seperti yang kak eza katakan. tapi lama kelamaan ia begitu menikmati sentuhan dan gerakan kak eza ditubuhnya.

Naina Menggelengkan kepalanya karna tidak tahan dengan rasa nikmat yang baru kali ini ia rasakan seumur hidupnya. Dan naina tidak dapat membendung nya lagi saat sesuatu di dalam tubuhnya mendesak kencang seakan ingin keluar.

"Ahhh....Akhhhhhh...." Dengan jeritan panjang nya, naina merasa tubuhnya luluh lantah tanpa tenaga setelah meledakan dirinya dengan dahsyat. ia lunglai dengan tubuh yang masih di hentakan kasar oleh kak eza.

Eza pun Merasakan dirinya akan segera sampai menyusul naina untuk segera mendapatkan pelepasannya. Ia pun mempercepat gerakannya dan dengan erangan panjang yang begitu merdu, Eza meledakan seluruh dirinya pada tubuh naina sepenuhnya hingga paling terdalamnya sekalipun. Eza tersenyum lembut menatap Naina yang terkulai lemas dibawahnya.

Ia menjatuhkan tubuhnya yang berpeluh pada tubuh Kekasihnya dengan satu siku yang menahan tubuhnya agar tidak menghimpit Naina sepenuhnya.

"Terimakasih sayang.." Ucap Eza dengan nafas memburu. ia mencium kening Naina dan mengecup lembut bibir kekasihnya.

Naina Menganggukan kepala dengan lemah.

"Maafkan aku yang barusan kak...!
Ucap Naina Menyesal.

Eza Menatap Naina Dalam."Jangan di ulangi lagi Ai, Pikirkan dulu baik-baik sebelum kamu Memutuskan sesuatu. Aku Tau Kita masih Muda. Tapi Suatu hubungan Dalam bentuk apapun itu harus Terjalin Dengan Serius. Seperti kamu yang dulu meminta aku untuk mencintai kamu. Aku tidak pernah main-main dengan hubungan kita Ai."

Naina Mengangguk. Ia memeluk tubuh Kak eza Erat. "Ai emang bodoh ka. Ai Minta maaf.."

"Aku Sudah memaaf kan kamu Ai. sekarang tidurlah... Kamu butuh istirahat.." Kata Eza sembari melepaskan penyatuan tububnya.

Naina Meringis dan menatap Kak eza sayu. "Kakak Tidak akan pergi kan.."

"Tidak, Tidurlah.."

Naina Menggangguk dan Merebahkan  kepalanya di dada kak eza.





*****************






enibahri
06-11-19

Do you love me(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang