Part 10

13.3K 338 0
                                    

Sudah 4 bulan tanpa terasa Naina berpacaran dengan kak Eza. ia begitu menikmati Hari-harinya sebagai kekasih dari seorang pangeran sekolah dan juga kapten dari tim basket luar biasa dari sekolahnya.

Kak eza Masih tetap saja kaku saat berhubungan dengannya. tapi sedikit demi sedikit kak eza sudah mulai berani padanya. Ia Kadang bingung sendiri dengan kak eza. kadang Kekasihnya itu akan sangat cemburuan padanya. tapi kadang-kadang juga kak eza suka menghilang seperti malam yang melewati Sunyinya Malam tanpa bintang.

Naina sebenarnya ingin bertanya pada kak eza, Kenapa ,ada apa , dan banyak lagi kata-kata satu kata yang mewakili pertanyaan nya pada kekasihnya . tapi ia Takut malah di sangka Curiga ataupun cemburu pada keksihnya itu.

Naina juga merenggut kesal Karna sampai saat ini kak eza belum pernah menginap satu kalipun di apartemennya.

"Kamu kenapa Ai. ada Masalah sama Kak eza..!" Tanya Sasa melihat Naina hanya mengaduk-aduk mie ayamnya saja tanpa selera.

Naina Cemberut kearah Sasa. ia Meletakan sendok dan mendorong mangkuk mie ayam menjauh dari hadapannya.

"Malas makan. Dan Ya. aku lagi kesel sama dia" Jawab Naina cemberut. ia mendorong kursi kantin hingga berdecit nyaring dan berjalan cepat menuju kelasnya.

Sasa Yang melihat naina pergi, menaruh sendoknya dan ikut pergi mengejar naina.

"Naina Tunggu....."

Naina Tidak memperdulikan teriakan Sasa yang mengejarnya ia terus berjalan dan Berhenti sebentar saat melihat pertandingan basket antar sekolahnya dengan sekolah saingannya. Ia Menatap Kak eza dengan menekuk bibirnya dalam dan berlalu melewati anak tangga untuk mencapai kelasnya tanpa menonton pertandingan kekasihnya sendiri.

Eza Dapat melihat Naina yang cemberut kearahnya barusan. ia juga mengerti kenapa kekasihnya itu bisa marah padanya saat ini.

"Yoo ... Za lempar ke gue.."Teriak ray melambaikan tangannya pada eza.

Eza menggangguk dan melempar bola pada ray.

------------------------

"Lu Mau kemana Naina.? Ini belum jam pulang. ?" Tanya Sasa saat ia baru sampai di kelasnya.

"Pulang, ijinin gue. bilang aja gue sakit." Ucap naina ketus, ia mengambil tasnya kemudian keluar dari kelas. Ia berlari kembali menuruni tangga dan langsung berjalan dengan cepat kearah mobilnya.

Sasa Mengerutkan keningnya .

Pasti Kak eza dan naina sedang bertengkar.

Sasa menggelengkan kepalanya dan Duduk dengan khusu di kursi nya sendirian. kelas masih kosong karna ini masih jam istirahat.

"Lebih baik Nonton basket dulu lah.." Gumam Sasa, kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan kekuar kelas menuju lapangan basket.

----------------------

Sasa Bersorak dan bertepuk tangan dengan sangat kencang saat tim sekolahnya memenagkan kembali pertandingan . ia melompat-lompat girang saat ray melambai dan mengerlingkan sebelah matanya padanya.

Sasa Menggelengkan kepalanya dan terus menatap ray dengan tangan membentuk hati di tengah dadanya.

Ray Mengangguk dan Tersenyum menatap Sasa dengan genit.

"Sial, Udah si eza. sekarang giliran lu yang kasmaran.."Celetuk remon menggelengkan kepalanya menatap ray dan Sasa bergantian.

Ray terbahak dengan sangat kencang tak memperdulikan nasib jones sahabatnya itu.

"Tapi ngomong-ngomong, dimana si Naina! Ko dia nggak ada? kan biasanya dia yang nomer satu selalu paling depan ngeliatin kita main..!" Ucap Rian celingak celinguk mencari ada- tidaknya keberdaan Si Naina di sisi lapangan.

"Salah, ngeliatin si Eza main" Koreksi Remon, yang di angguki Ray.

Eza Terdiam. Tadi ia sempat Melihat Naina turun kembali dari kelasnya dengan membawa ranselnya dan berlari dengan kencang menuju halaman parkir.

Ia terdiam Beberapa saat sebelum bangun berdiri dan berjalan mengambil ranselnya.

"Mau Kemana lo Za?" Tanya Ray saat eza membawa ranselnya.

"Cabut." Jawab nya singkat kemudian keluar dari lapangan.

Eza Langsung berjalan menuju mobilnya dan langsung mengendarai mobilnya menuju apartemen Naina.



********************





enibahri
06-11-19

Do you love me(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang