Seorang gadis cantik masih setia bergulung didalam selimut hangatnya. Ia bahkan tidak mempedulikan suara alarm yang daritadi berbunyi nyaring. Tak lama, seorang wanita paruh baya yang masih cantik diusianya memasuki kamar tersebut.
"Nisa sayang, ayo bangun nak. Nanti telat lho sekolahnya"katanya lembut, mama annisa.
Yeah, annisa rahma aulia. Gadis cantik nan polos masih belum menunjukkan tanda tanda bahwa ia ingin bangun.
"Hm, tunggu mah. 5 menit lagi deh nisa bangun."gumam annisa dengan seraknya, khas suara orang bangun tidur.
"Ayo dong bangun, anak gadis ga boleh malas."bujuk sang mama sembari mengusap lembut surai rambut sang putri.
Annisa yang mendapat perlakuan tersebut, sontak rasa hangat menjalar dalam dirinya. Yha, ia bersyukur memiliki seorang ibu yang lemah lembut dan jarang memarahinya. Mama emang dabesss!!!
"Iya deh mah, ini udah bangun kok." Ucapnya sambil berusaha mengumpulkan kesadaran dirinya.
"Nah, gitu dong. Mama tunggu dimeja makan yha." Ucap sang mama sambil meninggalkan sang putri yang sedang bergegas memasuki kamar mandi.
Tak lama kemudian nisa pun telah selesai, dan bergegas menuruni anak tangga sambil bersenandung kecil.
"Pagi mah, pah." Sapa annisa, pada kedua orangtuanya.
"Pagi sayang." Jawab sang papah.
"Pagi juga, ayo sini makan dulu biar ga lemes sekolahnya." Panggil sang mama
"Lo ga nyapa gue kk?." Ketus arfan, sang adik. Karna merasa diabaikan oleh orang orang sekitarnya.
"Dih, siapa juga yang mau nyapa kamu." Jawab annisa tak kalah ketus.
"Dosa apa gue punya saudara kayak lo." Ucap arfan dengan nada mengeluh.
"Harusnya kamu beruntung punya kakak cantik kayak aku." Ucap annisa dengan bangga, sedangkan dibalas decihan oleh sang adik.
"Sudah sudah, cepat kalian habiskan sarapannya. Setelah itu, berangkat." Perintah mutlak sang ibu negara.
Mendengar perintah dari sang mama, keduanya pun duduk diam sambil memakan masakan yang telah disediakan dimeja makan. Hening, hanya suara dentingan alat makan yang saling bersahutan hingga acara makan bersama pun selesai.
"Mah, pah, nisa berangkat duluan ya. Assalamualaikum." Pamitnya sambil mencium punggung tangan orangtuanya.
***
Annisa telah sampai disekolahnya. Ia tengah berjalan dikoridor sekolah hingga tak sengaja menabrak seseorang. Saat mata mereka berdua bertemu, eyes contact!. Mata annisa pun terbelalak, kaget bukan main.
WHAT THE HELL!!!
DIA!!!
DAMN IT!
Dan dengan terburu buru, ia pun segera meninggalkan orang yang baru saja bertabrakan dengannya. Sedangkan orang tersebut masih mematung ditempatnya mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi.
"Annisa, benar dia nisa yang dulu." gumam orang tersebut.
Disisi lain, annisa masih merutuki kecerobohannya. Sesampainya dikelas, ia segara duduk dibangkunya sambil memikirkan kenapa bisa orang yang ada dimasalalunya sekarang ada didepannya.
"Kenapa sa? Kok tumben diem aja? Kesambet apaan lo?." Tanya lavina, salah satu sahabatnya.
"Gapapa lav, gue cuman lagi ga mood." Jawab annisa, sedangkan lavina hanya ber 'oh' ria.
"Lav, ke kantin yuk. Gue laper serius." Ajak annisa, apa apaan? Padahal tadi dia sempat sarapan dirumahnya.
"Lah, masih pagi woi." Ucap Lavina
"Ayo ih, temenin." Ucap Annisa sambil menarik paksa lavina.
Mereka pun pergi keluar kelas.
***
Disisi lain, anak lelaki tersebut sedang berada didalam ruang kepala sekolah.
"Baik nathan, kamu masuk dikelas 12 MIPA 5." Ujar kepsek.
"Makasih pak, permisi." Pamit Nathan. Ia berjalan kearah kelas yang telah ditentukan. Hingga sampailah pada sebuah pintu yang terpampang jelas tulisan 'XII MIPA 5' ia langsung mengetuk pintu dan masuk.
"Permisi pak."
"Eh iya, ini yang murid baru itu kan?." Tanya ibu Sinta yang mengajar.
"Iya bu." Jawab Nathan.
"Baik, sekarang silahkan perkenalkan dirimu terlebih dahulu." Titah bu Sinta.
"Perkenalkan nama saya Nathanio abizar pindahan dari bandung."
"Anjir ternyata bener cowok bandung cakep cakep semuaa"
"Gua gebet ah lumayan ini mah"
"No hp nya dong"
"Sttt, jangan berisik kalian, nathan kamu boleh duduk dibangku yang kosong." Ucap bu Sinta.
Nathan pun berjalan pada bangku kosong yang telah disediakan untuknya.
***
Disisi lain, Annisa dan Lavina sedang berada dikantin.
"Mau pesen apa nis?." Tanya Lavina.
"Apa aja yang penting kenyang" jawab Annisa ngasal.
"Lah-_." Lavina sedikit kesal dengan tingkah laku sahabatnya pun langsung memesan apa saja sesuai ucapan Annisa.
Tak lama kemudian, makanan yang mereka pesan pun telah tiba. Mereka memakannya dengan santai diikuti obrolan ringan khas seorang cewek pada umumnya.
"Lav, gue ketemu Nathan tadi." Jelas Annisa membuat Lavina melototkan matanya sambil tersedak.
"Seriusan lo? Dimana?" Tanya Lavina.
"Dikoridor tadi, ga sengaja tabrakan." Jawab Annisa.
"Bukannya kak Nathan ada dibandung ya."
"Gatau juga lav."
"Terus reaksi dia pas ngeliat lo gimana?"
"Ya langsung diem gitu, tapi gue buru buru pergi."
"Jadi ceritanya lo CLBK nih sama mantan?" Goda Lavina.
"Ga" jawab Annisa Acuh.
"Halah bilang aja masih cinta kan lo sama kk Nathan." Kata Lavina.
"Masih cinta bukan berarti ingin kembali lav" Jelas Annisa yang membuat Lavina langsung bungkam.
Keduanya tidak menyadari bahwa seseorang tengah memperhatikan dan menguping mereka secara diam diam.
"Segitu bencinya ya lo sama gue nis" gumam orang tersebut sambil tersenyum miris.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN/CERBUNG
Teen Fictionkepo? baca aja! •Sebelum baca follow dulu •So, always vomment! •Dilarang keras mencopy apa yg ada didalam cerita saya! -so hppy reading:b