•SUSAH (3)

9 3 0
                                    


"Kelak kau akan merindukan aku, sebagai sesuatu yang tak pernah kau temukan pada siapapun"

-Selina queensha.

Happy reading:)

Ucapan Arkan masih terngiang ngiang difikiran selin.

"Kenapa sel?" Tanya adel

"Gapapa,"

"Diem mulu lo"

"Males ngomong del, udah deh diem" tutur selin.

"Sel, arkan suka sama lo?" Tanya adel

"Gatau" ucap selin sambil beranjak meninggalkan adel.

Diperjalanan selin bertemu dengan rayhan, ia pun mempercepat langkah kakinya.

"Sel, tunggu sel." Ucap rayhan sambil mencegatnya

"Apa" tanya selin dengan tatapan dinginnya.

Deg

Tidak, selin tidak pernah menatapnya dingin. Yang dapat rayhan lihat dimata selin hanya kekosongan, selin yang biasanya menatap ia dengan tatapan memuja, berharap, dan cinta sekarang tidak ada lagi dikedua mata gadis mungil itu.

"Sel jangan kayak gini" ucap rayhan

"Maksud lo?"

"Kita masih bisa temenan kan sel?" Tanya rayhan

"Iya bisa, tapi nunggu rasa cinta gue ke lo hilang sepenuhnya" ucap selin

Mendengar ucapan selin membuat rayhan menggeram marah, entahlah ia tidak suka mendengar ucapan selin yang beberapa waktu lalu.

"Apa apaan sih lo sel" ucap rayhan marah

"Kenapa lo marah?" Tanya selin menatap rayhan

Sementara rayhan hanya diam.

"Ga bisa jawab kan lo?" Tanya selin sambil tersenyum sinis.

"Suka kan lo sama gue" ucap selin sambil meninggalkan rayhan yang masih mematung ditempat.

***

Rayhan dengan tampang kusut pun menemui kekasihnya.

"Kenapa ray? Muka kamu kok kusut banget" tanya monic

"Capek"

"Kenapa sih tiba tiba cuek?" Tanya monic menatap rayhan curiga

"Gapapa sayang" jawab rayhan sambil tersenyum

"Nanti jalan ya" Ajak monic

"Ga bisa, aku entar siang ada rapat osis." Ucap rayhan

"Kamu lebih pilih ornganisasi daripada aku?" Tanya monic membuat rayhan menghela nafas kasar.

"Bukan git-" ucapan rayhan terpotong oleh ucapan monic

"Pilih aku atau organisasi osis?" 

"Ga bisa monic,"

"Yaudah ga usah" ucap monic sambil meninggalkan rayhan.

Rayhan menatap kepergian monic sambil menjambak rambutnya kasar.

Ia pun memilih melangkahkan kaki nya melangkah ke ruang osis.

"Kenapa muka lo kusut banget?" Tanya Arkan

"Pusing gue ar," keluh rayhan sambil menarik bangku disamping arkan.

"Kenapa lagi?"

"Monic marah sama gue" jawab rayhan

"Mampus"

"Perasaan pas sama selin, gue ga secapek ini deh"  keluh rayhan

"Iya lah, gimana mau capek. Orang lo mulu yang dikejar" ejek arkan.

"Jangan bahas selin ar, gue lagi pusing banget" ucap rayhan

***

Rayhan mengedarkan pandangannya, ia sangat mengenali punggung gadis itu.

"LEPASIN SIALAN!" amuk rayhan sambil melepaskan pelukan keduanya, yah monic sedang berpelukan dengan frans, musuh bebuyutan rayhan.

"Jangan kasar ray!" Bentak monic

"Jadi gini kelakuan lo dibelakang gue?" Tanya rayhan sambil tersenyum sinis.

"Kamu salah paham! Aku sama frans ga ada hubungan apa apa!" Bentak monic, pasal tadi frans hanya menghibur dan menenangkannya saat ia menangis karna kesal pada rayhan.

"Penghianat" desis rayhan sambil meninggalkan monic sambil meludah dihadapan keduanya.

Monic pun panik dan langsung mengejar rayhan.

"Ray, ini ga seperti apa yang kamu pikirin!" Ucap monic sambil terus mencegat langkah rayhan, yang selalu menghempaskan tangan monic kasar yang memegang lengannya.

"Jangan sentuh gue!" Bentak rayhan menepuk lengan bajunya yang seolah olah tengah dipenuhi oleh debu yang banyak saat monic menyentuhnya.

"Jangan kayak gini ray, semua bisa dibicarain baik baik!" Bujuk monic.

"Gue pengen sendiri, jangan ganggu gue." Ucap rayhan sambil meninggalkan monic

Saat melewati lapangan, sekebat kenangannya dengan selin tiba tiba berputar begitu saja.

"Ray, rayhan! Ini gimana sih cara pakainya"

"Ray, ini bukannya punya kamu ya?"

"Ray, aku sayang banget tau sama kamu!"

"Ray, kamu udah cinta belum sama aku?"

Semua masih tentang selin.

Tbc

CERPEN/CERBUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang