"Untuk orang yang sedang memperjuangkan kesehatan hatinya, tetap semangat, jangan lupa makan karna patah hati juga butuh energi. Dunia bukan perihal dia saja, ada hal yang harus segera diwujudkan bukan? Ada mimpi yang harus dibuat nyata. Sekali lagi, Semangat!"
-Annisa rahma aulia.
Happy reading:)
"Than!" Panggil hana.
"Nathan!" Teriaknya kesal karna diabaikan.
"Kenapa han?" Tanya Nathan menghela nafas.
"Kamu ngapain sih daritadi cuekin aku mulu, bukannya seneng aku udah pindah kesini ikut kamu." Omel hana kelewat kesal dengan tingkah kekasihnya.
"Iya iya, kamu mau apa hm?" Tanya Nathan sambil mengelus pipi mulus hana.
"Kiss me!" Pinta hana, disertai rengekan khasnya.
Ini lah yang disukai nathan, hana tidak pernah neko neko. Beda sekali saat berpacaran dengan Annisa, pegangan tangan aja susah banget, bikin bosen yang ada. Batinnya.
"Nathan! Kok malah bengong" ucap hana sambil cemberut, nathan pun terkekeh melihat raut wajah sang kekasih.
"Tuh kan malah ketmpphhh-" ucapannya terpotong karna nathan langsung menyerang bibirnya.
Ciuman mereka memanas, saling melumat, bertukar saliva, saling mencecap satu sama lain. Saat menit ke 13, nathan pun melepaskan pangutan mereka saat merasakan pasokan oksigen pada tubuh mereka menipis.
"Gimana hm, mau lagi?" Goda nathan sambil mengusap bibir hana yang basah karna ulahnya.
"Udah ah, bisa mati muda kalo ciuman sama kamu. Gamau berhenti orangnya" omel hana.
"Tadi kan kamu sendiri yang minta" ucap nathan sambil menggoda hana.
"Kangen tau sama kamu" ucap hana jujur dan langsung memeluk nathan.
"Iya aku juga kangen sama kamu, kangen banget malah." Ucap nathan sambil membalas pelukan hana. What the hell! Kangen? Bullshit!
"Makan yuk, aku laper tau." Ajak hana.
"Apapun yang kamu mau sayang, ayo." Ucap nathan setuju.
Mereka berdua pun pergi mencari makan untuk mengisi perut.
Dirumah Lavina.
"Nis, woi nisa!" Panggil lavina.
Nisa memang sedang berada dirumah lavina lebih tepatnya dikamar.
"Apa lav?"
"Gue mau curhat" ucap lavina.
"Iya, apa?"
"Gajadi deh, gue lupa mau curhat tentang apa."
"Gajelas dasar" ucap annisa.
"Hubungan lo sama nathan gimana?" Tanya lavina tiba tiba.
"Maksud lo?" Ucap Annisa bingung.
"Em, maksud gue, lo gada hubungan apa apakan sama nathan?" Tanya Lavina
"Lo gila?" Tanya Annisa balik.
"Jawab aja sih nis, ngapa jadi nanya balik, mana pertanyaan lo ga berfaedah banget." Kesal Lavina.
"Gue sama dia udah ga terikat hubungan apa apa lagi lav" jawab Annisa.
Lavina yang tak percaya pun kembali bertanya "Masa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CERPEN/CERBUNG
Teen Fictionkepo? baca aja! •Sebelum baca follow dulu •So, always vomment! •Dilarang keras mencopy apa yg ada didalam cerita saya! -so hppy reading:b