•SUSAH

27 4 1
                                    

"YA ALLAHHH GANTENGNYAAA"

"YA ALLAHHH MANIS BANGET SIH"

"YA ALLAHHH SENYUMNYA"

"YA ALLAHHH BUKAN SIAPA SIAPA HIKS😭😭😭"

-Selina queensha.

Happy reading:)

"RAYHAN, TUNGGU DONG!" Teriak gadis mungil tersebut.

"RAYHAN IHHH!"

"CAPEK JUGA NGEJAR KAMU TERUS RAY." Keluhnya saat berhasil menggapai tangan lelaki tersebut.

"Capek? Gue udah bilang, berhenti ngejar gue selin" ucap cowok bertubuh tinggi, putih dan bersih, memiliki bola mata berwarna hijau terang, dan yang pasti pintar. Rayhan abimanyu.

"Namanya juga berjuang ray." Ucap Selin.

"Keras kepala." Cibir rayhan, sambil meninggalkan Selin.

"RAYHAN MAH GITU, SELIN DITINGGALIN MULU." teriak Selin kesal, dan mengejar Rayhan kembali.

"Ray, ray tau ga bedanya ray sama indomie?" Tanya Selin, tengah berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Rayhan.

"Jawab donggg rayyyyy!" Rengek Selin, karna Rayhan tak kunjung membuka mulutnya. ES BATU DASAR!

"Ga"

"Gada bedanya dongggg, soalnya sama sama seleraku" ucap Selin sambil melontarkan gombalan receh pada sang pujaan hati. Krik krik, SANTAI GUYS UDAH BIASA DIKACANGIN KOK!

"Bel masuk udah bunyi, sana ke kelas lo." Perintah Rayhan.

"Anterin dongg calon imam nya Selin" kata Selin.

"Pergi sendiri, jangan manja." Perintah Rayhan lalu bergegas berjalan kearah kelasnya. UNTUNG SAYANGGG!

Seperti pada hari hari sebelumnya, mata proses belajar-mengajar telah berjalan dengan lancar. Bel istirahat pun berbunyi dengan sangat nyaring, namun bagaikan nyanyian nyanyian yang amat merdu ditelinga para siswa/i.

Dikelas Selin.

"Buru buru amat lo sel, mau kemana sih?" Tanya Adel, teman sebangkunya.

"Mau temuin calon imam gue del,yaudah gue duluan ya." Pamit Selin. Sedangkan adel hanya menggelengkan kepala heran dengan kelakuan teman sebangkunya sekaligus sahabatnya itu.

Selin pun bergegas keluar dari kelasnya.

Dikelas Rayhan.

Selin telah sampai didepan kelas Rayhan, dan bertanya pada salah satu teman Rayhan yang ada didepan kelas.

"Rayhannya ada ar?" Tanya Selin pada Arkan, salah satu sahabat Rayhan.

"Ada tuh didalem, lagi mojok sama si monic." Kata Arkan.

Mendengar ucapan Arkan, Selin pun buru buru masuk kedalam kelas tersebut. BAHAYA! CALON IMAM NYA SELIN DIEMBAT MAK LAMPIR! HUAHH DADDY!!!

"Gue sayang lo Ray."

"Gue juga sayang lo Monic."

Ucapan Rayhan sukses membuat Selin tersenyum miris. Ga seharusnya gue terlalu percaya diri ray. Batinnya.

Selin pun keluar dari kelas itu dengan perasaan kecewa, perjuangannya selama hampir 3 tahun tidak ada artinya.

Arkan yang melihat Selin keluar dengan muka sendu pun heran.

"Sel, kenapa lo?" Tanya Arkan.

"Gapapa Ar, hehe" jawab Selin, Cengengesan yang membuat Arkan langsung menatapnya aneh.

"Buset, jangan cengar cengir kayak gitu woi." Kata Arkan sambil bergidik ngeri.

"Iya iya, gue pergi dulu. Kalo Rayhan nanya, gue kesini apa ga, bilang aja kaga." Ucap Selin, sambil berlalu pergi meninggalkan Arkan yang masih menatapnya aneh. Nyesek bat yawlohhh. Batin Selin.

***

Seminggu pun telah berlalu, namun Selin benar benar memenuhi janjinya untuk tidak berharap lagi pada Rayhan.

Selin sedang berada didalam kelas, fokus membaca novel. Itulah kegiatan Selin akhir akhir ini.

"Sel, dicari Rayhan tuh diluar." Ucap Adel.

"Gue sibuk del, suruh pergi aja." Perintah Selin.

"Sibuk ngapain" tanya seseorang.

Bukan, ini bukan suara Adel. Selin pun mendongakkan kepalanya keatas lalu melihat orang yang telah ia hindari selama seminggu ini.

"Kenapa ga pernah kekelas gue lagi?" Tanya Rayhan.

"Mager Ray," ucap Selin seadanya.

"Kenapa ga pernah bawain gue bekal lagi?" Tanya Rayhan.

"Gapapa" Jawab Selin, tidak mengalihkan pandangannya. Ia tetap fokus pada novel yang ada ditangannya.

"Lo ngehindarin gue?" Tanya Rayhan.

"Itu kan yang lo mau selama ini?" Tanya Selin balik, membuat Rayhan bungkam.

Bukan, bukan ini yang dia mau. Rasanya ada yang hilang.

"Gue salah apa Sel?" Tanya Rayhan.

"Lo ga salah apa apa Ray, gue aja yang terlalu baperan. Lagian gue juga sekarang mulai sadar diri kok. Lo siapa, dan gue pun siapa." Ucap Selin.

"Jangan kayak gini Sel, jelasin ke gue apa yang buat lo ngehindar." Bujuk Rayhan, so Ray yang biasanya dingin? Cuek bebek? Menjadi seperti ini. TUNGGU GUYS JANGAN GOYAH JANGAN GOYAH! SEKALI KALI JUAL MAHAL, BIAR SI DOI GA MANDANG REMEH!!! GO SELIN GO SELIN GOOOOO!

"Gapapa Ray, mungkin gue cuman kagum sama lo. Selama ini gue selalu berjuang untuk lo, capek rasanya, ngeliat respon lo yang selalu ga pernah sadar akan keberadaan gue. Gue ga minta lebih Ray, cukup dengan lo hargain perasaan gue dikit aja itu udah buat gue seneng banget. Andai lo tau, saat semua spam yang gue kirim ke lo ga satu pun lo balas. gue selalu ketawa, iya ngetawain diri gue sendiri yang dengan bodohnya tetap berjuang untuk lo yang bahkan ngelirik gue aja engga. Dan lo nanya tadi, kenapa seminggu ini gue ga gangguin lo lagi? Itu karna gue mulai sadar Ray, sekeras apapun gue berjuang buat lo, kalo lo ga bukain hati lo untuk gue semuanya juga bakal sia sia." Tutur Selin, membuat teman kelasnya yang menyaksikan itu ikut sedih. Mereka memang tahu dari dulu Selin sangat menyukai Rayhan, tapi selalu tolak mentah mentah. MIRIS MEMANG!!!

"Maaf" hanya kata itu yang dapat keluar dari bibir Rayhan.

"Gue pernah ray dengan berani bermimpi, mimpi gue sederhana. Bisa berada disisi lo tanpa menjadi beban lo" ucap Selin sambil beranjak dari tempatnya, meninggalkan Rayhan yang hanya bisa menatapnya sendu.

Tbc


CERPEN/CERBUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang