•SUSAH (2)

10 3 0
                                    

"'Apa saat kita tidak bersama, pernah terlintas dalam fikiranmu " apa kabar dia, setelah hatinya ku buat luluh lantah?" Karna dalam fikiranku isi selalu tentang; kamu"

-Selina queensha.

Happy reading;)

Hubungan Rayhan dan Selin semakin memburuk, tidak ada yang berani bertegur sapa saat bertemu. Mereka bagai orang asing, rasa canggung menjalar dihati keduanya.

"Sel, tumben lo rajin?." Tanya adel, lebih tepatnya mengejek. Pasalnya, selin merupakan siswi termalas dikelasnya. TIADA ULANGAN TANPA REMEDI!

"Pen belajar gue, biar pinter ga goblok lagi bedain yang tulus sama yang ----" ucapan Selib terpotong.

"Mending ke kantin sel, daripada lo jadi aneh kayak gini." Ucap Adel sambil menarik paksa Selin.

"Iya iya del, gausah narik gini." Ucap selin sambil melepaskan tarikan adel saat mereka sudah berada dikantin.

Kabar tentang Rayhan dan Monic berpacaran sudah menyebar luas disekolah mereka.

"Mau pesan apa sel?" Tanya adel.

"Bakso sama pop ice rasa strow---" ucapan selin terhenti saat melihat dua sosok yang tengah bergandengan mesra masuk kearea kantin. Mata selin memanas, namun segera mengalihkan pandangnnya. Ia tak boleh berlarut larut dalam kesedihan. Adel yang menyadari akan hal itu langsung mengalihkan perhatian selin, sahabatnya. Ia tau betul posisi selin sekarang ini, karna dulu ia juga pernah merasakannya.

"Em sel, kita makannya dikelas aja yuk! Disini panas banyak orang." Ajak adel, yang hanya dibalas senyum dan anggukan singkat oleh selin.

Adel pun segera berpesan pada ibu kantin agar makanan mereka diantarkan kekelas.

Diperjalanan menuju kelasnya, hanya hening yang mereka rasakan. Tanpa disadari air mata selin lolos begitu saja, adel yang melihat itu langsung bertanya.

"Are you okay, sel?" Tanya adel, selin yang enggan membuka mulut hanya diam sambil mengusap kasar air matanya.

Adel memilih diam. sedih rasanya, selin yang ceria menjadi seperti ini.

Mereka telah sampai dikelas, tak lama kemudian makanannya pun telah tiba.

"Makan sel, jangan cuman diliatin itu bakso." Ucap adel.

"Gue sakit del, sakit banget."

"Iya gue tau, tapi jangan kayak gini."

"Gu.. gue nyesel del, hiks perjuangan gue sia sia selama ini. Gue pikir ray bakal hiks balas perasaan gue. Gue pikir dia bakal luluh. Gue pik---" keluh kesah serta isak tangis selin berhenti setelah mendenger ucapan seseorang.

"Mau sampai kapan lo nangisin dia?" Tanya orang tersebut membuat adel dan selin mendongak keatas, penasaran ingin melihat siapa yang tiba tiba masuk kekelasnya.

"Arkan" ucap mereka kompak

"Jangan cengeng kayak gini sel, mana selin yang dulu? Yang ceria, ga bisa diam, jail. Dimana sifat lo yang dulu, hm?" Tanya arkan sambil mengusap surai lembut selin.

"Sekarang makan ya, jangan nangisin rayhan lagi. Dia memang bukan untuk lo sel, gue daridulu udah ngasih tau jangan terlalu memaksakan keadaan, kan. Kalo lo sayang sama rayhan, biarin dia bahagia. Ingat sel, cinta ga harus memiliki kan? Jelas arkan sambil mengusap air mata selin yang masih mengalir deras dipipi chabi gadis tersebut.

Perlahan lahan pun, selin ingin memakan baksonya akibat dibujuk oleh arkan. Adel yang melihat itu sekarang bisa bernafas lega, ia pun juga melanjutkan makannya.

"Lo udah makan ar?" Tanya selin, membuat arkan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pertanda ia belum makan.

"Yaudah ayo makan sama gue, ini kebanyakan kok gue pesennya" ajak selin, membuat arkan tertegun mendengarnya.

"Gpp sel lo aja yang makan, gue nanti makan dikantin aja." Tolak arkan secara halus.

"Ih ayo gpp, sekarang buka mulut lo. Aaaa-" ucap selin memaksa, yang mau tidak mau pun arkan langsung membuka mulutnya.

Mereka pun melanjutkan sesi makannya dengan saling menyuapi satu sama lain, sedangkan adel merasa seperti obat nyamuk disana. Tidak ingin berlama lama, adel pun dengan cepat menghabiskan makanannya dan membawa tempatnya kekantin meninggalkan arkan dan selin yang sedang asik dengan dunianya

"Arkan, lo pernah suka sama seseorang ga?" Tanya selin, membuat arkan terdiam sejenak lalu dan menjawabnya.

"Pernah."

"Sekarang masih?"

"Masih apa?"

"Masih suka sama orang itu?" Tanya selin.

"Iya" jawab arkan singkat

"Orangnya tau kalo lo suka sama dia?"

"Engga"

"Loh, kenapa?" Tanya selin.

"Dia suka sama orang lain" jawab arkan.

"Kasian lo, ceweknya siapa sih?" Tanya selin.

"Ceweknya lagi patah hati, soalnya cowok yang dia perjuangin ternyata malah jadian sama cewek lain." Jawab arkan.

"Ceweknya sekolah disini juga?" Tanya selin

"Iya" jawab arkan

"Kok ga lo perjuangin sih?"

"Dia belum bisa menerima keadaan, lagian kalo gue perjuangin juga bakal sia sia, kan dia suka sama cowok lain" jawab arkan enteng.

"Perjuangin dong! Cemen banget lo." Ucap selin

"Lo mau gue perjuangin?" Tanya arkan.

"Eh?"

Tbc

CERPEN/CERBUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang