Jeongin binggung sama sikapnya hyunjin. Hyunjin beda lagi, mukanya datar terus, ngomongnya irit. Jeongin dicuekin terus. Jeongin deketin, hyunjin menghindar.
Kayak sekarang, hyunjin ga keluar-keluar dari kamarnya bikin jeongin tambah binggung. Makan aja di dalem kamar.
Jeongin natep pintu kamarnya hyunjin.
Ceklek
Jeongin gelagapan, ngalihin pandangannya ke tv yang nyala.
Liat hyunjin yang bawa kunci mobil, dia nanya.
"Kak, mau kemana?"
"Luar"
"Ngapain?"
"Cari angin"
"Ikut~"
"Ga usah!"
Brak!
Jeongin terlonjak saat hyunjin banting pintu.
'Kenapa si? Jeje salah apa?" gumamnya.
.
.
.
.
"Kenapa lu? Muka kusut banget?" -Minho.
Hyunjin keluar nemuin sahabat seperbobrokannya.
"Ga tau ah, kesel aja gw rasanya"
"Kesel kenapa tuh?"
Hyunjin gedigin bahunya.
"Tanya aja dulu sama jeongin. Siapa tau saudaranya" -changbin.
"Ya, besok"
"Sekarang!"
"Sekarang kan masi disini"
"Ya pulang lo sana"
"Nanti ah males"
"Keburu dia tidur"
"Yaudah besok"
"Gampang banget lu ngomong! Kesian dia binggung mikirin sikap lo"
"Halah sok tau"
"Coba deh, lo bayangin lo tiba-tiba di jauhin sama jeongin, binggung ga lo?!"
"Ga, biasa aja"
"Halah tai! Belum pernah ngerasain si lu"
"Jangan sampe"
"Ga mau kan?! Ya udah sanah lo balik! Tanyain chan itu siapa"
"Hmm"
"Gw bakar nih blackcard lu" ancam Minho.
"Anjing, jangan!! Nanti gw makan apa?!"
"Yaudah sanah!"
Hyunjin berdiri sambil misuh-misuh. Terus pergi balik ke apartemennya.
.
.
.
.
Hyunjin masuk apartemen nya yang sepi. Tapi langkahnya terhenti di depan pintu. Dia liat jeongin tidur di sofa.
Cowok itu mendekat ke arah jeongin. Di tetap muka polosnya yang lagi tidur.
"Kemarin mungkin gw benci lo. Tapi Sekaran gw cinta ke lo. Gw aja binggung kenapa rasa ini berubah begitu cepet"
Hyunjin membelai pipi mulus jeongin.
"Now, i really love you"
Hyunjin angkat badannya jeongin dari sofa ke kasur.
Pas direbahin ke kasur, jeongin kebangun.
"Euughhhtt..."
"Kak"
"Ganggu yah? Maaf"
"Kakak kenapa kok cuek ke Jeje?"
Hyunjin diem.
"Kak–"
"Je–"
"Je, jangan deket-deket sama cowok lain!"
"Kenapa?"
"Gapapa, ga suka aja"
"Cemburu?"
"Ga!"
"Hm... Lagian Jeje ga pernah dkeet sama cowok lain, selain kak minho, kak changbin—"
"Chan. Chan? Siapa dia? Pacar lu? Gebetan?"
"Aaaaaaaa, kak chan? Iya dia pacar Jeje. Kita udah pacaran bertahun-tahun."
Seketika raut hyunjin jadi datar lagi. Dalem hati jeongin ngakak.
"Oh gitu. Kenapa ga bilang dari awal kalo lo udah punya pacar?"
"Hehe... Ga kok, jeje cuma bercanda jangan kayak gitu ah, serem tau"
Hyunjin semakin binggung.
"Maksudnya gimana? Serius!"
"Jangan galak-galak dong. Jeje ga laik ah):"
Hyunjin ngehela napas, "maksudnya gimana? Chan itu siapa?"
"Chan itu kakak sepupunya Jeje. Dia sekolah di ausie, tapi pindah ke sini waktu denger mamah papah cerai"
"Oh" sedikit lega.
"Terus dia tinggal dimana?" -hyunjin.
"Disini, sama orang tuanya"
"Oh"
Hening beberapa saat.
"Kak"
"Hm?"
"Tadi ksk chan nawarin aku tinggal di tempatnya dia"
"Terus kamu mau?"
"Em... Enggak"
"Kenapa?"
"Gapapa, jeje nyaman aja disini sama kak unjin ><"
Tolonglah! Hyunjin gemes sama jeongin.
Hyunjin nyubit pipinya jeongin.
"Sakit kak!"
"Habisnya gemes"
Jeongin mempeoutkan bibirnya.
🐨🐨🐨
Dabel ap :)
Maunya up besok tapi besok aku (sok) sibuk ya udah sekarang aja :')
KAMU SEDANG MEMBACA
°•вencι•° [нyυnjeong-ѕĸz]
Fanfiction[end] "вencι ѕaмa cιnтa ιтυ вeda тιpιѕ,jιn. lo вencι dιa вιѕa jadι lo ѕυĸa ĸe dιa" ➖➖➖ вхв! ©2019
![°•вencι•° [нyυnjeong-ѕĸz]](https://img.wattpad.com/cover/193008821-64-k303967.jpg)