Pagi-paginya, Hyunjin udah siap pake seragamnya. Hari kelulusannya.
Jeongin terpaksa ga ikut, karna hamilnya udah gede. Juga satu sekolah kan ga pada tau, kalo Jeongin hamil.
"Nanti kalo acaranya udah selese kakak langsung pulang" -Hyunjin.
"Hm"
"Bye, Hwang Jeongin and little boy" Hyunjin berlalu sambil mengecup perut Jeongin yang dilapisi baju.
"Margaku Yang!"
. . .
Jeongin gabut, dia ga tau mau ngapain. Dia cuma uring-iringan di kasur. Ga leluasa rasanya mau guling-guling. Kan perutnya besar dan ada nyawa di dalem. Ya kali mau telungkup terus bayinya kegencet. Kan ga lucu.
Ceklek!
"Aku pulang" Jeongin langsung bangun, pas denger seseorang masuk.
"Kalian ngapain kesini?" -Jeongin.
"Yaelah, jarang-jarang kita kumpul. Lo kan udah ga boleh keluar-keluar sama Hyunjin" -Jisung.
Hyunjin pulang, terus dibelakangnya diikutin para curut-curut.
"Je, lo tau?" -Felix
"Ga"
"Gw belum selesai ngomongnya"
"Oh"
"Lo tau, Hyunjin masuk 3 besar"
"Dari bawah?" -Jeongin.
"Ya enggak lah! Aku kan pinter" -Hyunjin.
"Ya udah, ga usah sombong. Aku juga pinter kok" -Jeongin.
"Pinter apa?"
"Pinter bikin kakak jatuh hati ke aku ^^"
"Ih gombal nya diajarin siapa sih?" Hyunjin ngusak rambutnya Jeongin.
Sedangkan Changlix, Minsung, Chanmin. Mereka mengekspresikan seperti mau muntah.
"Kita disini cuma ngontrak gais" -Changbin.
🔹🔹🔹
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.