"ihhhh ,apa sih narik- narik"ucap Rere menarik tangannya yang tadi di tarik Dini.
"elu sih,ntar berabe urusannya"jawab Dini.
"hooh kan mereka tuh paling di hormati di semua skolah"tambah Lala.
"ihh,kan gue cuman liat doang"jawab Rere sambil memegang tangannya bekas tarikan Dini tadi.
"itu bukan ngeliat bego,itu mah melototin. siapa yang gak risih coba"jawab Dini.
"masa sih perasaan tadi gue liatinnya B aja tuh"ucap Rere tak kalah.
"au ah"jawab mereka serempak
"kalian ngapain masih di sini aja"celetuk guru yang tiba - tibah sudah sampai di pintu yang heran melihat mereka masih asik mengobrol di depan pintu.
"ehhh ibu,nggak nyadar kalo ibu udah dateng"ucap mereka sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"duduk kalian semua"ucap ibu guru itu yang langsung dituruti oleh mereka.
🍁🍁🍁🍁
"bu ,permisi dong buk.mau ke toilet"ujar Rere tiba- tiba."yaudah jangan lama - lama"jawab guru .
"iya bu"ujar Rere
"nggak mau di temanin"ucap Lala.
"nggak usah lagian bentaran aja kok"jawab Rere lalu pergi ke toilet.
Saat hampir setengah jalan tiba - tiba.
bugh.
Rere menabrak sesuatu yang membuat tubuhnya hampir jatuh jika tidak ada tangan kekar yang memegang badannya.
"aduhhh,sorry ya "ujar Rere yang belum menyadari orang yang ditabraknya.
"makanya kalo jalan itu mata digunain untuk liat,sama kaki digunain untuk jalan"ucap lelaki teesebut sontak membuat Rere mendongak menatap orang yang menolongnya tersebut.
"elo"ucap Rere sambil menunjuk lelaki tersebut hanya menampilkan wajah datarnya.
"elo yang tadi pelototin gue dikantin"jawabnya yang ternyata dia adalah Rangga dengan nada datarnya
Seketika membuat Rere ciut karena memang ternyata seorang Rangga adalah seorang cowok dingin.
"ya maaf"ucap Rere sambil mencibirka bibirnya dan menatap ke arah bawah yang membuat Rangga menampilkan senyuman karena Rere mirip seperti seorang anak yang sedang diceramahi orang tuanya.
"gemes"batin Rangga.
Rangga pun berlalu di hadapan Rere tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Rere yang melihat hal tersebut tampak kaget karena masih ada sosok laki- laki yang masih terbuat dari es.
"ah tau ah,pusing gue"monolog Rere dan langsung pergi menuju toilet yang tertunda tadi.
🍁🍁🍁🍁🍁
"ihhh,ini angkot lama bener dah"ujar Rere yang lelah menunggu angkutan umum lewat di depan halte.Hari Rere tidak memakai motornya ke sekolah karena harus diservice dan kakaknya tidak bisa menjemputnya lantaran masih sibuk dengan kuliahnya.
"Sial banget hari ini"ucap Rere.
Tiba - tiba sebuah motor ninja muncul di hapannya dan orangnya masih memakai helm fullface nya hingga wajahnya tertutup.
"ayo gue anter"ucapnya,membuat Rere bingung.
"lo siapa?"tanya rere.
Lelaki tersebut akhirnya membuka helm fullfacenya.
"ayo"ujarnya lagi tetap dengan nada dinginnya yang menadakan perintahnya.
"gak macem- macem kan?"tanya Rere memastikan.
"kalo gak mau naik juga gak papa,disini angkot sama bus janrang lewat kalo lo mau tau"ucapnya yang membuat Rere menganga .Pasalnya baru kali ini Rangga mengucapkan banyak kata- kata.
"hmm yaudah"jawab Rere walau ada sedikit rasa takutnya.Dia pun langsung berjalan ke arah motornya.
❄❄❄❄❄❄❄❄
jangan lupa vote gays
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Prience [Hiatus]
Romance"jangan pernah tatap matanya,ntar berabe urusannya.Dia tuh paling disegani di sekolah maupun di luar sekolah" "ngapain sih takut,dia manusia,gue juga manusia" Dia Rere yang awal hidupnya yang dulu damai hingga pupus ketika bertatapan langsu...