10

439 59 13
                                    

"Terimakasih untuk cinta palsu yang mencekikku perth"

Gadis itu tersenyum dengan lembut.










Perth membuka matanya perlahan dan menyesuaikan cahaya yang menyapa retinanya. Bau obat obat an yang khas dan semua nuansa putih ini mengingatkan perth pada satu bangunan yang pernah di tempatinya hampir setengah tahun dulu.

Rumah Sakit.

"Perth bagaimana keadaanmu?"

Perth menatap saint yang menatapnya dengan sangat khawatir. Tanpa berpikir panjang perth langsung menarik saint dalam pelukannya membuat saint terkejut.

Perth terus menggumamkan nama saint, saint terlihat sedih dan mengelus pundak perth untuk menenangkannya.

"Maafkan aku.." lirihnya.

Lian berdiri di ruangan itu dan menatap keduanya dalam diam sebelum akhirnya keluar dari ruangan itu.

.
.
.
.
.

"Bagaimana keadaan perth?"

"Perth terlihat kelelahan. Mungkin karna project nya di kantor"

"Sibuk dari mananya? Kau pikir aku tak tau dia hanya bermain main?"

Tuan tanapon meninggikan suaranya membuat lian terkejut, seumur hidupnya beliau tidak pernah meninggikan suaranya pada lian, beliau senantiasa selalu lembut padanya. Dan ini adalah kali pertamanya. Tangan lian terlihat sedikit bergetar. Melihat itu nyonya tanapon menyentuhnya lembut membuat lian menatap kearah wanita paruh baya itu.

"Lian tidak tahu apapun pho" nyonya tanapon mencoba menenangkan suaminya.

Tuan tanapon terlihat menyesal dan mendekati lian. Mengelus lembut pucuk kepalanya dan memeluk gadis itu.

"Maafkan pho na~"

Lian mengangguk dan membalas pelukan itu. Melihat itu nyonya tanapon tidak bisa menahan airmatanya lagi.

.
.
.
.
.

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunan lee, pemuda itu lalu meletakkan dua lembar foto yang sejak tadi di pandanginya ke atas mejanya.

"Masuk"

Seorang gadis masuk dan langsung duduk di meja kerjanya sambil menyilangkan kaki dan melipat tangan di dada menatap tajam ke arah lee.

"Ku dengar kau merindukanku?"

Lee yang melihat adiknya hanya menghela nafas sedih dan berdiri dari duduknya.

"Pink, bagaimana kabarmu?" Tanyanya dengan ragu.

"Sangat tidak baik setelah kau pergi" ucap pink dengan dingin.

Lee menatap adiknya dengan sendu.
Pink melihat foto lian dan dirinya saat masih sekolah menengah atas dulu yang tergeletak di atas meja kerja kakanya. Dan satu foto lagi yang sangat pink benci. Tunangan lian. Perth tanapon.

Lee mengikuti arah pandang gadis itu.

Lee tersenyum.

"Kupikir kalian benar benar baru berteman"

Pink mengernyit.

"Apa kau tau pemuda yang dulu menyukai phi itu sekarang dekat dengan temanmu?"

"Aku tidak tau.."

"..Dan tak ingin tahu" lanjutnya.

Lee mengambil foto itu dan menatapnya.

"Yah, dia terlihat imut"

FAKE LOVE (PerthSaint)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang