15

340 43 5
                                    

Tatapan itu hampa..
Padahal kupikir setidaknya ada kebahagiaan disana..
Mungkin aku terlalu berharap..

Aku bersyukur, mengharapkan sesuatu bukanlah sebuah tindakan berdosa..
Jika berharap adalah perbuatan dosa..
Maka,
Aku adalah manusia paling berdosa di alam semesta..
Karena...

..selalu berharap memiliki hatimu sepenuhnya.

❤️🌻🖤

.
.
.
.
.

____________________________________________

Saint membuka matanya perlahan dan memandang sekitar.

Ini rumahsakit?

"Phi sudah sadar?"

Saint terkejut dan langsung terduduk dari pembaringannya. Ingatannya kembali pada saat anak anak di kampus itu meneriakinya dan semua kenangannya dulu ketika ia di bully. Tatapan jijik setiap orang yang memandangnya. Tubuh saint bergetar hebat dan saint mulai merasakan sesak lagi.

"Phi saint, tenanglah"

Lian menyentuh lengan saint. Saint menatap ke arahnya dengan terluka.

Plakkk...

Lian terkejut.
Dia memegang pipinya yang terasa perih akibat tamparan yang saint layangkan dengan tiba tiba.

"Pembohong"

"Kalian... Dasar para pembohong"

Saint berkata dengan suara yang gemetaran. Lian kembali menyentuh lengan saint dan berusaha menenangkannya. Saint berontak dan akibatnya lian jadi terdorong hingga membentur meja nakas.

"Akkhh..."

Saint sendiri terkejut melihat itu. Tapi dirinya terlalu kecewa. Ia merasa seperti orang bodoh. Saint meringkuk dan mulai menangis sambil menggumamkan nama perth.

Lian berdiri dari jatuhnya dan melihat bahu tangannya yang tergores hingga memerah bahkan hampir berdarah.

Saat akan mendekat tiba tiba seseorang masuk dan lian menatap ke arah pintu. Saint masih menangis dan tak menghiraukan apapun.

"Mae?"

Nyonya tanapon datang dan mendekati mereka.

"Nak saint?" Ujar wanita paruh baya itu dengan lembut dan mengelus pucuk kepala saint.

Merasakan kelembutan yang mengingatkannya pada perth dan ibunya. Saint mendongak. Wajahnya sangat berantakan. Memerah karna terlalu lama menangis. Matanya sembab. Saint merasa tidak bisa berfikir jernih. Ia kemudian memeluk nyonya tanapon dan menangis.

"Mae.. hiks.. maafkan saint.. maafkan saint..hiks"

Nyonya tanapon hanya menepuk punggung yang rapuh itu mencoba menenangkan saint. Dia tidak tahu apa yang terjadi. Tapi ia mendapat kabar dari orang yang ia suruh mengikuti lian diam diam bahwa lian membawa seseorang kerumah sakit. Setelah itu nyonya tanapon langsung menuju rumah sakit.

FAKE LOVE (PerthSaint)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang