Nona

351 13 0
                                    


Hari ini Nona berpakaian hitam-hitam. Tadi malam baru saja perasaannya mati. Dibunuh oleh pemiliknya sendiri. Sungguh ironi bukan?

Nona sedang berkabung. Sembari menatap makam langsung, sedihnya tak juga berujung. Dia meletakkan bunga sebagai simbol atas ketulusannya dulu. Terlihat di sebelah makam, terdapat bunga yang sudah layu. Mungkin Tuan yang memberi ucapan berbela sungkawa padahal siapa tahu dibelakang Nona, Tuan tertawa.

Tapi dari semua itu, Nona tetap bersyukur. Meski Nona kerap kali tersungkur dan menimbulkan bilur, meski kebahagiannya tak dapat diukur, meski harapannya terkubur. Nona lebih memilih menerima, memulihkan sementara, lalu kembali percaya bahwa segala kehilangan bisa sembuh dengan kerelaan.

Patahan AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang