"Aku suka kamu Ali si multitalenta di SMA DEVASA." Ujar Prilly memejamkan matanya menikmati waktu bahagia yang mereka lewati berdua. Ali tersenyum meletakkan kepalanya diatas kepala Prilly saat mobil mereka berhenti di lampu merah dan kembali mengangkat kepalanya saat lampu hijau menyala.
***
"Selamat Pagi Anak-anak" sapa Bu Ida tersenyum kepada murid-murid di kelas IPA 1.
"Selamat Pagi Bu." Jawab murid-murid kela IPA 1 semangat memandang wali kelas mereka.
"Seperti yang kalian ketahui bersama, sebentar lagi hari pendidikan nasional dan sekolah kita juga akan berulang tahun di bulan yang sama dengan hari pendidikan itu. Jadi seperti tahun-tahun sebelumnya, di rangkaian acara ulang tahun itu sekaligus memperingati hari pendidikan nasional sekolah kita akan mengadakan banyak kegiatan mulai dari yang serius hingga hiburan. " jelas Bu Ida menghentikan ucapannya sejenak menatap sekelilingnya yang tertuju kearah dirinya.
"Sama seperti tahun-tahun kemarin juga, tahun ini pun seperti biasa sekolah kita akan mengikuti acara lomba cerdas cermat tingkat nasional, dan ibu sudah memilih satu orang murid di kelas ini untuk mewakili kelas kita sekaligus sekolah kita diacara cerdas cermat itu jika di tahap penyisihan wakil dari kelas ini menang. dan ibu memilih Ali sebagai wakil dari kelas IPA 1 ini berdasarkan hasil tes yang sudah ibu adakan minggu lalu" Lanjut Bu Ida mulai melangkah kearah meja Ali.
"Kamu bersedia kan nak Ali mewakili sekolah kita diacara itu?" Tanya Ibu Ida yang kini sudah berada disamping Ali. Ali terdiam sejenak melirik Kenzo yang sudah senyum-senyum disampingnya.
"Terima aja Li." Suara dari teman-teman sekelas Ali membahana di kelas itu membuat Ibu Ida tersenyum kearah Ali. Dengan terpaksa Ali menganggukan kepalanya karena tidak punya pilihan lain.
"Bagus, terimakasih nak, nanti ibu siapkan jadwal latihanya ya." Ucap Ibu Ida memegang bahu Ali sejenak dan kembali melangkah kearah depan kelas meninggalkan wangi lembut di sekitar Ali.
"Semangat Ali, kamu pasti bisa." Support Prilly berbisik di telinga Ali mengagetkan Ali yang refleks menoleh kebelakang.
"Oke anak-anak kita lanjutkan pelajaran kita hari ini, buka halaman 110." Ucap Ibu Ida mulai mengajar.
Setelah hari itu hari-hari Ali disekolah makin bertambah sibuk. Ali berhasil meraih posisi tertinggi di lomba cerdas cermat yang diadakan sekolah dengan selisih nilai yang cukup jauh dengan Andien wakil lomba cerdas cermat SMA DEVASA tahun lalu, yang otomatis membawa Ali sebagai wakil dari SMA DEVASA tahun ini untuk mewakili sekolah mereka ke lomba cerdas cermat tingkat nasional yang kebetulan akan diadakan disekolah mereka juga.
Hal itulah yang membuat Ali harus pintar membagi waktu antara mengikuti latihan untuk lomba cerdas cermat dengan Bu Ida dan guru-guru lain serta latihan band bersama Kenzo dan kawan-kawan. Hingga tiba saatnya rasa jenuh itu datang, perlahan Ali melangkah ke ruang musik. Jam sekolah telah berakhir dan Ali baru saja mengikuti kegiatan persiapan cerdas cermat dengan Bu Ida di perpustakaan yang kini menjadi kelas kedua bagi Ali karena waktunya di sekolah lebih banyak dihabiskan disana,.
Perlahan Ali membuka pintu ruang music, dihidupkannya lampu dan ac ruangan sehingga ruangan itu mulai nyaman untuk dia tempati. Ali mengambil salah satu gitar yang ada diruangan itu dan mulai duduk di kursi yang berada didekat pintu masuk. Saat tengah memetik gitar, pintu ruang music terbuka menampilkan sosok Prilly yang tersenyum lebar kearahnya.
***
"Ali." Sapa Prilly ceria, menutup pintu ruang music pelan sebelum mengambil posisi duduk di samping Ali.
"Kamu kok belum pulang Pril?" Tanya Ali menghentikan permainan gitarnya.
"Iya tadi habis ada kegiatan jurnalistik sekalian nyetor tulisan untuk majalah sekolah minggu depan Li, terus aku lihat kamu keluar dari perpustakaan jadi aku ikutin deh." Jawab Prilly tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup (TAMAT) JILID 1 A
Teen FictionSahabat Hidup, sebuah status tentang hubungan dua orang sejoli bernama Ali dan Prilly yang pertama kali bertemu di masa seragam putih abu-abu mereka. Dua orang yang memiliki banyak kesamaan yang membuat mereka berdua menjadi sangat dekat kala itu...