BAB 13. DARI PRILLY UNTUK ALI

115 6 0
                                    


Ali menatapnya dengan senyuman penuh kebahagiaan tanpa tahu harus berkata apa untuk mengungkapkan apa yang tengah dia rasa saat ini. Ali merasa sangat bersyukur sekaligus bahagia karena sahabat hidupnya itu sangat memahami dirinya sehingga tahu apa yang memang diinginkan hati Ali.

***

"Anak-anak tugas yang ibu berikan ini dikumpul senin depan ya jadi kalian punya waktu 3 hari buat ngerjain karena ada hari minggu." Ucap Bu Ida tegas melangkah keluar kelas tanpa memperdulikan protesan murid-muridnya saat bel pulang berbunyi.

"Bu Ida mah masa libur-libur disuruh hunting tugas sih!" protes Prilly manyun setelah Bu ida pergi.

"Iya lho malas banget." Ucap Siska kesal.

"Udah sih gak usah protes kan ngerjainnya bareng-bareng Kali." Jawab Kenzo santai memandang Siska dan Prilly bergantian.

"Trus mau ngerjain dimana ini?" tanya Siska memandang ketiga sahabatnya.

"Di rumah aku aja, deket rumah ada obyek yang bisa kita jadiin bahan." Jawab Ali santai memandang ketiga sahabatnya.

"Oke sip nanti aku yg jemput Prilly deh kalau Siska ma tinggal loncat juga sampai." Jawab Kenzo asal mengundang tawa Prilly.

"Ya udah aku mau ke toilet dulu ya." Pamit Ali segera melangkah keluar kelas.

Saat Ali kembali dari toilet dia melihat pintu kelasnya sudah tertutup. Perlahan Ali membuka pintu kelas dan mendapati kelas sudah kosong. Ali meraih tasnya dan mengambil handphone dari saku celananya, mencari nomer sahabatnya.

Baru saja Ali hendak menekan tombol panggil terdengar suara letusan balon disusul dengan suara banyak langkah kaki yang memasuki kelas diiringi lantunan lagu selamat ulang tahun untuknya. Ali tersenyum menyaksikan kejadian itu.

"Tiup lilinya Ali." Ucap Kenzo menatap Siska yang membawa kue coklat dengan hiasan buah Cherry diatasnya.

"Makasih semua." Ucap Ali tersenyum berhasil membuat teman sekelas mereka yang berjenis kelamin perempuan menahan teriakan mereka karena terkesima dengan senyuman Ali yang sangat langkah itu.

"Sama-sama ganteng." Jawab para gadis penghuni kelas Ipa itu.

"Make a wish Ali." Ucap teman-temanya, Ali memejamkan matanya sejenak, mengungkapan keinginanya dalam doa dan meniup lilin kue tartnya.

"So potongan pertama buat siapa ini Ali?" goda Kenzo yang sudah menduga Ali akan memberikan kepada siapa.

"Yaaa.." seru para penghuni kelas itu kecewa saat Ali menyuapkan potongan pertama kuenya kepada Prilly.

"Happy birthday Ali, kadonya nyusul ya." ucap Prilly untuk kedua kalinya menjabat tangan Ali dan memeluk Ali sejenak.

"Thanks Prill." Jawab Ali pelan.

Bergantian teman-teman sekelas mereka menjabat tangan Ali dan mengucapkan selamat ulang tahun untuknya. Untuk pertama kalinya para siswi itu bisa menyentuh Ali sejak perkenalan mereka beberapa bulan yang lalu.

Sikap Ali yang sangat cuek dan terkesan dingin kepada mereka membuat mereka hanya bisa berbahagia menyaksikan ketampanan Ali dari jauh. Ali terlalu cuek dengan mereka semua walau hampir setengah hari berada di kelas yang sama.

Ali hanya terlihat bahagia dan menjadi sangat seru jika bersama keempat sahabatnya saja yaitu Prilly, Siska, Kenzo dan juga Varrel yang sudah keluar dari sekolah ini sejak beberapa minggu yang lalu.

***

"Prill tumben kamu standar banget di ulang tahun Ali, biasanya kan kamu yang paling heboh kalau udah menyangkut ALi?" tanya Kenzo heran, Siska memandang Prilly penasaran berusaha menutupi apa yang sudah mereka bahas di kantin kemarin.

Sahabat Hidup (TAMAT)  JILID 1 ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang