"Oke tapi mulai sekarang aku bakalan ngawasin kamu supaya kejadian kayak gini gak keulang lagi." Jawab Ali serius menggeggam tangan Prilly setelah mempertimbangan permintaan Prilly itu. Prilly tersenyum dan refleks memeluk Ali.
***
Tak terasa dua bulan telah berlalu, rangkaian acara ulang tahun sekolah telah dimulai, pagi ini Aula SMA DEVASA sudah penuh terisi para siswa dan siswi yang ingin menyaksikan final lomba cerdas cermat antar sekolah yang menyisakan dua orang saja yaitu Ali wakil dari SMA DEVASA dan Feby perwakilan dari SMA TUNA BANGSA yang pada saat babak penyisihan hanya terpaut selisih tiga point saja dimana Ali berada diurutan pertama.
"Semangat Li, kamu pasti bisa." Ucap Prilly menatap Ali penuh harap saat Ali hendak melangkah masuk ke aula menuju meja tandingnya. Ali bersyukur karena kehadiran Prilly membuat Ali lebih rileks menjalani lomba ini.
Suara teriakan para siswi dan pujian – pujian untuk Ali membahana di Aula itu saat langkah Ali mulai memasuki Aula. Semua mata wanita di sana tetuju lurus kearah Ali yang berusaha menangkan diri agar tidak merusak moodnya hari itu sebelum lomba di mulai. Suasana semakin memanas setiap kali terjadi kejar mengejar nilai antara Ali dan Feby. Hingga akhirnya lomba berakhir dengan selisih nilai dua point saja antara Ali dan Feby.
"Ali selamat ya, aku akuin kehebatanmu dan kamu pantas jadi juara dilomba ini." ucap Feby tersenyum mengulurkan tangannya.
"Thanks." Ucap Ali tersenyum sekilas menyambut uluran tangan Feby itu.
"Cieh.. Feby." Suara-suara seperti itu mulai terdengar saat Ali menyambut jabatan tangan Feby. Ali melihat pipi Feby merona.
Ali tahu ada yang tidak beres dengan Feby sehingga Ali berinisiatif untuk menjauhi Feby setelah seksi penyerahan hadiah dan foto bersama selesai. Ali ingin mencari Prilly yang menghilang saat proses penyerahan hadiah selesai.
"Kenzo, Siska, Prilly mana?" Tanya Ali saat melihat kedua sahabatnya itu tengah merapikan berkas-berkas yang tadi digunakan untuk lomba cerdas cermat.
"Gak tahu Li, kita sibuk ngurus lomba ini jadi gak merhatiin Prilly." Jawab Siska pelan merasa bersalah.
"Titip ini ya." Ucap Ali menyerahkan hadiahnya ketangan Kenzo dan berlari cepat keluar ruangan. Perasaannya tidak enak, seolah ada sesuatu yang terjadi kepada Prilly sahabat hidupnya. Setelah berusaha keras menerobos kerumunan fans Ali yang dirasa makin banyak, Ali segera berlari menuju kelasnya yang berada dilantai dua.
***
"Ali."panggil Prilly pelan saat Ali kembali ke dalam kelas dan mendapati Prilly tengah berada di kelas sendirian karena penghuni kelas yang lain masih mengikuti rangkaian acara lainnya.
"Hei Pril,, kamu kenapa?" tanya Ali kaget saat melihat wajah Prilly yang pucat. Prilly menggeleng lemah berusaha tetap tersenyum dibalik wajah pucatnya.
"Aku antar kamu ke UKS." Ucap Ali cepat memapah tubuh Prilly, tapi Prilly langsung menggeleng cepat.
"Tolong antarin aku pulang aja ya Li obat aku dirumah soalnya." Ucap Prilly pelan, Ali mengangguk dan mengambil tas milik Prilly dan miliknya sendiri. Tanpa banyak kata Ali langsung menggendong tubuh Prilly.
"Ali kamu mau ngapain?" tanya Prilly kaget akan tindakan Ali itu.
"Sst.. gak usah rewel, kamu itu lagi sakit Prilly jadi mending nurut aja, aku gak bakalan macem-macem sama kamu kok." Jawab Ali serius menatap Prilly yang terdiam. Segera Ali menggendong Prilly ke parkiran, mengabaikan pandangan beberapa pasang mata kearah mereka.
"Ali, Prilly kenapa? Kalian mau kemana?" tanya Siska kaget saat melihat Ali yang terburu-buru menggendong Prilly kearah parkiran.
"Prilly sakit, aku mau antar dia pulang ijinin kita sama Bu Ida ya." Ucap Ali cepat segera menghidupkan mesin mobilnya dan meninggalkan sekolah. Siska dan Kenzo menatap mobil Ali cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup (TAMAT) JILID 1 A
Teen FictionSahabat Hidup, sebuah status tentang hubungan dua orang sejoli bernama Ali dan Prilly yang pertama kali bertemu di masa seragam putih abu-abu mereka. Dua orang yang memiliki banyak kesamaan yang membuat mereka berdua menjadi sangat dekat kala itu...