"Kamu duluan aja Li, entar aku nyusul kesana." Lanjut Prilly bergegas mengambil wudhu dan menyusul Ali kedalam mushollah kecil yang letaknya di dekat ruang tamu untuk melaksanakan sholat berjamaah. Prilly selalu kagum mendengar lantunan ayat suci Al_Quran dari mulut Ali yang terdengar sangat merdu, menambah nilai tambah Ali si multitalenta dimata Prilly.
***
"Prill aku mau ganti baju dulu ya. Kamu sama mama dan kak Ia dulu ya." Ucap Ali saat mereka sudah selesai sholat. Prilly mengangguk dan menghampiri mama Resi dan kak Ia yang tengah sibuk di dapur.
"Tante, Kak Ia apa yang bisa Prilly bantu?"Tanya Prilly sopan ketika sudah berada didekat mama Resi dan kak Ia. .
"Ganti baju dulu ya sayang, besok kan masih dipakai seragamnya, kamu bawa baju ganti gak?" Tanya mama Resi memandang Prilly.
"Gak bawa tan, pakai ini aja gak apa-apa." Jawab Prilly tersenyum.
"Gak boleh Prilly nanti kotor, mending kamu pakai baju aku aja, yuk ikut aku ke kamar." Ucap Aliyah menarik tangan Prilly kekamarnya.
Prilly tersenyum melihat dekorasi kamar Aliyah yang bercat biru muda. Bagian plafon di lukis berbentuk awan dengan hiasan lampu – lampu berbentuk bintang yang Prilly yakin akan terlihat sangat indah saat malam hari.
"Kamar kakak keren." Puji Prilly takjub.
"Makasih, tapi gak sekeren dan seromatis dekorasi yang Ali buat untuk surprised birthday mu kemarin Prill." Goda kak Ia tersenyum.
"Eh." Guman Prilly kaget dengan pipi yang refleks bersemu merah.
"Hahaha santai aja Prill, gak suah malu gitu. aku tahu dekor itu dari hp mama dan aku takjub banget lho pas liat foto itu. " ucap kak Ia melangkah kearah lemari bajunya.
"Gak kebayang gimana harumnya dan cantiknya tuh kamar karena banyaknya bunga mawar yang Ali tata buat kamu Prill." Lanjut Aliyah tersenyum memilih baju - baju dilemari yang dia rasa cocok untuk tubuh mungil Prilly.
Prilly hanya bisa tersenyum mendengar perkataan kak Ia , dalam hati dia mengiyakan ucapan kak Ia itu. ingatannya kembali ke kejadian surprised party yang Ali berikan untuknya beberapa minggu yang lalu saat ulang tahunnya yang ke tujuh belas.
"Ini semua lukisan Ali prill, dia yang buat konsep kamar ini." jelas Aliyah ikutan tersenyum memperhatikan sekeliling kamarnya. Sebuah foto berukuran besar yang berisi gambar Aliyah, mama Resi dan Ali terpasang didinding kamar bercampur dengan foto-foto ukuran kecil yang diatur acak tapi indah di sekeliling foto besar itu.
"Kak Ia suka fotografi juga?" tanya Prilly takjub saat melihat foto-foto pemandangan yang berisi tanggal serta tanda tangan kak ia dan Ali dibagian bawah foto.
"Iya gitu Prill, makanya aku sama Ali suka hunting foto bareng gitu." Jawab Kak Ia lagi.
"O.. kapan- kapan aku mau donk diajak hunting foto bareng kakak dan Ali pasti seru." Ucap Prily tersenyum.
"Beres, nanti aku kabarin deh kalau mau hunting foto sama Ali." Jawab Aliyah melangkah kearah Prilly menyerahkan sebuah kemeja yang dipadu padankan dengan rok bunga pendek kearah Prilly
"Kayak nya baju ini cocok deh sama kamu Prill, yuk ganti baju dulu" Lanjut Aliyah melangkah ke kamar mandi yang berada di dalam kamar itu juga. Tak lama Prilly sudah keluar dengan pakaian Aliyah yang terlihat pas ditubuh Prilly.
"Tuh kan cocok bajunya buat kamu Pril, aku kasih buat kamu aja deh buat kenang-kenangan." ucap Aliyah tersenyum.
"Tapi kak." Ucap Prilly terhenti karena Aliyah sudah memotongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup (TAMAT) JILID 1 A
Dla nastolatkówSahabat Hidup, sebuah status tentang hubungan dua orang sejoli bernama Ali dan Prilly yang pertama kali bertemu di masa seragam putih abu-abu mereka. Dua orang yang memiliki banyak kesamaan yang membuat mereka berdua menjadi sangat dekat kala itu...