"Jalani aja apa yang udah Allah tuliskan untuk hidupmu sekarang Li, kamu dan sahabat-sahabat kamu masih terlalu muda, masih banyak hal yang bisa kalian capai, masalah jodoh pasrahin aja sama Allah, kalau emang Prilly jodoh kamu pasti bakalan nyatu juga mau sejauh apa waktu memisahkan kalian berdua." Ujar mama Resi bijak membuat Ali terdiam, dalam hati Ali mengamini perkataan mamanya itu.
***
"Ma besok aku mau antar Ali ke bandara ya dia mau liburan ke Jogja?." Ucap Prilly saat mamanya datang membawakan air untuk Prilly minum obat.
"Kakimu kan lagi sakit sayang, mama yakin Ali ngerti kok." Bujuk mama Uly khawatir.
"Please mama, Prilly pengen ngantar Ali ma, Prilly sadar Cuma Ali yang bisa buat Prilly nyaman walau Alex itu udah baik banget sama Prilly." Cerita Prilly pelan membuat mama Uly tak bisa melawan lagi dan meluluskan permintaan anak semata wayangnya itu.
"Ya udah kalau gitu, besok mama antar ya sayang?" saran mamanya, Prilly menggeleng.
"Gak usah mama, Prilly kesana bareng Ken sama Siska aja." Jawab Prilly lagi.
"Ya udah kalau gitu, tapi sayang kamu yakin ngambil keputusan ini untuk hubunganmu sama Alex?" tanya mama Uly memastikan, Prilly mengangguk.
"Inshallah ma, Prilly udah terlanjur nyaman banget sama Ali." Jawab Prilly tersenyum membuat mama Uly ikutan tersenyum juga dan langsung memeluk Prilly.
"Mama juga sebenarnya lebih suka kamu sama Ali sih sayang, Cuma kan selama ini kamu yang jalani, jadi mama dukung aja apa yang buat kamu bahagia, toh mama tahu Alex itu anak yang baik." Jelas mama Uly tersenyum.
"Makasih mama, Prilly sayang mama." Ucap Prilly cepat makin mengeratkan pelukannya.
"Mama juga sayang banget sama kamu sayang." Jawab mama Prilly mengecup kepala Prilly penuh sayang.
"Ya udah sekarang kamu minum obat, trus istirahat ya sayang, besok kan mau antar Ali." Lanjut mamanya menyerahkan air minum dan beberapa butir obat ketangan Prilly dan melangkah keluar kamar Prilly setelah membereskan bad cover biru Prilly yang bertema doraemon. Setelah mamanya pergi Prilly langsung meraih handhphonenya di meja, menghubungi Siska lewat video call dimana malam itu Siska tengah bersama Alex.
***
"Hm.. sudah aku duga kamu bakalan minta kayak gini Prill." Ucap Siska pasrah dari seberang telephone, Prilly tertawa.
"Iya donk, sahabat hidup aku kan mau pergi jadi aku harus nganter donk Sis, lumayan lama lho entar aku gak ketemu sama dia Sis." Jawab Prilly tersenyum.
"Gimana nih Ken, sahabatmu bandel lagi?" tanya Siska kepada Kenzo.
"Iya in aja deh Sis, percuma juga nolak permintaan tuh mungil kalau dianya udah niat gitu." Jawab Alex sama pasrahnya dengan Siska.
"YESSSS." Teriak Prilly girang. "Auw." Keluh Prilly saat kakinya sakit karena terlalu girang.
"Woi Mungil hati-hati donk, pecicilan banget sih jadi cewek, udah tahu kaki masih sakit gitu." Protes Kenzo kesal saat melihat Prilly yang sudah tertawa sekarang. Siska hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah mereka berdua.
"Ya udah besok jemput aku ya sahabat-sahabat tersayangku, sekarang aku mau bobo cantik dulu, ngantuk habis minum obat." Jawab Prilly menguap. "Love You Siska dan Kenzo, emuuach." Lanjut Prilly mencium layar handphonenya sebelum mematikan video call itu.
"Dasar aneh." Ledek Kenzo tertawa melihat tingkah Prilly begitu juga dengan Siska yang masih tertawa sejak obrolan aneh Prilly barusan. Tak lama video call dari Prilly masuk lagi membuat Siska dan Kenzo saling pandang heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Hidup (TAMAT) JILID 1 A
Teen FictionSahabat Hidup, sebuah status tentang hubungan dua orang sejoli bernama Ali dan Prilly yang pertama kali bertemu di masa seragam putih abu-abu mereka. Dua orang yang memiliki banyak kesamaan yang membuat mereka berdua menjadi sangat dekat kala itu...