Hari ini Amira masih bingung karena sempat memikirkan pesan yang dikirimkan orang tak dikenal kepadanya.
Kira-kira siapa orang tersebut?
"Amira." suara khas dari lelaki kekar itu sontak membuat Amira terbangun dari lamunannya.
"Dito? Ngapain?" tanya Amira pada Dito yang sedang menghampirinya.
"Ya gakpapa kan lagi ngeliatin masa depan hehe." ucap Dito terkekeh seraya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.
"Ihh apaan sih?!" balas Amira sedikit memukul lengan Dito dengan wajah seperti kepiting rebus.
"Yaudah balik ke kelas yuk." ajak Dito dengan senyum manisnya dan mendapat balasan anggukan dari Amira.
❤❤❤
Suasana di kelas saat ini sedang berantakan ada yang sedang tidur-tiduran, makan-makan, foto-foto, nyanyi gak jelas, dan masih banyak lagi. Mungkin suasana seperti ini yang akan mereka rindukan saat apabila sudah tidak bersama lagi di kelas ini. Guru mata pelajaran pagi ini mungkin agak sedikit terlambat karena ada yang diurus dulu di kantor.
"Selamat pagi anak-anak." sapa Bu Anjani kepada mereka semua.
"Selamat pagi bu..." sontak semua murid menjawab.
"Kita kedatangan murid baru hari ini." ucap Bu Anjani.
"Wahh siapa ya?"
"Cewe atau cowo murid barunya?"
"Kalo cowo pengen deh gw gebet haha."
"Semoga cewe semoga cewe."
Begitulah beberapa ocehan dari murid di kelas ini. Sedangkan Amira yang hanya bodoamat sembari membaca novel miliknya tanpa harus repot-repot mendengarkan sesuatu yang menurutnya tidak penting.
"Hai, selamat pagi. Kenalin nama gw Bima Nucifera Alexander, panggil aja gw Bima." ucap murid yang baru saja masuk.
"Bima?" ucap Amira pada dirinya sendiri dan langsung menatap ke arah Dito yang sedari tadi juga memperhatikannya. Kini pandangan Amira beralih pada sosok Bima yang sedang memperkenalkan diri di depan kelas.
"Sumpah ya, memang beneran Bima." ucap Amira dalam hati.
Tempat duduk Amira dan Bima memang berjauhan tapi tempat duduk Dito dan Bima lumayan dekat sehingga Amira merasa takut apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
***
Istirahat telah tiba, semua murid SMA Cakrawala berhamburan menuju kantin dengan harapan bisa memberi makan cacing-cacing di perut mereka.
"Mir ke kantin bareng yuk?" ajak lelaki itu pada Amira yang sedang membereskan bukunya ke dalam tas.
"Dia bareng gw." suara dingin khas milik Dito seakan mengubah suasana di dalam kelas tersebut.
"Udah Dit kita ke kantin aja." ajak Amira dengan sedikit takut.
"Gw duluan Bim." ucap Amira sembari keluar kelas.
"Lo kenapa sih Mir?" tanya Bima dalam hati.
Sesampainya Amira dan Dito di kantin mereka segera memesan makanannya di stand milik Bu Gaol.

KAMU SEDANG MEMBACA
'Amira'
Любовные романыPerempuan cantik bernama Amira, gadis pindahan dari salah satu SMA di Bandung ini merasa bahagia karena ternyata teman SD nya 1 kelas bersamanya. Ia merasa beruntung, gadis cerdas itu mungkin tidak terlalu mudah untuk bergaul tapi di SMA Cakrawala i...