Alien?

202 17 1
                                    

Pukul setengah 5 pagi, Fara bangun. Ia membereskan kasurnya, kemudian turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan. Usai menyiapkan sarapan, ia bergegas menuju kamar adik-adiknya.

"Hali, bangunlah, ini sudah pagi. Kau dan adik-adikmu harus sekolah. Kau tidak mau terlambat kan?" Ucap Fara. Halilintar beranjak bangun. Mengucek kedua matanya, kemudian tersenyum ke arah Fara.

Fara kemudian membangunkan adiknya yang lain. Usai semuanya bangun, Fara memutuskan untuk turun dan menunggu mereka untuk sarapan bersama.

"Pagi kakak!" Seru Solar kemudian duduk di dekat Fara.

"Pagi sayang, hari ini kamu pulang jam berapa?"

"Hm... Jam 12 kak. Kenapa?" Tanya Solar balik.

"Tidak papa. Nanti kakak mau memperlihatkan kalian sesuatu," balas Fara.

"Apa itu kak?" Tanya Solar penasaran.

"Rahasia, nanti kakak tunjukkan kok," Fara melihat ke enam adiknya sudah berkumpul. Mereka sarapan bersama. Terkadang terselip amukan Hali karena Taufan selalu mengganggunya.

Fara sendiri hanya tertawa melihat tingkah mereka. Mulai sekarang, ia akan mempelajari sifat-sifat adiknya.

"Kami berangkat dulu ya kak," pamit Gempa sambil menyalami tangan Fara, diikuti yang lainnya.

Usai memastikan tidak ada yang tertinggal, Fara kemudian memutuskan untuk bermain ke rumah atoknya.

"Atok? Atok ada di rumah kah?" Tanya Fara sambil mengetuk pintu rumah atoknya. Pintu terbuka, menampakkan sosok benda terbang dengan tangan robot dan sayap kecil.

"Aaaa..." sontak Fara langsung menjerit karena kaget.

Makhluk kuning itu memperkenalkan dirinya, kemudian mengajak Fara untuk pergi ke kedai tok aba.

"Oh, begitu. Apakah alien itu masih ada di sini hingga sekarang?" Tanya Fara usai ia mendengarkan cerita Ochobot.

"Masih kak. Dia punya markas sendiri," tak terasa, mereka telah sampai di kedai tok aba.

Fara mulai membantu kakeknya. Hingga tak terasa, waktu telah menunjukkan pukul 12 siang.

"Atok, Fara pamit pulang dulu ya. Fara mau menyiapkan makan siang dulu," pamit Fara yang di jawab anggukan oleh Tok Aba. Ketika hendak melangkah pulang, ia di hadang oleh sosok robot berwarna ungu dengan sosok alien di atasnya.

"Siapa kau?" Tanya Fara. Sosok alien itu tertawa.

"Menyingkir kau dari hadapanku gadis lemah! Aku mau koko Tok Aba,"seru alien itu melangkah maju. Fara tak tinggal diam. Ia menahan robot tersebut dengan menggunakan tangan yang ia buat dengan air.

"Ho, kau ada kuasa air ya, menarik, probe serang dia!" Robot  yang di maksud oleh alien itu mulai menyerang Fara.

Dengan gesit, Fara mulai menghindar dan membalas serangan dari robot itu. Belum sempat Fara membuat tameng transparan untuk melindungi dirinya, robot itu lebih cepat dan membuat Fara terpental hingga punggungnya menghantam pohon dengan keras. Ia terlukai lemas.

"Musnahlah kau!" Fara hanya bisa menatap garang robot yang saat ini sedang mengarahkan tangannya yang hendak mengeluarkan laser ke arahnya.

"Berhenti!" Sebuah tanah tinggi muncul secara tiba-tiba, tembakan robot tadi mengenai tanah kosong. Fara membuka mata, ia melihat Gempa, adiknya, serta Halilintar.

"Lawanmu ada di sini!" Seru Hali, dua pedang merah berbentuk listrik terbentuk. Ia kemudian melesat maju kemudian menyerang probe. Fara sangat ingin membantu, namun sayang, ia ke habisan tenaga sehingga hanya bisa terduduk lemas di tanah.

My Best SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang