Keesokan paginya, Fara segera bangun, melakukan aktivitas paginya lalu menyiapkan sarapan untuk ke tujuh adiknya. Kemudian membangunkan mereka.
"Kak!" Seruan Solar membuat Fara yang sedang asik menyiapkan minum menoleh.
"Iya ada apa Solar? Astaga!" Fara sangat gemas dengan tingkah Solar. Di hadapan Fara, terlihat sosok Solar dengan baju yang tidak di kancingkan sesuai urutannya.
Fara kemudian berlutut, lalu membuka kembali kancing seragam Solar, dan memasangkannya kembali.
"Kami berangkat dulu kak," pamit Daun usai sarapan.
Usai mengantar adiknya ke depan pintu, Fara lalu sudah sibuk di dapurnya. Gadis itu bersenandung, ia mulai mencuci piring, lalu menyapu, mengepel lantai, mengelap jendela dan menyirami tanaman.
"Huft, akhirnya selesai juga," ucap Fara sambil menghapus keringatnya. Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke kedai atoknya, hendak membeli es koko.
"Tok Aba, aku mau es koko satu," ucap Fara sambil memberikan uangnya.
"Nah, kau tak perlu bayar. Kau kan cucu atok. Jadi tak perlu bayar," Fara tersenyum, lalu menyimpan kembali uangnya.
"Atok, Fara mau jemput Solar dulu ya? Solar minta di temani ke toko," pamit Fara usai menghabiskan es kokonya.
Ketika berbalik, tiba-tiba hembusan angin kencang muncul. Fara memejamkan kedua matanya, berusaha menahan debu yang hendak masuk. Ketika angin berhenti, perlahan Fara membuka kedua matanya. Sebuah kapal terbang mengambang tak jauh dari tempatnya berdiri.
Dari dalam kapal tersebu, muncul sosok alien yang tak jauh mirip dengan Adudu, namun ia lebih tinggi. Ia melompat turun, berjalan menghampiri Fara.
"Serahkan koko!" Ucapnya
Fara memasang kuda-kuda. Alien itu semakin mendekat. Halilintar dan ke enam saudaranya yang lain serta teman-temannya segera menghampiri Fara.
"Jangan sakiti kakakku!" Seru Halilintar dingin. Ia berdiri di depan Fara, menatap tajam sosok di depannya ini.
"Aku tak akan menyakiti siapapun jika kau memberikan koko itu. Tapi, jika kau menolak memberikannya, aku tak akan segan menyakiti siapapun," ia tersenyum miring, kemudian memakai topengnya.
Pertarungan sengit mulai terjadi antara Halilintar dan teman-temannya melawan makhluk tersebut. Halilintar sengaja memancing makhluk hijau itu untuk menjauh dari kedai kakeknya.
"Fara, kau harus membantu adik kau," ucap Tok Aba.
"Tapi, atok nanti?" Fara bingung
"Atok tak apa. Ada ochobot di sini,"
"Iya kak, jangan risau. Sebaiknya kakak cepat susul Boboiboy," lanjut Ochobot. Fara mengangguk paham. Ia segera membuat pusaran angin di bawahnya, kemudian melesat menuju tempat pertarungan.
"Aaa!" Suara jeritan di susul ledakan terdengar. Fara segera melesat menuju tempat tersebut.
"Musnahlah kalian!" Seru alien tersebut mengarahkan senjatanya.
"Berhentii!" Fara menjerit, ia mengirimkan tinju udara yang kemudian mengenai senjata milik alien tersebut. Makhluk itu menoleh, tanpa basa-basi, ia segera menyerang Fara dengan senjata yang ia simpan di pergelangan tangannya.
"Kak Fara!" Halilintar menjerit ngeri melihat Fara yang kini terlukai lemas. Ia menggeram, berusaha bangkit walaupun tertatih.
"Kau, kau sudah kelewat batas!" Ia mengeluarkan dua pedang khasnya, kemudian tanpa berpikir panjang, ia segera melesat menyerang. Dengan gesit, Ejo Jo menghindar dan melempar Halilintar hingga bernasib sama seperti Fara.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Sister
RandomMemiliki tujuh adik kembar dengan sifat yang berbeda beda, memilih untuk mengurus mereka sendiri karena tak ingin merepotkan saudaranya, gadis bernama fara, dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, ia merawat ke tujuh adiknya. bagaimana kisah mereka...