"Ochobot! Lama tak jumpa dengan kau!" Ketujuh Boboiboy bergantian memeluk Ochobot, sebuah powerspera yang memberi mereka kuasa.
"Iyalah, lama tak jumpa. Kau tak pernah menengokku di rumah tok Aba lah," ucap Ochohot pura-pura merajuk.
"Euy, maafkan kami lah Ochobot," ucap Daun.
Musim liburan tiba, Fara sengaja mengajak adiknya untuk menginap di rumah Tok Aba. Tentu saja Tok Aba sangat senang ketika mendengar kabar bahwa mereka akan menginap. Ketika mereka sampai di rumah Tok Aba, terlihat beberapa cangkir berisikan es coklat.
"Apa kabar Tok Aba, maaf Fara jarang menengok Atok, padahal, rumah kita hanya berbeda kompleks saja," ucap Fara sambil menyalami Tok Aba.
"Tak apa, Atok faham, kau sibuk mengurus adik-adikmu kan,"
Fara mengangguk. Ia lalu menatap ketujuh adiknya yang masih bercakap-cakap dengan Ochobot.
Beberapa hari berlalu semenjak mereka menginap di rumah Tok Aba. Kini, Fara memperhatikan ketujuh adiknya yang sedang bermain di halaman belakang rumah. Tadinya, Fara ingin ikut ke kedai bersama Tok Aba. Tapi, Tok Aba melarangnya dan meminta Fara untuk menjaga rumah dan adik-adiknya.
Fara menyesap segelas es coklat yang tadi ia buat. Ia memutuskan untuk membaca buku.
"Kak?" Fara menoleh, ia mendapati adik sulungnya sudah duduk di hadapannya.
"Ada apa Hali?" Tanyanya sembari menutup buku novelnya. Halilintar terlihat canggung. Ia kini memainkan kedua jarinya.
"Eh, kenapa nih kak?" Halilintar terkejut ketika Fara memeluknya tiba-tiba.
"Tingkahmu membuat kakak gemas Hali! Beruntung sekali kakak memiliki adik yang penurut dan imut sepertimu," ucap Fara.
"Ish, Hali sudah besar lah kak. Jangan panggil Hali imut,"
"Iyakah? Tapi, keimutanmu sama sekali tidak hilanglah. Imut!" Fara kini mencubit gemas kedua pipi Hali.
"Eh, kak, ish kakak ni!" Hali mengusap kedua pipinya yang sedikit nyeri karena cubitan ganas Fara tadi.
"Oke, oke, apa yang kau inginkan Hali?" Tanya Fara ketika sudah berhenti tertawa.
"Nanti malam, temani Hali ke toko buku yuk kak? Hali ingin membeli novel baru," ucap Hali.
"Hm, boleh. Nah, kau tidak bergabung dengan adik-adikmu?" Tanya Fara.
"Tak, Hali bosan lah kak," Fara tersenyum, ia lalu menepuk sisi kanannya, meminta adiknya untuk duduk di sisinya.
"Hali, tebak ini bentuk apa?" Fara membentuk airnya menjadi seekor hewan.
Halilintar menjamkan pengelihatannya."Itu sapi lah kak,"
Fara menarik kembali air yang tadi mengambang di udara.
"Hm, maaf jika itu membosankan. Kakak tidak pandai melucu seperti Aang, padahal, kakak ingin sekali menghiburmu," Ucap Fara.
Halilintar tersenyum tipis. Ia mengusap pelan tangan Fara."Tak apa kak, oh iya, kata Solar, suara kakak tuh bagus. Boleh tak, kakak menyanyikan satu lagu buat Hali?"
Fara tersenyum, ia lalu pergi ke dalam untuk mengambil gitar. Ia berdeham sejenak untuk mengatur suaranya. Perlahan, tangannya memetik senar gitar. Ia mulai menyanyi. Halilintar tersenyum, ia sangat suka mendengar suara senandung dan nyanyian Fara. Suaranya begitu merdu.
"Wua, terbaiklah kakak. Hali sayang kakak!" Fara dan Hali kini hanya menonton Solar dan yang lainnya bermain kejar-kejaran. Sesekali keduanya tertawa melihat tingkah konyol saudara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Best Sister
RandomMemiliki tujuh adik kembar dengan sifat yang berbeda beda, memilih untuk mengurus mereka sendiri karena tak ingin merepotkan saudaranya, gadis bernama fara, dengan penuh kesabaran dan kasih sayang, ia merawat ke tujuh adiknya. bagaimana kisah mereka...