[11] Accident

98 33 2
                                    

"jamkkanman!"

Sinhe menaruh piring terakhir yang sudah dia cuci, mengeringkan tangan dengan lap, dan melepaskan celemek.

Sekarang belum jam empat. Seungwoo rupanya pulang cepat. Sinhe bisa mendengar pintu depan diketuk beberapa saat yang lalu.

Suara ketukan kembali terdengar.

Sinhe tergesa gesa berjalan menuju ruang tamu. Kenapa Seungwoo harus mengetuk pintu? Bukankah dia membawa kunci rumah ini?

Begitu membuka Pintu, Sinhe terkesiap dan langsung menutupnya lagi, namun dia kurang cepat. Seseorang di balik pintu menahannya dengan tangan dan mendorong pintu hingga terbuka.

Sinhe mundur beberapa langkah melihat Daniel di ambang pintu, mata sinhe terbelak melihat siapa yang datang.

"Hai, Chagia" sapa lelaki itu.

"Aku tak menyangka kau bisa menyusulku ke sini," Sinhe menjawab pendek, perutnya mual. Daniel ada di depannya. Sinhe tau ini bukan pertanda baik. Dia bahkan tak memberi tahu Daniel saat meninggalkan flatnya di london.

"wae? aku punya perasaan kau tidak suka melihatku?" Daniel menampakan ekspresi terluka yg di buat buat.

Sinhe mengertakan rahang.
Dia harus mengunsir Daniel sebelum Seungwoo pulang.

"Karena aku memang tak suka" jawab Sinhe dingin.

"Kau membuatku kecewa"
"Kenapa kau pergi begitu saja? Kau harus tahu betapa aku nyaris gila saat aku menyusulmu ke sini, mendapati berita bahwa kau sudah menikah"

"Ya, aku sudah menikah," sinhe menegaskan, dengan mengeraskan dagu.
"Tak ada yang bisa kaulakukan soal itu"

Daniel tersenyum miring. "Sayang sekali"

Sinhe menelan ludah, seluruh indranya waspada melihat Daniel memasuki rumah nya. Mata nya mencari benda untuk membela diri.

Sinhe mengenal Daniel, lelaki itu sering bertindak di luar dugaan karena gagal mengendalikan emosi.

Sinhe memutuskan hubungan dengan Daniel saat dia sudah merasa tak sanggup lagi. Dia melihat cinta Daniel padanya begitu besar sampai menghancurkan mereka berdua. Daniel dan Sinhe seperti tidak punya kehidupan. Daniel yang selalu overprotectif pada nya. Sinhe tersiksa karena sikap Daniel seperti itu.

Ketika akhirnya merada sudah cukup mengalah dan muak dengan keadaan tersebut, Sinhe memutuskan Daniel.

Kelakukan Daniel saat melihat Sinhe mendapat kehidupan yang sehat. Dia tak terima . Dia bahkan di anggap terlalu tergila gila , dan terus mengejar ngejar Sinhe.

Bukan nya tersanjung, Sinhe malah ketakutan.

Tapi Sekarang Sinhe sudah menikah, dan ternyata benar Daniel melakukan hal aneh lagi, jauh jauh datang ke sini hanya tak bisa mengiklaskan Sinhe bersama Lelaki lain.

"Apa kau tidak merindukan ku?" Daniel mengambil salah satu keramik pajangan kecil.
Lalu tersenyum tipis . "Sepertinya tidak" komentar Daniel melihat arti mimik wajah Sinhe.

"neomubogo sipeo, sinhe" lirih Daniel yang akan memengang tangan sinhe

"Kenapa kau tidak pulang saja sekarang, Daniel?" Kata Sinhe. Mejauhkan lengan nya agar tidak Daniel pegang.

"Kau mengusirku?" Daniel tertawa terbahak bahak.

"Tentu saja kau mengusirku" Daniel kembali menatap Sinhe dengan dingin.

Prang!!!

Panjangan keramik yang tadi di genggam Daniel kini pecah di lemparnya.

Simple With You | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang