Di bawah bentangan langit, berkabut tanpa taburan bintang dan cahaya bulan, seorang Anak laki-laki berumur sembilan tahun tengah berada di sebuah taman kota yang terlihat sangat sepi. Ia berjongkok di bawah pohon sambil terus mengusap mulutnya yang mengeluarkan banyak darah sejak sepuluh menit yang lalu.
" Uhuk uhuk.. hiks..."
Anak laki-laki itu adalah Alvaro Aldebaran. Alvaro kecil menangis dengan wajah dan tangan yang di penuhi oleh bercak darahnya sendiri. Tidak ada siapa pun di sana. Dia sendirian.
"Kamu kenapa?"
Tiba-tiba saja Alvaro mendengar suara seseorang di belakangnya. Anak laki-laki itu pun menoleh ke belakang dan mendapati seorang gadis kecil tengah menatapnya terkejut.
"Kamu berdarah!" Gadis kecil itu kemudian berjongkok di hadapan Alvaro sembari melepaskan jaket yang ia kenakan untuk membersihkan darah yang terus saja keluar dari mulut Alvaro.
"A-aku nggak papa," ucap Alvaro lemah.
Gadis kecil itu menggeleng kan kepalanya sembari menitikkan air mata. Ia tidak tega saat melihat anak laki-laki di depannya memuntahkan darah dari dalam mulutnya. "Ka-kamu sakit ya? Hiks.."
Alvaro menggelengkan kepalanya lemah. Anak itu mengambil tangan gadis yang tengah membersihkan darah di wajahnya. Ia meletakkan tangan gadis itu tepat di dadanya. "S-akitnya di sini va. Jangan pergi.."
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY KETOS
Teen FictionBLURB: Gabriella Anatasya, seorang bad girl di SMA Garuda terpaksa tinggal berdua di satu rumah bersama Alvaro, seorang Ketua OSIS sekaligus Kapten Basket di sekolahnya hanya karena sebuah hukuman konyol yang Alvaro buat untuk menghukumnya. Satu mi...