Kring kring kring
Bel istirahat berbunyi. Semua murid yang berada di dalam kelas berhamburan keluar menuju kantin sekolah. Begitu pula dengan Gabriella dan juga ketiga sahabatnya. Mereka memasukkan buku pelajarannya ke dalam tas kemudian berjalan menuju kantin yang berada di dekat lapangan Outdoor SMA Garuda.
Ketika berjalan melewati koridor sekolah, Gabriella dan ketiga sahabatnya tidak sengaja mendengar beberapa siswi yang ada di sana tengah membicarakan Gabriella. Tapi Gabriella hanya diam berusaha mengabaikan ucapan mereka yang terdengar menyebalkan di telinganya.
Ada yang bilang jika Gabriella sedang mencari perhatian seorang Alvaro Aldebaran, ada juga yang mengatakan jika Gabriella hanya pura-pura terjatuh saat di lapangan tadi agar bisa di tolong oleh Alvaro.
What the hel*!
Gabriella rasanya ingin sekali menyumpal mulut pedas mereka semua dengan sambal tomat, eh salah. Sambal cabai maksudnya.
"Gila tuh mulut, pedas banget," ucap Reva.
"Kek cabe-cabean," sambung Mila.
"Udahlah, biar in aja. Anggap aja ORGIL!" Gabriella mengatakan kata terakhir dengan suara yang cukup keras, seolah tengah menyindir mereka yang sedang membicarakannya.
"Sok cantik," ucap salah satu siswi yang berada di sana.
Gabriella mendengar itu. "Emang gue cantik," balas Gabriella santai. Memang benar jika dirinya itu cantik. Bahkan bisa dikatakan, Gabriella merupakan siswi tercantik di SMA Garuda.
Mereka semua semakin menatap sinis Gabriella. Tapi Gabriella tidak peduli. Ia dan ketiga sahabatnya kembali berjalan menuju kantin sekolah dengan Gabriella yang berjalan tertatih karena pergelangan kakinya masih terasa sakit.
Saat sudah sampai di dalam kantin, mereka semua memilih duduk di bangku paling pojok dekat dengan lapangan outdoor.
"Mau pesan apa? Biiar gue yang pesani," tawar Reva pada Gabriella.
"Eh gak usah, biar gue pesan sendiri aja," tolak Gabriella. Cewek itu tidak ingin merepotkan sahabatnya, Reva.
"Biarin aja El.., kaki lo kan lagi sakit," balas Mila.
"Uhm tapi kan-"
"Kaki lo lagi sakit Gabriella Anatasya cantik. Ntar kalo lo jatuh lagi gimana?" Keysha mencoba memberikan pengertian kepada sahabatnya, Gabriella. Cewek itu sangat tau jika Gabriella merupakan orang yang sangat keras kepala.
"Hmm.. ya udah deh," ucap Gabriella ragu. Ia berfikir kembali, tidak mungkin juga ia membawa makanan ketika kondisi kakinya yang sedang terkilir.
"Lo mau pesen apa El?" Tanya Reva.
Gabriella berpikir sejenak sebelum akhirnya menjawab. "Gue pesen nasgor sama lemon tea aja deh."
"Ok. Wait for us Gabriella."
Setelah mengatakan itu, ketiga sahabat Gabriella langsung berjalan meninggalkan Gabriella untuk memesan makanan di stand pertama kantin.
Gabriella menghela napasnya lelah. Cewek itu kemudian menundukkan kepalanya kebawah untuk melihat kondisi kakinya yang sudah di perban. "Kok makin sakit sih, padahal udah di obat in," gumam Gabriella.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya ketiga sahabatnya itu datang dengan membawa beberapa makanan di tangannya. Mereka meletakkan makanan yang mereka pesan di atas meja kemudian ikut duduk bersama Gabriella.
"Nih El," Reva memberikan pesanan milik Gabriella.
"Thanks Rev," Gabriella dan ketiga sahabatnya langsung memakan makanan mereka dalam diam.
Hingga beberapa menit kemudian, kantin yang semula hening tanpa suara berubah menjadi berisik akibat teriakan para siswi yang berada di dalam kantin. Gabriella yang penasaran akhirnya menolehkan pandangannya ke arah pintu masuk. Disana ia dapat melihat Alvaro dan juga keempat temannya berjalan santai memasuki kantin dengan seragam basket yang masih melekat indah pada tubuh mereka.
"Gila, kak Alvaro ganteng banget," puji Reva yang duduk di sebelah Gabriella. "Apalagi kalo keringetan."
"Biasa aja," ucap Gabriella kepada Reva. Entah mengapa, ia tidak suka jika sahabatnya memuji ketampanan milik Alvaro. Ya, Gabriella mengakui jika Alvaro memang tampan.
"Lah. Kak Alvaro kan emang ganteng," balas Mila. "Atau jangan-jangan mata lo udah rabun El."
Gabriella berdecak kesal. "Terserah."
"Ciee ada yang ngambek nih," goda Mila sembari melirik wajah kesal sahabatnya, Gabriella.
"Gue nggak ngambek," Gabriella berdiri dari duduknya. "Gue cuci muka dulu," pamit Gabriella dan dibalas dengan anggukan oleh ketiga sahabatnya. Cewek itu pun berjalan tertatih keluar dari dalam kantin.
Tanpa Gabriella sadari, Alvaro tengah mengamati dirinya sejak tadi.
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY KETOS
Teen FictionBLURB: Gabriella Anatasya, seorang bad girl di SMA Garuda terpaksa tinggal berdua di satu rumah bersama Alvaro, seorang Ketua OSIS sekaligus Kapten Basket di sekolahnya hanya karena sebuah hukuman konyol yang Alvaro buat untuk menghukumnya. Satu mi...