"Siapa yang lempar bola basket ke kepala gue?"
Tidak ada satu pun murid yang menjawab pertanyaan Alvaro, membuat cowok itu mengeram marah karena merasa jika pertanyaannya di abaikan.
Alvaro semakin menajamkan tatapannya membuat beberapa murid yang ada di sana menundukkan kepalanya takut. Cowok itu menatap sekeliling lapangan. Semuanya terdiam tidak ada yang berani membuka suara.
Alvaro melangkah maju membuat sebagian murid yang ada di sana mundur karena takut.
"Sekali lagi gue tanya." Alvaro menjeda ucapannya. "SIAPA YANG LEMPAR BOLA BASKET KE KEPALA GUE?!"
Semua murid yang ada di sana tersentak kaget mendengar teriakan Alvaro, tak terkecuali keempat sahabatnya yang langsung berlari menghampiri cowok itu.
"Udah Al.. lo agak liat mereka semua ketakutan?" Elang berusaha menghentikan Alvaro, walaupun ia tau itu tidak akan berhasil sama sekali.
"Mendingan kita lanjut latihan aja," lanjut Alen.
Alvaro hanya diam tidak menanggapi ucapan Alen dan Reyhan. Cowok itu masih menatap mereka semua tajam.
"Siapa?"
Tiba-tiba saja seorang siswi mengangkat tangannya membuat semua orang yang berada di sana mengalihkan atensi mereka ke arah siswi itu.
"Gue yang lempar."
Dia, Gabriella Anatasya. Cewek yang melempar bola basket tepat mengenai kepala Alvaro. Gabriella berjalan tertatih menghampiri Alvaro yang tengah menatap dirinya tajam.
Sementara para murid yang memperhatikan mereka berdua menatap ngeri ke arah Gabriella.
"Mau balas dendam karena kejadian di lapangan kemarin?" Tanya Alvaro dingin.
Gabriella berhenti melangkah saat sudah berada di hadapan Alvaro.
"Gue ngak sengaja."
Alvaro menatap Gabriella tajam. "Dan lo pikir gue percaya?"
"Lo harus percaya. Karena gue bener-bener gak sengaja," balas Gabriella. Cewek itu memang tidak sengaja melakukannya. Entah kenapa lemparannya bisa meleset sampai mengenai kepala Alvaro. "Gue minta maaf karena GAK SENGAJA melempar bola basket itu ke kepala lo."
Alvaro diam masih menatap Gabriella tajam.
"Gue udah minta maaf. So, lo boleh pergi dari sini sekarang. Gue gak mau semua temen kelas gue takut sama cowok kayak lo."
Setelah mengatakan itu, Gabriella berbalik badan membelakangi Alvaro. Tanpa cewek itu sadari, Alvaro tengah menahan diri agar tidak memukul dirinya sejak tadi. Cowok itu benar-benar marah. Terlihat jelas dari sorot mata elangnya.
Gabriella berjalan tertatih menuju para sahabatnya yang masih berada di tengah lapangan, menatap dirinya khawatir. Hingga tiba-tiba ia merasa tangannya di cekal dan di tarik kasar oleh orang yang ada di belakangnya.
Gabriella yang belum siap dengan tarikan itu mulai kehilangan keseimbangan tubuh dan..
Grep
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY KETOS
Teen FictionBLURB: Gabriella Anatasya, seorang bad girl di SMA Garuda terpaksa tinggal berdua di satu rumah bersama Alvaro, seorang Ketua OSIS sekaligus Kapten Basket di sekolahnya hanya karena sebuah hukuman konyol yang Alvaro buat untuk menghukumnya. Satu mi...