"Mati! Gue telat!"
Gabriella berlari dengan dengan langkah tertatih menyusuri trotoar di tepi jalan. Cewek itu sesekali menyeka keringat yang keluar di dahinya kasar. Seragam sekolah yang ia pakai pun ikut bermandikan keringat. Pagi ini, Gabriella mengalami kesialan yang begitu luar biasa. Cewek itu terbangun ketika jam sudah menunjukkan pukul 8 am. Sedangkan jam pelajaran di mulai sejak pukul 07.30. Kesialan kedua adalah Alvaro tidak meninggalkan sepeser uang pun untuk dirinya berangkat sekolah. Cowok itu juga sudah berangkat sekolah lebih dulu sebelum Gabriella bangun dari tidurnya.
Sial! Benar-benar sial!
Gabriella memegang lututnya sedikit membungkuk ketika sudah sampai di area parkiran SMA Garuda. Cewek itu menyapukan pandangannya ke seluruh penjuru sekolah, memastikan jika tidak ada siapapun yang melihatnya terlambat. Gabriella merapikan rambutnya yang sedikit berantakan kemudian berjalan mengendap di sisi tembok dekat dengan lapangan outdoor SMA Garuda. Ketika Gabriella hendak berbelok ke arah kanan, tiba-tiba..
"Akh.."
Gabriella terjatuh dengan kondisi berlutut di bawah lantai. Cewek itu meringis ketika luka di pergelangan kakinya sedikit tergores oleh pinggiran lantai. Bisa kalian hitung betapa sialnya seorang Gabriella Anatasya hari ini. Mulai dari keterlambatannya masuk sekolah, hingga terjatuh mengenaskan di bawah lantai.
Gabriella menarik napasnya panjang, berniat akan memarahi sang penabrak. Cewek itu mendongakkan kepalanya ke atas menatap siapa orang yang sudah membuatnya terjatuh dengan kondisi seperti ini. Dan..
"Gabriella! Kamu saya hukum hormat ke tiang bendera sampai istirahat selesai!"
Suara Pak Adam terdengar menggelegar di setiap penjuru sekolah, membuat beberapa murid yang sedang berada di lapangan mulai memperhatikan mereka.
Gabriella menelan ludahnya susah payah. Berniat ingin marah, malah cewek itu yang terkena marah. Gabriella menolehkan pandangannya ke arah lapangan, dan ternyata semua murid yang berada di sana tengah menjadikannya pusat perhatian.
Tatapan Gabriella jatuh kepada satu cowok yang tengah duduk di pinggir lapangan sembari memperhatikannya dengan tatapan datar. Dia Alvaro Aldebaran. Cowok yang membuat hari Gabriella menjadi sial.
"Gabriella! Kamu dengar saya?!"
Gabriella beralih menatap Pak Adam yang tengah menatapnya garang. "Pak, saya tadi bangun kesiangan. Dan uang-"
"Saya tidak peduli!" Ucap Pak Adam memotong ucapan Gabriella. "Sekarang kamu saya hukum hormat ke tiang bendera sampai bel istirahat selesai!"
Gabriella menatap Pak Adam dengan tatapan memohon. "Pak saya janji nggak bakal telat lagi. Saya mohon-"
"Saya tidak menerima alasan apapun!" Pak Adam kembali memotong ucapan Gabriella. Tatapan Pak Adam beralih kepada Alvaro yang tengah duduk di pinggir lapangan bersama keempat sahabatnya.
"Alvaro sini kamu!"Alvaro yang mendengar itupun langsung bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri Pak Adam. "Ada apa Pak?"
"Kamu saya beri tugas untuk mengawasi Gabriella agar dia benar-benar menjalankan hukuman yang saya berikan."
"Oke."
"Nggak!"
Alvaro dan Gabriella mengatakan itu secara bersamaan. Dan jawaban yang di lontarkan Gabriella membuat Pak Adam semakin menatap Gabriella garang karena penolakan yang cewek itu berikan. "Kamu berani sama saya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY KETOS
Novela JuvenilBLURB: Gabriella Anatasya, seorang bad girl di SMA Garuda terpaksa tinggal berdua di satu rumah bersama Alvaro, seorang Ketua OSIS sekaligus Kapten Basket di sekolahnya hanya karena sebuah hukuman konyol yang Alvaro buat untuk menghukumnya. Satu mi...