"Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini!" Teriak Alen seperti orang gila di dalam ruangan osis SMA Garuda. "Karena benar cinta! Tapi tak pernah sedalam ini!"
Reyhan yang duduk bersebelahan dengan Alen pun langsung menyumpal mulut cowok itu dengan kain kotor yang ada di sampingnya. "Sakit hati sih sakit hati. Tapi jangan kayak orang kesurupan juga ogeb!"
Alen membuang kain kotor yang ada di dalam mulutnya kesal. "Lo nggak tau gimana rasanya di putusin sama cewek gue yang ke-21." Alen menunduk lesu. "Dia cewek gue yang paling gue sayang."
Arthur menoyor kepala Alen karena sudah lelah dengan tingkah laku sahabatnya yang satu ini. "Kan lo masih punya 20 pacar lagi Alen!"
Alen menatap tidak suka ke arah Arthur. "Lo nggak ngerti!"
"Udahlah nggak usah gila cuman gara-gara cewek," ucap Elang sok bijak.
Mereka semua masih terus berdebat. Sedangkan Alvaro masih diam termenung di sofa ruang OSIS. Entah apa yang cowok itu pikirkan.
Flashback;
"Aku kangen Al.."
Alvaro yang mulai mendapatkan kesadaran langsung mendorong gadis itu menjauh dari tubuhnya. Cowok itu menatap gadis itu tajam.
"Basi! Basi kalo lo bilang kangen!"
Gadis itu hanya bisa terdiam di tempat sambil berusaha memegang tangan Alvaro yang berada di sisi tubuhnya. Tapi cowok itu langsung menghempaskan tangan gadis itu kasar.
"Al.., aku bisa jelas-"
"Gue nggak butuh penjelasan lo," ucap Alvaro dengan nada yang tiba-tiba terdengar lemah.
Gadis itu kembali menatap Alvaro sedih. "Kenapa Al? Aku masih sayang sama kamu. Kamu harus denger-"
"Gue nggak butuh."
Setelah mengatakan itu, Alvaro langsung berdiri meninggalkan gadis yang tengah menatapnya sedih. "Al.., maaf."
Alvaro sempat menghentikan langkahnya ketika mendengar gadis itu mengucapkan kata maaf. Alvaro berusaha mati-matian untuk tidak peduli dan kembali berjalan meninggalkan gadis yang ia cintai sekaligus ia benci untuk saat ini.
'Kepercayaan ibaratkan sebuah kaca. Dan kaca dalam diri gue udah pecah.'
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY KETOS
Teen FictionBLURB: Gabriella Anatasya, seorang bad girl di SMA Garuda terpaksa tinggal berdua di satu rumah bersama Alvaro, seorang Ketua OSIS sekaligus Kapten Basket di sekolahnya hanya karena sebuah hukuman konyol yang Alvaro buat untuk menghukumnya. Satu mi...