"Dia siapa Al?"
Bukannya menjawab pertanyaan Gabriella, Alvaro malah berjalan mendekati Gabriella yang masih diam menatapnya dengan tatapan yang sulit untuk ia artikan. Cowok itu menarik tangan Gabriella kemudian mendekap tubuhnya erat.
Gabriella membelalakkan matanya terkejut ketika Alvaro tiba-tiba saja memeluknya. Cewek itu menahan napasnya ketika Alvaro semakin mendekap tubuhnya erat.
Alvaro menenggelamkan wajahnya di leher putih milik Gabriella. Sungguh, yang cowok itu butuhkan saat ini adalah seseorang yang mampu mengerti dirinya dan juga keadaannya. Masa lalunya kembali di saat yang tidak tepat. Alvaro belum siap. Alvaro masih perlu waktu untuk menata kembali hatinya yang sudah ia hancurkan.
"L-lo kenapa Al?" Tanya Gabriella gugup. Entah kenapa, jantungnya selalu berdetak tidak karuan setiap berdekatan dengan Alvaro.
Alvaro tidak menjawab. Cowok itu kembali mengeratkan dekapannya di tubuh Gabriella. Entah kenapa, cowok itu merasa nyaman.
Di sisi lain, Abel yang baru saja melepaskan diri dari pelukan Keira langsung mengalihkan tatapannya ke arah Alvaro. Di sana, ia melihat cowok itu tengah memeluk seorang gadis cantik, yang ia sendiri tidak tau siapa gadis yang tengah di peluk oleh Alvaro. Yang pasti, Abel tidak suka itu. Ia tidak suka melihat Alvaro memeluk gadis selain dirinya. Possesive? Itulah Abel.
Abel kembali menatap Keira. "Bun, cewek itu siapa?"
Jika kalian bertanya kenapa Abel memanggil Bunda Alvaro dengan sebutan 'Bunda,' itu karena kedekatan Alvaro dan Abel yang bisa di bilang cukup dekat, bahkan tanpa jarak. Dulu ketika pulang sekolah, Abel selalu datang ke rumah Alvaro untuk sekedar berbincang dengan Keira. Bahkan keluarga mereka sudah saling kenal dan menjalin hubungan layaknya seorang keluarga.
Keira tersenyum ke arah Abel. "Dia Gabriella." Keira menjeda ucapannya. "Sekaligus tunangannya Alvaro."
Abel menatap Keira tidak percaya. "Nggak mungkin. Bunda bohong kan? Gak mungkin Alvaro udah tunangan. Ini nggak mungkin."
Keira menatap Abel dalam. Ia menyayangi Abel seperti ia menyayangi Alvaro. Keira sangat tau bagaimana perasaan Abel saat ini. Kedekatan mereka sudah seperti Ibu dan Anak.
"Abel, Bunda tau kamu pasti sulit menerima kenyataan ini. Tapi kamu harus belajar untuk menerima kenyataan yang ada. Ini yang terbaik," ucap Keira berusaha menenangkan Abel yang sudah kembali terisak di hadapannya.
"Hiks.. Bunda, Abel tau Abel salah. Abel salah udah ninggalin Alvaro.. hiks.. Abel minta maaf.. hiks.."
Abel menangis. Gadis cantik itu benar-benar menyesal karena sudah meninggalkan Alvaro dan pergi bersama laki-laki lain. Ia menyesalinya. Sangat.
Abel menghapus air matanya kasar kemudian berjalan mendekati Alvaro yang masih sibuk memeluk Gabriella. Gadis itu menarik lengan Alvaro agar melepaskan pelukannya dari tubuh Gabriella.
"Al.. lepas.. hiks.., kamu nggak mau peluk aku? Aku di sini Al, kenapa kamu meluk dia? Hiks.."
Alvaro sama sekali tidak peduli dengan ucapan Abel. Cowok itu benar-benar menulikan pendengarannya. Ia tidak mau lagi mendengar apapun yang keluar dari mulut gadisnya.
Sedangkan Gabriella menatap Gadis yang tengah menarik lengan Alvaro itu dengan tatapan kasihan. Ada rasa tidak tega ketika melihat gadis cantik itu di acuhkan oleh Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE WITH MY KETOS
Teen FictionBLURB: Gabriella Anatasya, seorang bad girl di SMA Garuda terpaksa tinggal berdua di satu rumah bersama Alvaro, seorang Ketua OSIS sekaligus Kapten Basket di sekolahnya hanya karena sebuah hukuman konyol yang Alvaro buat untuk menghukumnya. Satu mi...