|| Itu Ibuku ||

25 12 18
                                    

"Dianter ya?"

"Iya."

"Tante yang nganter? Pake apa?"

"Iya dong. Pake sepedalah, boncengan tadi."

Wajahnya sumringah dengan hidung yang ikut mengembang. Bangga.

Anak lain diantar dengan mobil mahal.

Anak lain dibonceng dengan sepeda motor keluaran terbaru.

Dia tidak malu, sebab yang mengantarnya adalah pejuang bahagianya.


Bagaimanapun dan dengan apapun itu.

Harmoni DeadlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang