7.Gadis misterius.

68 4 0
                                    

Typooo tandaiii...!

"Dear cewek! Stop bilang
'Gak papa' "

Vino.

***

Sebal? Satu kata yang mungkin di alami Raisha, setelah hari kemarin ia diajak jalan oleh Angga, kini Angga pun mengajak ia jalan lagi, apa tak kasihan pada kakinya? Jangan kalian pikir jalan menggunakan mobil atau sepeda motor, kali ini Angga benar-benar mengajak Raisha jalan dalam artian Sungguhan!

Angga 💕
Gue udah ada di depan kelas lo.

Read.

Raisha menghela nafas gusar, jangan terkejut melihat kontak nama Angga di ponselnya, saat jalan kemarin Angga mengambil ponsel Raisha lalu mulai mengganti kontaknya sendiri,

Raisha menendang meja yang ada di depanya, seorang siswa menggunakan kaca mata menoleh kearahnya.

"Mbak kalo mau marah jangan rusak properti sekolah dong," ucap nya kesal lalu beranjak ke luar kelas.

Raisha memperhatikan siswa kaca mata itu, saat ia sudah keluar Raisha berteriak sekeras mungkin untuk meluapkan kekesalanya pada Angga.

"Aaaaaa! Angga jelek! Botak! Jelek! Bot-"

"Eh! Tuh ada yang cariin lo di depan kelas," ucap Siswa kaca mata, yang memang adalah ketua kelasnya,

Berhubung kelas sudah jam istirahat, Raisha memilih berdiam diri di kelas untuk menghindari Angga, tapi nampaknya Angga tak bosan-bosan menggangu kehidupan damainya.

Raisha mengangguk, lalu beranjak dari kursinya menuju keluar kelas, ia menekuk wajahnya, ia sama sekali tak menunjakan senyuman manisnya,

Raisha dikejutkan dengan tangan Angga yang memegang 1 kotak berisi coklat, disana juga ada surat kecil dengan kertas berwarnya merah.

Raisha menatap kotak coklatnya lalu menatap Angga secara bergantian, Raisha menaik turunkan sebelah alisnya tanda ia tak paham,

Angga menghela nafas kasar, lalu menarik tangan Raisha, yang ditarik hanya bisa pasrah, ia sungguh sudah bosan memberontak hanya buang-buang tenaga saja, percuma juga Raisha memberontak tenaganya tak sebanding Angga.

Angga yang merasakan Raisha hanya diam saja dalam genggamanya pun dibuat heran,

"Tumben banget dah nih bocah diem,"

Angga menghentikan langkahnya, ia berhenti di depan perpustakaan sekolah, ia membalikan badanya kearah Raisha, Angga terkekeh sekaligus terkejut dengan wajah Raisha yang nampak seperti zombie yang sedang berjalan.

Angga mencubit hidung Raisha, hingga membuat sang empu, mengadu kesakitan sambil mengusap-usap hidungnya yang sudah di pastikan memerah.

Angga malah terkekeh riangan, ia sungguh puas mengerjai Raisha, tingkah konyol Raisha malah membuat Angga sedikit terhibur.

Seluruh siswi siswi yang lewat hanya bisa meresa iri pada Raisha, yang bisa membuat seseorang seperti Angga, jatuh cinta kepada Seorang seperti Raisha, yang memang murid biasa-biasa saja, tapi memiliki wajah cukup dan dapat dikatakan cantik.

Hate But Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang