22. hari yang tak pernah dilupakan

87 6 0
                                    

Typo tandai! :")

Selamat membaca<3💕

"Kalo kamu polisi aku mau kok bolak balik masuk penjara"

_Angga

***

Angga pulang ke rumahnya dengan perasaan yang tidak dapat di pastikan, saat sampai di rumahnya, Angga memasukan mobilnya kedalam garasi,

Setelah memasukan mobilnya kedalam garasi Angga lalu memasuki rumahnya,

"Asalamualaikum," ucap Angga, sebenarnya Angga tau dirumahnya tidak ada siapa-siapa tapi ia belum terbiasa.

"Kok gelap? Perasaan tadi berangkat lampunya masih nyala,"

Batin Angga, saat memasuki rumahnya, ada balon-balon yang berserakan di lantai, jangan lupakan meja makan yang sudah terisi kue-kue dan makanan ringan lainya, Angga jadi semakin bingung, ia mengambil salah satu balon yang berserakan di lantai, lalu melanjutkan langkahnya,

Angga mencari Saklar lampu tapi saat tanganya hendak menyalakan lampu, ada suara pecahan balon.

"Dor dor dor!" Balon-balon yang di lantai pecah semua, Angga terkejut bukan main.

"Kejutan!!!" Seketika lampu menyala terang, dan menampakan seluruh orang termasuk Bunda, kak Reyhan, Salsa, Orang tua Angga, dan sahabat-sahabat Angga, dan tunggu itu siapa ya? Raisha?

Angga melihat sekeliling, ia menepuk-nepuk pipinya sendiri ia memastikan ini bukan mimpi,

"Ini mimpi kan?" Tanya Angga pada dirinya sendiri.

Sosok yang Angga kira sudah meninggal pun menghampiri Angga sambil membawa kue ulang tahun bertuliskan Selamat ulang tahun Angga di kedua tanganya, lagu "Happy birthday" terdengar menggema diseluruh ruangan, seluruh orang mulai menyanyikan lagu itu bersama-sama.

"Happy birthday Angga,"

" Happy birthday Angga,"

" Happy birthday,"

" Happy birthday,"

"Happy birtday, Angga,"

Seluruh orang menyanyikan lagu tersebut dengan meriah,


Cewek dengan gaun merah yang bahunya terbuka, dengan rambut tergerai indah dengan bandana merah yang menjadi aksesoris di kepalanya, cewek yang selama ini menghiasi pikiran Angga dengan rasa bersalah ada di hadapanya sambil tersenyum dan membawa kue itu,

"Selamat ulang tahun kak Angga," suara yang dirindukan Angga akhirnya terdengar di telinganya.

Air mata Angga seketika lolos dari kelopak matanya,
"Ini kamu?" Tanya Angga masih tak percaya.

Plak!
Angga merasakan panas di pipinya,

"Gimana udah percaya belom ini bukan mimpi?" Tanya Vino yang tadi menampar pipi Angga.

"Mimpi bukan?" Tanya Farhan.

Angga menatap kedua sahabat gilanya itu dengan tatapan tajam,
"Jangan tatap! Nanti lu suka lagi sama gue," celetuk Farhan.

Hate But Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang