"Udah ah gue mau balik." Ucapku ingin beranjak pergi.
"Lah lo ga nungguin Kak Kevin?" Tanya Felly padaku.
"Justru gue mau samperin dia katanya dia lagi di kantin sama temen temennya."
"Eh gue ikut dong." Ucap Felly seperti bersemangat sekali.
"Lah kenapa lo jadi semangat gini?" Ucapku bingung.
"Apaan sih siapa yang semangat orang biasa aja kok." Ucap Felly terlihat aneh.
"Gue tau nih.. Lo pasti mau tepe tepe sama temen temennya Kak Kevin ,iya kan?!" Tuduhku padanya.
"Apaan sih lo ,sok tau." Ucap Felly.
"Udah deh ngaku aja sama gue."
"Gue cuma pengen kenalan doang kok."
"Tuh kan ,genit banget sih." Ucapku kesal.
"Yee biarin aja. Lagian kan siapa tau temennya Kak Kevin tuh tertarik sama gue. Ya seengganya kalo gue gabisa dapetin Kak Hito masih ada cadangan lah." Ucapnya sambil senyam senyum membuatku memutar bola mataku.
"Lo pikir kunci rumah pake cadangan segala."
"Sirik aja lo." Ucap Felly padaku.
"Dih ngapain juga gue sirik sama lo. Udah ah ,bye." Ucapku setelah itu aku langsung berlalu meninggalkannya.
"EH TUNGGUIN GUE!!!"
*****
~Kevin pov~
"Jadi Al yang udah nyulik Wilona ,Vin?" Ucap Fajar yang kubalas dengan menganggukan kepalaku.
"Udah ga waras tuh orang." Sambung Fajar.
"Terus ,apa yang udah lo lakuin ke dia? Gue tau lo ga bakal diem aja kalo udah menyangkut sama orang yang lo sayang kan?" Tanya Rian yang kubalas dengan senyum sinis.
"Lo ga perlu tau yang pasti gue ga akan biarin dia nyakitin Wilona lagi." Ucapku.
"Kak Kevin.."
Aku tau suara siapa ini. Suara seseorang yang telah memenuhi ruang di hatiku sejak dulu. Ku dongakkan kepalaku lalu ku berikan senyum manisku yang tak pernah ku berikan pada wanita manapun kecuali mamaku tentunya.
Aku memang sempat memberinya pesan jika aku sedang dikantin bersama Fajar dan Rian. Tadinya aku yang ingin menghampirinya namun dia bilang biar dia saja yang menyusulku.
"Hai.. mau pulang sekarang?" Tanyaku padanya yang dibalas anggukan lucu olehnya. Gemas sekali dia.
"Yaelah Vin buru buru amat ,kenalin dulu kali." Ucap Fajar yang ku balas dengan menatapnya tajam.
"Oh.. Hai kak ,Wilona." Ucap gadisku sambil mengulurkan tangannya pada Fajar yang disambut oleh Fajar membuatku menatapnya kesal.
"Hai gue Fajar ,cowo paling kece se-Indonesia Raya." Ucapnya dengan tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi membuatku memutarkan bola mataku. Wilona hanya membalas dengan mengangguk anggukan kepalanya sambil tersenyum kaku. Kulihat tangan mereka masih berjabat membuatku menatapnya kesal. Aku rasa Fajar yang tak ingin melepasnya karena aku lihat gadisku merasa tak nyaman.
"Modus lo!!!" Ucapku sambil ku tepis tangan Fajar dengan keras.
"Yaelah Vin biasa aja kali. Sengaja ,pengen bikin lo kesel." Ucap Fajar sambil terkekeh yang ku balas dengan tatapan sinis.
"Bae bae tuh mata copot." Celetuk Fajar yang tak kuhiraukan.
Kulihat Wilona beralih pada Rian sambil mengulurkan tangannya yang dibalas oleh Rian.

KAMU SEDANG MEMBACA
She is Mine
RomanceTidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku harus dijodohkan dengan ketua ospek dikampus baruku sekaligus anak pemilik kampus. Dia digilai banyak wanita dikampus karena parasnya yang tampan. Hal itu membuatku sepakat untuk menyembunyikan perjodohan k...