"Nah ini dia anakku ,namanya wilona. Sayang kenalin ini om Sugi dan tante Nia." Ujar papa yang membuatku langsung mengulurkan tanganku untuk menyalimi mereka.
"Wilona.. om ,tante." Ucapku.
"Cantik yaa pa." Ujar tante Nia yang membuatku tersenyum malu.
"Ya iya lah anaknya siapa dulu." Ujar papa menyombongkan diri.
"Anak mama juga lho pa." Ucap mama yang membuat semua orang tertawa kecuali aku dan Kak Kevin. Namun kulihat Kak Kevin tersenyum tipis.
"Nah kalo itu namanya Kevin. Dia yang akan papa jodohkan dengan kamu." Ujar papa sambil menunjuk Kak Kevin yang membuatku membeku seketika. Namun ku lihat wajahnya ,dia terlihat biasa biasa saja. Apa dia sudah tau ya?
"Wil ,kok bengong?" Ucap papa yang membuatku langsung tersentak kaget.
"Engga kok pa ,gapapa." Ujarku.
"Kenalan dong." Ujar papa yang membuatku langsung mengulurkan tanganku.
"Wilona.."
"Kevin.." Ucapnya sambil menyambut uluran tanganku.
Setelah perkenalan tadi ,makan malam pun dimulai. Aku makan dengan gelisah sedangkan kak Kevin menampilkan ekspresi datar datar saja. Namun ia sesekali tersenyum tipis tiap kali ditanya.
"Wil ,jadi mulai besok kamu bakalan berangkat dan pulang bareng Kevin ya ke kampus." Ujar papa yang membuatku melebarkan mataku.
"Lho kok gitu pa?" Bukannya aku tak suka. Namun aku takut jika aku berangkat bareng Kak Kevin ,pasti aku akan menjadi bahan gosip dikampus.
"Ya supaya kalian cepet akrab dong." Ujar om Sugi.
"Iya sayang ,supaya kalian cepat mengenal satu sama lain. Kevin ga keberatan kan?" Tanya papa pada Kak Kevin.
"Engga kok ,om." Jawab Kak Kevin sambil tersenyum tipis.
"Tuh Kevin aja ga keberatan. Pokonya gaada penolakan." Ujar papa yang membuatku pasrah.
*****
Hari ini aku sudah siap untuk berangkat ke kampus. Ku perhatikan penampilanku dicermin. Aku mengenakan kemeja berwarna biru yang kupadukan dengan rok putih diatas lutut juga menggunakan flatshoes. Dan tak lupa meng-curly rambutku juga menggunakan make up yang natural karna aku tidak suka make up yang terlalu tebal. Lalu aku menggunakan sling bag berwarna putih yang ku tenggerkan diatas pundakku dan membawa beberapa buku yang kudekap ditanganku.
"Wil ,cepetan dong itu Kevin udah nungguin dibawah." Ucap mama tiba tiba dibalik pintu yang membuatku melebarkan mataku. Aku baru ingat kalo mulai hari ini dan seterusnya aku akan berangkat bareng Kak Kevin.
"Iyaa ma.. bentar lagi wilo turun." Ujarku yang membuat mama langsung berlalu. Kuperhatikan lagi penampilanku di cermin memikirkan apa yang masih kurang dari diriku. Mengapa aku jadi gugup begini. Setelah kurasa tidak ada yang kurang. Ku tarik nafas panjang lalu kubuang perlahan untuk mengurangi rasa gugupku. Setelah itu aku langsung berlalu untuk turun kebawah.
"Nah itu dia anaknya. Lama banget sih wil kasian loh Kevin nunggunya kelamaan." Ucap mama saat aku berada di tangga terakhir. Kak Kevin memperhatikanku yang membuat rasa gugupku kembali bertambah.
"Iyaa ma ,maaf." Ucapku pada mama.
"Yaudah berangkat gih sana." Ujar mama.
"Yaudah wilo berangkat dulu ya ma." Pamitku.
"Iya hati hati yaa. Kevin ,titip wilo ya." Ujar mama pada Kak Kevin yang membuatku menjadi malu seketika.
"Iyaa tante. Duluan ya." Ucap Kak Kevin yang dibalas anggukan oleh mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
She is Mine
RomansaTidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Aku harus dijodohkan dengan ketua ospek dikampus baruku sekaligus anak pemilik kampus. Dia digilai banyak wanita dikampus karena parasnya yang tampan. Hal itu membuatku sepakat untuk menyembunyikan perjodohan k...